Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Evandra Florasta berselebrasi setelah menciptakan gol ke gawang Korea Selatan U-17 (the-afc.com)

Nama pemain muda Timnas Indonesia, Evandra Florasta semakin meninggi dalam dua laga pertama gelaran Piala Asia U-17. Pemain yang baru berusia 16 tahun tersebut tampil dengan sangat baik dan bahkan menjadi pahlawan bagi kemenangan Indonesia di dua laga melawan Korea Selatan serta Yaman U-17.

Bagaimana tidak, meskipun bukan sebagai kapten tim dan bukan pula sebagai pemain yang paling "sepuh" di Timnas Indonesia U-17, namun peran sentral Evandra Florasta dalam sistem permainan skuat Garuda Muda tak bisa terbantahkan.

Evandra yang dalam dua laga kemarin ditugaskan oleh Nova Arianto sang pelatih sebagai gelandang tengah yang beroperasi di belakang striker utama, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dengan total menyumbangkan tiga gol dari dua laga yang dijalaninya.

Sejatinya, aura kebintangan dari pemain kelahiran Malang, 17 Juni 2008 ini sendiri sudah muncul semenjak debutnya bersama Timnas Indonesia U-16 pada 21 Juni 2024 lalu.

Di bawah besutan Nova Arianto, Evandra yang saat itu baru saja beranjak ke usianya yang ke-16 tahun, sudah diserahi tugas oleh sang pelatih untuk mengisi dapur pacu permainan lini tengah Indonesia di pentas Piala AFF U-16.

Bukan hanya melulu sebagai gelandang tengah, Evandra Florasta bahkan kala itu mendapatkan tugas untuk mengatur serangan dari kedalaman permainan dengan berperan sebagai geladang bertahan di dua laga penting melawan Singapura dan Filipina.

Maka tak mengherankan jika pada akhirnya, Evandra menjadi salah satu pemain yang paling menonjol di Timnas Indonesia U-16 hingga membuat dirinya sempat merasakan naik level.

Berdasarkan data dari laman transfermarkt, pemain kidal ini sempat "dititipkan" untuk menimba pengalaman di level U-20, di bawah asuhan Indra Sjafri yang menjalani turnamen Piala Asia U-20 pada bulan Februari 2024 lalu. 

Tentu saja kata "dititipkan" di sini tak memiliki konotasi yang negatif. Pasalnya, untuk masuk ke skuat U-10 kala itu, Evandra juga harus bersaing dengan nama-nama besar yang turut serta dipanggil oleh Indra Sjafri.

Terlebih, selama berada di Timnas Indonesia U-20, Evandra juga menjadi pewarna di barisan lini tengah Skuat Garuda Nusantara, dan bukan hanya sebagai pelengkap saja.

Keberadaan Evandra di Timnas U-20 bahkan mengundang rasa kagum dari berbagai kalangan kala itu. Meskipun berstatus sebagai pemain paling muda di skuat, namun Evandra sama sekali tak menunjukkan kecanggungannya untuk berkolaborasi dengan para seniornya di tim.

Tercatat, dalam tiga laga yang dijalani oleh Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 lalu, Evandra selalu mendapatkan menit bermain dari coach Indra. 

Laman transfermarkt mencatat, meskipun Pasukan Muda Merah Putih tak mendapatkan hasil yang memuaskan, namun Evandra selalu turun ke lapangan di laga melawan Iran, Uzbekistan dan Yaman.

Sebuah pencapaian yang tentunya sangat membanggakan, mengingat usianya yang belum genap 17 tahun dan berstatus sebagai pemain termuda dalam tim.

Dan kini, kematangan yang ditunjukkan oleh Evandra pasca dititipkan ke Timnas Indonesia U-20 semain terlihat bersama Timnas U-17 yang merupakan tempat asli sang pemain.

Gaya bermainnya yang tenang, jiwa petarungnya yang tak kenal menyerah dan tentu saja mental rebound-nya yang sangat "menyala", membuat Evandra kini menjadi andalan di Pasukan Muda Merah Putih ini.

Polesan tangan dingin dua pelatih hebat negeri ini, yakni Nova Arianto dan Indra Sjafri, membuat pemain ini memiliki gaya bermain yang kompleks.

Berbekalkan disiplin tingkat tinggi dan gaya bertarung tak kenal menyerah yang diajarkan oleh coach nova, dipadukan dengan gaya bermain atraktif dan penuh kreasi khas Indra Sjafri, membuat Evandra kini siap untuk membawa panji-panji Garuda terbang tinggi di pentas sepak bola internasional.

Terus berkembang, Evandra!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.