Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Para pemain Bali United merayakan gol ke gawang Stallion Laguna FC pada laga Piala AFC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (29/11) malam WIB. [dok. Bali United]

Dua wakil Indonesia di ajang Piala AFC 2023, akhirnya harus sama-sama terhenti langkahnya di fase grup. Bali United yang tergabung di grup G, maupun PSM Makassar yang bersaing di grup H, harus menerima mimpi buruk, kalah bersaing dengan lawan-lawannya dalam memperebutkan tiket babak knock out.

Ironisnya, baik Bali United maupun PSM Makassar, harus tersisih ketika mereka baru memainkan lima laga fase grup, dan masih memiliki satu lagi pertandingan tersisa.

Menyadur informasi dari laman the-afc (30/11/2023), Bali United yang bermain di grup G, baru menuai 7 poin dari lima laga yang telah dijalani.

Dengan menyisakan satu lagi laga fase grup, Serdadu Tridatu maksimal hanya akan mendapatkan maksimal 10 poin, dan sudah tak mungkin lagi lolos dari jalur runner-up terbaik zona Asean.

Pun demikian halnya dengan PSM Makassar. Tim Juku Eja juga mengoleksi 7 poin hasil dari lima laga yang telah dijalani. Dengan satu laga sisa, poin maksimal yang mereka miliki adalah 10 dan secara perhitungan pun tak akan mampu membawa mereka melaju ke fase semi final zona Asean.

Sekadar informasi, di Piala AFC 2022/2023 ini, klub-klub perwakilan zona Asean ditempatkan dalam tiga grup, yakni grup F, G, H. Dari tiga grup tersebut, nantinya akan dipilih empat tim terbaik yang terdiri dari tiga juara masing-masing grup, dan satu runner-up terbaik untuk melaju ke fase semi final zona.

Dan hingga saat ini, informasi resmi dari Konfederasi Sepak Bola benua Asia menyatakan bahwa klub asal Kamboja, Phnom Penh Crown yang memiliki koleksi 12 poin, masih menjadi kandidat terkuat untuk melaju ke babak gugur, disusul Terengganu dengan 9 poin.

Gugurnya Bali United dan PSM Makassar di fase grup Piala AFC edisi kali ini membuat persepakbolaan Indonesia mengukirkan sejarah. Sayangnya, sejarah yang diukir bukanlah sebuah sejarah manis, melainkan sejarah pahit di mana untuk kali pertama semenjak keikutsertaan klub-klub Indonesia di ajang ini, perwakilan Indonesia gagal melaju ke fase gugur turnamen.

Berdasarkan catatan dari laman the-afc.com, Indonesia kali pertama mengikuti gelaran Piala AFC pada tahun 2009 lalu. PSMS Medan yang kala itu menjadi wakil Indonesia, sukses menembus babak 16 besar sebelum dihentikan oleh Chonburi.

Dan kesuksesan PSMS Medan menggapai fase gugur itupun berlanjut dan terus diikuti oleh klub-klub Indonesia lainnya, sebelum pada akhirnya PSM Makassar dan Bali United membuat rekor tak menyenangkan di musim kali ini.

M. Fuad S. T.