PSM Makassar kemarin malam (30/11) menjalani matchday kelima AFC Cup. Tim asuhan Bernado Tavares ini menjamu Hai Phong FC dari Vietnam di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Ada situasi yang menarik saat laga ini digelar. Situasi yang membuat gemas penonton, baik yang menyaksikan langsung di stadion, maupun lewat layar televisi.
Situasi itu adalah penerapan strategi bertahan yang dilakukan PSM Makassar. Juku Eja memasang garis pertahanan yang begitu rendah. Mereka membiarkan Haipong mengepung PSM Makassar selama laga berlangsung.
Indikasi ini terlihat pada penguasaan bola yang begitu jomplang. Berdasarkan stastitik yang ada, PSM Makassar hanya memegang 28%, sedangkan Hai Phong FC 72%. Demikian pula dengan jumlah tendangan. Hai Phong melepas 19 tendangan dengan 3 mengarah gawang, sementara itu PSM Makassar hanya 10 tendangan dengan 2 mengarah ke gawang.
Hal ini yang membuat heran penonton. Pasalnya, sebagai tuan rumah seharusnya PSM Makassar ngotot untuk meraih kemenangan, bukannya justru bertahan. Ball possesion sudah seharusnya di tangan PSM Makassar.
Hal kedua adalah posisi PSM Makassar sendiri. Secara hitungan, posisi Juku Eja belum aman karena berada di peringkat ketiga klasemen grup H. Nilai yang dimiliki sama dengan Hai Phong FC. Harusnya PSM Makassar lebih ngotot untuk mengambil alih posisi kedua.
Hal ketiga yang juga membuat bingung adalah berkaitan dengan laga terakhir. Sesuai jadwal AFC, pada pertengahan Desember, PSM Makassar harus menjalani laga tandang menghadapi Sabah FC, pemuncak klasemen.
Sementara itu, Hai Phong FC akan bertindak sebagai tuan rumah, menjamu Hougang penghuni dasar klasemen grup H.
Melihat situasi semacam ini, peluang lolos PSM Makassar sangat sulit. Sabah FC dipastikan tidak akan menyerah pada PSM Makassar, sedangkan Hai Phong FC pasti akan meraih poin penuh saat menjadi tuan rumah.
Situasi inilah yang membuat penonton bingung. Sebab hingga babak kedua berakhir, Bernado Tavares tampak tidak melakukan perubahan signifikan dengan strategi yang diterapkan. Hal inilah yang memunculkan tanda tanya, apakah PSM Makassar memang sengaja tidak ingin menang. Sebab hasil imbag 1-1, bukanlah hasil yang aman.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka
-
Kalah di China Open 2025, Akankah Anthony Ginting Seperti Kento Momota?
-
Pelatih Malaysia Puji Timnas Indonesia U-23, Hati-Hati Mungkin Ini Jebakan!
-
SEA V League 2025: Timnas Voli Putra Indonesia Menang 3-2 atas Filipina
-
Anthony Ginting Kalah, Alwi Farhan Harapan Indonesia di Japan Open 2025
Artikel Terkait
Hobi
-
Piala AFF U-23: Bukti Totalitas Gerald Vanenburg Demi Timnas Indonesia
-
Bangga, Gigi Dall'igna Buktikan Keputusannya Pilih Marc Marquez Tidak Salah
-
Jelang BRI Super League, Madura United FC Masih Punya Dua Catatan Penting
-
Yotsakorn Burapha dan Gol ke Gawang Indonesia yang Selalu Bawa Petaka bagi Thailand
-
Piala AFF U-23: Alfharezzi Buffon Ungkap Taktik Jitu Kecoh Kiper Thailand
Terkini
-
Ulasan Novel A Man: Mengungkap Identitas Kasus Kematian Palsu
-
Ulasan Novel Heart Block: Membiarkan Perasaan Datang secara Alami
-
Rilis Trailer Baru, The Long Walk Kisahkan Kompetisi Jalan Kaki Mematikan
-
Comeback Agustus, IVE Bagikan Spoiler Lagu Baru di Gayo Daejeon Summer 2025
-
Final Destination: Bloodlines Bakal Tayang di HBO Max, Catat Tanggalnya!