Tuan rumah Timnas Indonesia U-19 sukses mengamankan tiga poin kedua di laga lanjutan grup A gelaran Piala AFF U-19. Bertarung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, anak asuh Indra Sjafri tersebut berhasil mengalahkan Kamboja dengan skor dua gol tanpa balas.
Melansir laman aseanfootball.org, dua gol yang membawa Garuda terbang tinggi diciptakan oleh Kadek Arel pada menit ke-71, dan dilengkapi oleh Muhammad Iqbal Gwijangge ketika pertarungan memasuki menit ke-86.
Sejatinya, pada pertandingan tersebut, Timnas Indonesia U-19 sempat mengalami deadlock dalam menjebol gawang Kamboja U-19. Meskipun sedari awal pertandingan kubu tuan rumah memforsir penyerangan dan membombardir pertahanan Kamboja dengan beragam cara, namun hal tersebut tak mampu membuat mereka menciptakan gol yang diidam-idamkan.
Beragam strategi pun dilakukan oleh anak-anak Garuda, pun pelatih Indra Sjafri. Melansir laman transfermarkt, Indra Sjafri yang mengetahui anak asuhnya kesulitan menjebol pertahanan, langsung melakukan pergantian pemain meskipun satu babak pertandingan belum berakhir.
Menit ke-35, pelatih yang sukses membawa medali emas Sea Games tahun 2023 tersebut menarik keluar Figo Dennis, dan memasukkan Welber Jardim. Memang, dengan masuknya Welber, pemainan Indonesia bisa semakin berkembang. Namun sayangnya, gol yang diharapkan tak kunjung pula tercipta.
Hingga pada akhirnya, perombakan pun kembali dilakukan oleh coach Indra di awal babak kedua. Tercatat, dua nama sekaligus dia masukkan, yakni Kafiatur Rizky, Jens Raven yang masuk menggantikan Toni Firmansyah dan Arkhan Kaka.
Dan disiniliah perubahan permainan Indonesia terjadi. Tanpa mengecilkan peran pemain lainnya, masuknya Kafiatur Rizku membuat skema main Indonesia menjadi lebih hidup.
Beroperasi di lini tengah bersama Welber Jardim, Kafiatur merubah corak permainan Indonesia menjadi setingkat lebih baik. Jika sebelumnya permainan Indonesia terkesan mengandalkan pola serangan dari sayap dan cut back, namun saat Kafiatur memegang kendali lini tengah, ciri khas itu dia kolaborasikan dengan tusukan-tusukan bola yang mengincar area sentra pertahanan Kamboja.
Bukan hanya itu, kehadiran Kafiatur pun memberikan dampak yang sangat signifikan. Disadari ataupun tidak, dua gol yang menjadi penentu kemenangan Indonesia di laga tersebut, semuanya berawal dari set piece tendangan sudut yang dilepaskan oleh pemain 18 tahun asal Borneo FC Samarinda itu.
Jadi, sepertinya tak berlebihan jika di pertandingan ini Kafiatur Rizky dinobatkan menjadi seorang game changer, ya!
Baca Juga
-
Piala AFF U-23 dan Buyarnya Prediksi yang Dituliskan oleh Induk Sepak Bola Asia Tenggara
-
Semifinal Piala AFF U-23 dan Bekal Empat Kontestan Fase Gugur, Siapa yang Paling Unggul?
-
Semifinal Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Kantongi Sejarah Manis atas Pasukan Gajah Perang
-
Semifinal Piala AFF U-23: The Young Azkals dalam Kepungan para Raja Asia Tenggara!
-
Meski Tampil Apik di Timnas U-23, Jens Raven Masih Belum Sepenuhnya Siap Gantikan Oleh Romeny
Artikel Terkait
Hobi
-
Anti-Bosan! 5 Rekomendasi Game Offline Android yang Wajib Kamu Coba
-
BRI Super League: Kisah Adam Przybek Cicipi Tantangan Baru di Luar Eropa
-
Gerald Vanenburg Soroti Fleksibilitas Dony Tri Pamungkas, Mengapa?
-
Solidaritas di Dunia Futsal: Tentang Rasa, Dukungan, dan Persaudaraan
-
Jadwal F1 GP Belgia 2025, Menantikan Debut Laurent Mekies di Red Bull
Terkini
-
Review Poco F7: HP dengan Snapdragon 8s Gen 4 dan Storage 512GB Super Lega
-
Pernah Bayangin Hidup Jadi Hewan? 3 Novel China Ini Bahas Reinkarnasi Unik
-
4 Ide Gaya Kasual Kekinian ala Choi Yoon Ji, Bikin Mood Happy Seharian!
-
Kalahkan BLACKPINK, NCT Dream Raih Trofi Pertama Lagu BTTF di Music Bank
-
Payment ID: Awal dari Negara Polisi Finansial?