Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Timnas Indonesia U-22 (dok. Antara)
M. Fuad S. T.

Perjalanan Timnas Indonesia U-22 di ajang SEA Games Thailand 2025 akhirnya menemukan akhir yang tragis. Sempat terbantu dengan kemenangan Vietnam atas Malaysia di laga pamungkas Grup B yang menempatkan kelolosan Indonesia di tangan sendiri, segala upaya Pasukan Muda Merah Putih akhirnya harus menemukan kegagalan.

Dituntut untuk menang dengan selisih minimal 3 gol saat melawan Myanmar untuk bisa melakukan kudeta terhadap Malaysia di jalur tim runner-up terbaik, Ivar Jenner dan kolega justru terdepak karena hanya mengakhiri laga dengan margin 2 gol saja.

Memang, pada pertandingan tersebut, Indonesia berhasil menciptakan tiga gol melalui Toni Firmansyah di menit ke-45 dan dwigol dari Jens Raven pada menit ke-89 dan 90+5, namun satu gol menyakitkan dari Min Maw Oo pada menit ke-29, membuat tiga gol yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk lolos ke semifinal menjadi tak terpenuhi.

Coba bayangkan, betapa menyakitkannya kegagalan yang harus diterima oleh Pasukan Garuda Muda. Ketika di awal laga mereka ditargetkan mampu menciptakan 3 gol, mereka bisa melakukannya dengan baik. Namun, gegara satu gol dari Myanmar di laga tersebut, syarat itu menjadi tak berlaku karena pada kenyataannya Indonesia tak mampu melaju ke semifinal karena terganjal satu gol dari tim lawan.

Bahkan, yang lebih menyakitkan lagi adalah, dalam skema kelolosan jalur runner-up terbaik, Indonesia gagal lolos bukan karena poin, bukan karena selisih gol, namun karena kalah produktifitas gol dari Harimau Muda!

Pada tabel klasemen tim runner-up terbaik, Malaysia dan Indonesia sejatinya sama-sama memiliki 3 poin dan +1 selisih gol. Namun, Malaysia berhak untuk berada di atas Indonesia karena mereka menciptakan 4 gol dan kebobolan 1 gol, sementara Indonesia hanya mampu menciptakan 3 gol dan kebobolan 2 gol.

Dan sesuai dengan rules of classification yang ditetapkan panitia penyelenggara SEA Games, untuk jalur runner-up terbaik ini mereka memprioritaskan penempatan tim berdasarkan poin, selisih gol, produktivitas gol, jumlah kemenangan, poin kedisiplinan dan baru undian.

Nah ternyata, jika dilihat-lihat, kelolosan dan kegagalan Indonesia ke semifinal SEA Games 2025 ini hanya berjarak 1 gol saja ya. Karena jika mereka bisa benar-benar memenuhi target selisih 3 gol, sudah pasti mereka tak akan gagal karena secara otomatis akan menang selisih gol dari Malaysia. 

Bayangkan saja, seandainya anak asuh Indra Sjafri tersebut bisa menciptakan 1 gol lagi di laga melawan Myanmar, sudah pasti bukan Malaysia yang melaju ke empat besar tapi Pasukan Garuda Muda yang ada di sana. 

Sepertinya dalam setahun terakhir ini persepakbolaan Indonesia mengalami downgrade yang sangat tajam ya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS