Akhir tahun 2024 mendatang, guliran Piala AFF akan kembali dimulai. Menyadur laman aseanfootball.org, kompetisi sepak bola antar negara level tertinggi di kawasan Asia Tenggara ini akan dimainkan mulai 23 November 2024 hingga 21 Desember 2024 mendatang.
Dari laman yang sama disebutkan bahwa Piala AFF 2024 ini masih bakal menggunakan format turnamen seperti edisi 2018 dan 2022 lalu, di mana masing-masing negara mendapatkan dua kali kesempatan bermain di kandang dan dua kali bermain tandang saat penyisihan grup. Sementara di fase semifinal dan final turnamen, pertandingan dimainkan dengan format home-away untuk menentukan pemenang.
Meskipun masih menerapkan format yang sama dengan edisi sebelumnya, tetapi ternyata pandangan kubu Timnas Indonesia terdahap keberlangsungan turnamen ini sudah tak seperti sebelumnya. Hal ini tak lepas dari perpindahan pandangan alias orientasi dan tujuan Timnas Indonesia belakangan ini, di mana mereka lebih mempersiapkan diri untuk bersaing di level benua Asia, alih-alih di Asia Tenggara.
Hal ini juga sudah disampaikan oleh sang pelatih, Shin Tae-yong, di mana pelatih asal Korea Selatan tersebut lebih antusias untuk mempersiapkan timnya guna bertarung di level benua. Merujuk laman Suara.com (29/3/2023), coach Shin maupun pihak PSSI bahkan sudah menyatakan bahwa Timnas Indonesia saat ini sudah menapaki jalan persaingan di level Asia, bukan lagi Asia Tenggara.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika pada akhirnya muncul wacana untuk menjadikan turnamen-turnamen yang diselenggarakan di level Asia Tenggara sebagai "trial tournament" yang ditujukan untuk mematangkan skuat dalam rangka persiapan mereka menuju turnamen atau ajang yang lebih besar lagi.
Imbasnya adalah, Timnas Indonesia tak lagi menjadikan titel juara di gelaran Piala AFF sebagai tujuan tertinggi, karena sedari awal memang hanya ingin menjadikan turnamen ini sebagai turnamen sela untuk meningkatkan kualitas permainan individual para pemain atau bahkan chemistry permainan yang dibangun.
Dan sejatinya, pemikiran itu pun tak ada salahnya. Dengan kualitas permainan yang dimiliki oleh Timnas Indonesia saat ini, memang sudah sewajarnya jika target tertinggi yang dicanangkan bukanlah gelaran level regional, namun lebih ke persaingan di tingkat yang lebih tinggi lagi.
Jadi, jikapun nanti Timnas Indonesia tak menjadi kampiun di ajang ini, para penggemar Timnas Indonesia tak perlu menghujat. Karena memang sedari awal tujuan ikut serta di turnamen ini bukanlah untuk menjadi juara, namun menjadikannya sebagai trial tournament saja.
Baca Juga
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
Artikel Terkait
Hobi
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
-
Hadapi Myanmar, Timnas Indonesia U-22 Pertaruhkan Dua Hal Sekaligus
-
Ada Ivar Jenner, Ini 3 Pemain Pilar Timnas Indonesia untuk Kalahkan Myanmar
-
Kevin Diks Ajak Timnas Indonesia Bangkit usai Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Dituduh Jadi Sumber Konflik, Asnawi Mangkualam Beri Klarifikasi Tegas
Terkini
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Sinopsis Percy Jackson and the Olympians 2, Upaya Seru Mencari Golden Feece
-
Denny Sumargo Buka Suara soal Rekaman CCTV Inara Rusli dan Insanul Fahmi
-
Tak Perlu Malu untuk Menepi: Kenali 6 Tanda Anda Perlu Ruang untuk Sendiri