Hasil imbang mewarnai pertarungan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Yaman di partai terakhir grup C gelaran Piala Asia U-20.
Menyadur laman AFC, Indonesia dan Yaman yang bermain saling menyerang semenjak awal pertandingan, duel tim pesakitan ini akhirnya berakhir tanpa hiasan satu gol pun dari mereka.
Meskipun laga pelipur lara yang dijalani oleh Timnas Indonesia melawan Yaman ini berakhir tanpa pemenang, namun hasil tersebut sudah cukup untuk membuat anak asuh Indra Sjafri itu menduduki peringkat ketiga di klasemen akhir grup.
Koleksi poin yang mereka dapatkan sejatinya sama dengan yang didapatkan oleh Yaman, yakni sama-sama satu poin.
Namun, defisit gol yang lebih sedikit, di mana Indonesia hanya menderita defisit gol -5 sementara Yaman -7, membuat Pasukan Garuda Nusantara berhak untuk menduduki peringkat ketiga di grup C.
Namun sayangnya, jika diangan-angan lebih mendalam, sejatinya posisi ketiga yang didapatkan oleh Timnas Indonesia tersebut tidaklah murni karena kerja keras yang mereka lakoni dalam tiga pertandingan kemarin.
Memang benar, kita tak bisa menafikan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh Dony Tri Pamungkas dan kolega di turnamen ini, namun kita juga tak bisa memungkiri bahwa posisi tiga besar yang didapatkan oleh mereka juga ada andil besar dari dua tim lainnya, yakni Iran dan Uzbekistan.
Asumsinya begini, jika Iran dan Uzbekistan tak mampu mengalahkan Yaman dengan margin gol yang lebih besar daripada saat berjumpa dengan Indonesia, tentunya akan sangat tidak mungkin jika Pasukan Muda Merah Putih ini bakal menduduki posisi peringkat ketiga klasemen akhir bukan?
Seperti misal, seumpama pada pertandingan melawan Yaman, Iran dan Uzbekistan hanya mampu menceploskan total empat gol, tentunya hasil akhir di klasemen akan berbeda. Bukan Indonesia yang akan menduduki peringkat ketiga, namun Yaman lah yang berada di posisi tersebut.
Hal ini sangat masuk akal karena di laga terakhir yang sejatinya memperebutkan posisi ketiga, Timnas Indonesia tak mampu mengalahkan Yaman, dan mengakhiri hasil dengan sama kuat.
Dan jika hal ini terjadi pada kondisi yang berbeda, di mana defisit gol Yaman lebih sedikit karena Iran dan Uzbekistan tak mampu membuat gol yang lebih banyak daripada saat mereka berjumpa dengan Indonesia, maka Pasukan Garuda Muda lah yang akan berada di juru kunci klasemen.
Beruntungnya, Iran dan Uzbekistan secara total bisa memproduksi gol yang lebih banyak saat berjumpa Yaman daripada ketika bertarung melawan Indonesia, sehingga pada akhirnya membuat Indonesia berada di peringkat ketiga meski tak mampu kalahkan Yaman di partai pamungkas.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Artikel Terkait
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna