Capaian besar dicatatkan oleh Timnas Filipina U-23 di turnamen Piala AFF U-23. Meskipun mereka datang dengan status sebagai tim medioker dan bahkan dipandang sebelah mata sebelum perhelatan digulirkan, namun di akhir turnamen tim berjuluk The Young Azkals ini justru membuat para penggemar sepak bola di kawasan Asia Tenggara berdecak kagum.
Kejutan demi kejutan kerap mereka torehkan seiring dengan perjalanannya di turnamen. Bahkan, akan sangat mungkin, jika dibandingkan dengan empat turnamen Piala AFF U-23 yang telah mereka ikuti dahulu, gelaran yang digulirkan di Indonesia ini bisa jadi tak akan terlupakan oleh kubu Timnas Filipina U-23 dan para pendukungnya.
Setidaknya, ada 3 alasan yang membuat Filipina dan para penggemarnya tak akan melupakan Piala AFF U-23 di Indonesia ini. Penasaran? Mari kita bahas bersama!
1. Filipina Pertama Kali Melaju ke Babak Semifinal
Hal pertama yang membuat Filipina dan para pendukungnya akan memberikan ruang memori kepada gelaran Piala AFF U-23 edisi 2025 ini adalah, karena untuk kali pertama sepanjang sejarah keikutsertaannya, Filipina berhasil melaju hingga babak semifinal.
Laman history AFF mencatat, ini adalah capaian terbaik yang pernah dibuat oleh Filipina di turnamen level 23 tahun milik induk sepak bola Asia Tenggara tersebut. Pasalnya, pada gelaran edisi 2005, 2019, 2022 dan 2023, langkah Filipina selalu saja mandeg di fase penyisihan grup, dan partisipasinya tak lebih dari sekadar tim penggembira saja.
Maka, ketika di edisi 2025 ini mereka berhasil masuk dalam jajaran empat tim terbaik dalam gelaran, tentu saja sejarah manis ini tak akan lekang oleh waktu dalam ingatan para pemain, pelatih atau bahkan pendukung setia yang mendampingi perjalanan mereka.
2. Filipina Berhasil Membuat Repot Kekuatan Utama Sepak Bola ASEAN
Alasan kedua yang membuat Piala AFF U-23 edisi kali ini tak akan dilupakan oleh Filipina adalah, karena di sepanjang berjalannya turnamen, mereka mampu membuat repot negara-negara kuat di persepakbolaan Asia Tenggara.
Memang, mereka kalah saat bersua dengan Indonesia, Vietnam maupun Thailand. Namun perlu digarisbawahi, kekalahan itu tak lagi memiliki margin besar seperti yang sudah-sudah. Melawan Indonesia, mereka hanya kalah 0-1, melawan Vietnam, Filipina hanya kalah 1-2 dan melawan Thailand, mereka menyerah 1-3.
Bisa dilihat, skor kekalahan yang didapatkan oleh Filipina itu tidaklah mencolok, dan hanya terjadi dalam pertarungan negara-negara yang memiliki level persepakbolaan relatif berimbang.
Dan satu lagi, di Piala AFF U-23 ini, Filipina juga sukses menumbangkan Malaysia, yang mana merupakan salah satu dari empat kekuatan utama dalam persepakbolaan Asia Tenggara. Sebuah kemenangan yang pasti akan selalu diingat, dan bahkan disebut-sebut dalam sejarah pertemuan kedua kesebelasan di kemudian hari.
3. Talenta Filipina Mulai Ramaikan Daftar Top Skorer
Bukan hanya pencapaian tim saja yang membuat Filipina dan para pendukungnya tak akan melupakan gelaran Piala AFF U-23 tahun 2025 ini, namun juga karena capaian individual dari penggawa The Young Azkals.
Salah satu pemain andalan mereka, Otu Banatao, terkonfirmasi menjadi pemain yang cukup produktif di ajang ini dengan mencatatkan 3 gol di sepanjang gelaran. Uniknya, meskipun hanya menciptakan 3 gol di turnamen, namun nama Otu Banatao sendiri masuk dalam daftar runner-up pencetak gol terbanyak di ajang ini setelah Jens Raven yang mengoleksi 7 gol.
Yang lebih membanggakan lagi bagi kubu Filipina adalah, lesakan tiga gol milik Otu Banatao ini membuat mereka memiliki pemain yang lebih produktif daripada para penggawa negara-negara kuat lainnya seperti Thailand, Vietnam apalagi Malaysia.
Bahkan, jika saja Jens Raven tak mendulang enam gol ke gawang Brunei Darussalam, bisa jadi Otu Banatao ini yang menjadi top skorer kejuaraan.
Sepertinya, gelaran Piala AFF U-23 di Indonesia kali ini akan menyisakan kenangan yang amat manis bagi Timnas Filipina dan para pendukungnya. Sama halnya dengan Indonesia dan para penggemarnya yang akan selalu teringat dengan Piala AFF U-22 di Kamboja tahun 2019 lalu mungkin ya!
Baca Juga
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Dipinjamkan ke AS Trencin, Baiknya Marceng Belajar dari Perjalanan Calvin Verdonk
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Mirisnya Nasib para Pelatih Asal Belanda, Sampai Kapan Mereka Dibandingkan dengan STY?
-
Gerald Vanenburg dan Rasa Overconfidence yang Berujung Blunder Fatal di Timnas U-23
Artikel Terkait
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Situasi Menyedihkan Mees Hilgers, Mulai Dianggap 'Benalu' di FC Twente
-
15 Pemain Timnas Indonesia Invasi Eropa di Musim Depan
-
Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Shin Tae-yong Khianat, Potensi Sakiti Timnas Indonesia di Masa Depan
Hobi
-
Futsal 4.0: Dari Lapangan Mini ke Generasi Digital yang Serba Cepat
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Gagal Total, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Gaya Bermain Ala Eropa?
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
Terkini
-
Rumah Tangga Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf di Ujung Tanduk, Gugatan Cerai Resmi Terdaftar
-
Jurus Sat-set Bikin SKCK Online: Gak Perlu Lagi Antre di Kantor Polisi!
-
Jejak Emas Komjen Suyudi Ario Seto: Kepala BNN yang Masuk Bursa Calon Kapolri
-
Baru Menjabat Purbaya Yudhi Sadewa Sudah Disorot Media Asing, Disebut Menkeu Gaya Koboi
-
Ketika Bioskop Jadi Papan Pengumuman Nasional