Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, kini sedang dalam performa terbaiknya bersama Ducati. Memenangkan lebih banyak di balapan sprint sekaligus memuncaki klasemen sementara dengan gap 10 poin dari Pecco Bagnaia, sudah cukup membuktikan kalau Martin masih menjadi pembalap terkuat.
Sayangnya, tahun depan kebersamaan keduanya harus berakhir seiring dengan kepindahan Martin ke Aprilia. Awal Juni 2024 lalu, pembalap yang berasal dari Spanyol tersebut mengumumkan bahwa dirinya resmi bergabung dengan Aprilia, menggantikan sahabatnya, Aleix Espargaro, yang memutuskan untuk pensiun.
Dengan demikian, Jorge Martin akan beradaptasi dengan tim dan motor baru. Bagi seorang pembalap, proses ini terbilang gampang-gampang susah.
Mudah jika gaya balap dan karakter motornya bisa menyatu, jika tidak maka prosesnya akan lebih sulit. Biasanya, kemampuan dari seorang pembalap juga akan dinilai saat mereka menggunakan motor berbeda.
Jika Martin mampu beradaptasi dengan motor Aprilia bahkan mendulang prestasi, maka dia bisa membuktikan bahwa dia adalah pembalap yang punya kualitas bagus.
Kendati subur bersama Ducati, gaya balap Jorge Martin tetap dinilai cocok dengan karakteristik motor Aprilia. Hal ini disampaikan langsung oleh rivalnya, Pecco Bagnaia.
"Saya pikir Jorge adalah pembalap yang sangat kuat. Kecepatan dan titik pengeremannya fantastis. Bersama Aprilia, musim depan dia akan tampil bagus karena gaya balapnya sangat cocok dengan motor Aprilia," ungkap Pecco, dilansir dari laman Crash.
Seperti yang kita tahu bahwa Aprilia saat ini menjadi salah satu pabrikan terkuat di MotoGP dan menjadi penantang Ducati di beberapa race terakhir, motor yang bagus ini tentu bisa tampil maksimal di tangan seorang Jorge Martin.
Di tambah lagi, Martin memiliki hubungan yang erat dengan salah satu pembalap Aprilia, yakni Aleix Espargaro. Kalau Aleix sangat mendukung rencana Martin untuk pindah ke Aprilia, pasti sebelumnya dia sudah memprediksi kecocokan antara karakter motor Aprilia dan gaya balap Martin sekaligus memberi beberapa saran untuk sahabatnya itu.
Namun, sebelum itu Martin akan menuntaskan musim terakhirnya di Ducati. Jika bisa meraih gelar juara dunia musim ini bersama Pramac dan Ducati, maka itu bisa menambah rasa percaya dirinya untuk memulai musim depan dengan motor dan tim baru.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
MotoGP Aragon 2025: Tak Terkalahkan, Marc Marquez Raih P1 Sejak Hari Jumat
-
Sprint Race GP Aragon 2025, Selangkah Lagi Marc Marquez Raih Hasil Sempurna
-
Fermin Aldeguer Ingin Bergabung dengan Ducati Pabrikan Tahun 2027
-
Kesenjangan Johann Zarco dan Somkiat Chantra Jauh, PR Besar untuk LCR?
-
Cedera Parah, Luca Marini Tak Digantikan untuk MotoGP Aragon 2025
Artikel Terkait
Hobi
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Harus Jalani Kualifikasi Piala Asia untuk Edisi 2027, Malaysia Benar-Benar Tak Beruntung!
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Menang Lawan Jepang di Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Kudeta Vietnam di Rangking Dunia
-
Tanpa Ivar Jenner, Ini Prediksi Line-up Timnas Indonesia saat Hadapi Jepang
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja
-
Rilis Teaser, Film The Lost Bus Suguhkan Aksi Penyelamatan yang Dramatis