Dalam laga play-off Olimpiade Paris antara timnas Indonesia lawan Guinea pada Kamis (9/5/2024), terdapat sebuah momen menarik yang menyita perhatian publik. Momen tersebut adalah saat Shin Tae-yong bersitegang dengan Francois Letexier, wasit yang memimpin laga tersebut.
Ending dari perdebatan tersebut adalah kartu merah bagi Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan ini harus meninggalkan area teknis pertandingan. Dia tidak boleh mendampingi anak asuhnya hadapi gempuran Guinea.
Protes keras Shin Tae-yong setelah wasit Francois Letexier memberikan hukuman tendangan penalty pada Indonesia karena pelanggaran Alfreanda Dewangga. Sementara menurut Shin Tae-yong, kaki Dewangga menyentuh bola terlebih dahulu, alias tidak ada pelanggaran.
Perbedaan pandangan inilah yang membuat Shin Tae-yong head to head dengan sang wasit. Ganjaran kartu kuning yang dikeluarkan wasit justru menambah kemarahan Shin Tae-yong. Perdebatan yang sempat membuat pertandingan terhenti berakhir dengan kartu merah untuk Shin Tae-yong.
Sikap keras Shin Tae-yong pada wasit ini bukan hanya sekali ini saja. Dalam beberapa kesempatan saat Piala Asia U-23 2024 berlangsung, beberapa kali Shin Tae-yong harus berdebat dengan wasit. Kartu kuning yang pernah diterimanya, tidak membuat nyalinya ciut. Pasalnya beberapa Keputusan wasit di ajang tersebut banyak merugikan Indonesia.
Hal ini ternyata terjadi pula di ajang play-off Olimpiade Paris 2024. Wasit dianggap merampok potensi kemenangan Indonesia, saat pelanggaran Witan Sulaeman di luar kotak penalty justru diganjar hukuman tendangan penalti.
“Saya sangat menghormati Guinea U23, tapi Keputusan wasit seperti lelucon. Semua persiapan kami untuk pertandingan ini sia-sia karena dia. Saya berharap hal yang sama tidak terjadi di masa depan,” ujar Shin Tae-yong, dilansir oleh soha.vn pada Jumat (10/5/2024).
Sikap Shin Tae-yong ini bukti totalitasnya dalam mengasuh timnas Indonesia. Sikap pembelaannya, tidak ubahnya sikap seorang bapak yang marah saat anaknya dicurangi oleh orang lain. Kemarahannya tersulut karena hal itu.
Totalitas itu terlihat juga dalam sesi latihan. Disiplin tinggi selalu diterapkan dalam setiap Latihan, termasuk tidak menoleransi kesalahan sekecil apa pun. Namun di luar lapangan Shin Tae-yong berubah menjadi layaknya bapak bagi para pemain timnas Indonesia.
Baca Juga
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
-
Meski Kalah 0-4 dari Brazil, Timnas Indonesia U-17 Masih Punya Peluang
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
Artikel Terkait
Hobi
-
Belajar dari Spanyol, Legenda Timnas Spanyol Ungkap Cara Indonesia Lolos ke Piala Dunia
-
Hanya Berikan Beban Medali Perak di SEA Games 2025, Aroma Erick Thohir Mulai Cari Aman?
-
Penunjukan Nova Arianto, Timnas Indonesia U-20 dan Bukti Konkret Perpecahan di Tubuh PSSI
-
SEA Games 2025 dan Target Medali Perak yang Terlalu Rendah bagi Timnas Indonesia U-22
-
Erick Thohir Akui Belum Ada Kandidat Kuat untuk Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Sulit Tidur? Coba Konsumsi 7 Makanan Ini Sebelum Beristirahat
-
Kisahkan Keluarga Tionghoa, Ismail Basbeth Garap Film Bertema Rasisme
-
5 Rekomendasi Novel untuk Membaca Ulang Peristiwa Sejarah Tahun 1998
-
Rehat Sejenak di Belanda, Jennifer Coppen Tampilkan Rutinitas Santainya
-
Viral! Anak Muda Berbondong Ikut Tren 'Party Jamu' yang sedang Naik Daun