Dunia sedang mengalami pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Seruan untuk menghentikan rantai penularan virus ini mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah.
Hal ini berdampak pada ketidakstabilan ekonomi, salah satunya adalah usaha kecil, menengah dan mikro. Menurut laporan dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian baik dari sisi penawaran maupun permintaan.
Di sisi pasokan, perusahaan mengurangi pasokan bahan baku dan tenaga kerja yang tidak sehat, serta masalah dalam rantai pasokan. Dari sisi permintaan, kurangnya permintaan dan turunnya kepercayaan konsumen terhadap produk.
OECD juga menyatakan bahwa usaha kecil, menengah dan mikro memiliki dampak besar pada situasi Covid-19. Usaha mikro, kecil dan menengah sangat rentan terhadap gangguan usaha karena biasanya berhubungan langsung dengan industri pariwisata, transportasi dan kuliner yang membutuhkan pemasok cepat. (OECD, 2020)
Menurut data resmi pemerintah (covid19.go.id), per 7 Mei 2020, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 12.438. Dengan himbauan untuk tidak keluar dan peraturan pemerintah, hal ini tentunya akan mempengaruhi banyak hal, termasuk usaha kecil, menengah dan mikro.
Pemerintah menyatakan melalui situs resmi koperasi dan Kementerian Usaha Kecil, Menengah dan Mikro bahwa penyebaran Covid-19 dapat berdampak langsung pada perekonomian, termasuk koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kini, koperasi dan Kementerian Usaha Kecil, Menengah, dan Mikro sedang merekam situasi usaha kecil, menengah, dan mikro yang mengalami kesulitan bahan baku, pembatasan proses produksi, dan penurunan permintaan pasar yang tajam, kemudian memetakan dampaknya. COVID-19 pada usaha kecil, menengah dan mikro.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wan Laura Hardilawati dalam jurnalnya yang berjudul “Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19” juga menjelaskan bahwa, rata-rata selama pandemi Covid-19 omset UMKM mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan berkurangnya outing, pembatasan transportasi yang membuat bahan baku sulit diperoleh, dan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap produk luar ruang, khususnya pada sektor memasak.
Usaha kecil, menengah, dan mikro merupakan salah satu penopang perekonomian karena juga banyak menyediakan lapangan pekerjaan. Dalam kondisi Covid-19 ini, beberapa perusahaan juga sudah mulai memberhentikan atau memecat pegawai tidak tetap karena perusahaan/usahanya harus tutup sementara. Usaha kecil, menengah dan mikro dapat melakukan beberapa hal, termasuk memilih untuk membuka lini produk baru atau memperbarui sistem pemasaran.
Oleh karena itu, pemilik UMKM harus bisa membuat strategi baru yaitu, dengan menggunakan strategi digital marketing agar usahanya tetap berjalan di tengah pandemi ini. Hasil penelitian (Hendrawan et al, 2019) menunjukkan bahwa digital marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan penjualan UMKM.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan pergeseran pola pembelian konsumen. Biasanya meski ada penjualan online, banyak konsumen yang masih langsung mendatangi toko atau pusat perbelanjaan untuk membeli produk.
Namun kini, konsumen tidak bisa tinggal di luar rumah karena pembatasan dan peraturan pemerintah. Pelaku UMKM juga harus menyesuaikan dan mengatur penjualan produk dan jasanya. Perlu peningkatan kualitas produk dan penyesuaian pelayanan untuk menarik konsumen.
Menurut pendapat saya, cara yang paling tepat adalah dengan menggunakan teknik “Digital Marketing”. Karena dalam perkembangannya, teknologi saat ini mampu menjangkau target lebih luas. Selain itu, pemilik UMKM juga bisa dengan mudah mempromosikan jenis usahanya melalui media sosial.
Namun bisnis online juga membutuhkan strategi khusus. Mempertimbangkan bahwa banyak pesaing juga muncul di pandemi ini. Maka, pemilik UMKM perlu menggunakan strategi pemasaran digital yang tepat untuk bertahan hidup.
Pemilik UMKM dapat melakukan digital marketing untuk pemasaran produk dalam berbagai bentuk dengan beberapa cara, yaitu:
- Secara intensif memposting video dan foto produk di akun media sosial. Penggunaan media sosial juga telah disesuaikan dengan segmentasi produk yang kita miliki.
- Dengan menggunakan Facebook ads, instagram ads, Twitter ads, Google display network, dan lain-lain. Sehingga iklan tersebut dapat diakses dengan mudah melalui media sosial, dan dapat menjangkau konsumen melalui kriteria berikut yang telah ditentukan sebelumnya.
- Membuat video pemasaran produk, menampilkannya melalui media sosial atau melakukan promosi produk di tempat. Jika strategi ini diterapkan dengan benar, maka akan berdampak positif bagi bisnis.
- Biarkan konsumen berpartisipasi dalam pemilihan produk, fokus pada edukasi dan pengenalan kualitas produk di akun media sosial, dan gunakan kata-kata kreatif dan hastag (#) untuk memudahkan konsumen menemukannya. Dengan cara ini akan terbentuk kesadaran merek dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Saat melakukan digital marketing, pelaku UMKM harus selalu belajar dan terbuka untuk berpikir tentang perkembangan teknologi.
Tentunya digital marketing juga mempertimbangkan penggunaan media yang tepat dan metode komunikasi yang tepat sesuai dengan segmen pasar yang dipilih.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
PLN Gelar Bazar UMKM di Sarinah, Suguhkan Pesona Timur Indonesia
-
Digitalisasi Ekspor Produk UMKM Masih Perlu Dieksplorasi
-
KUR BRI Buktikan Bisa Naikkan Pendapatan UMKM, Sistem Graduasi Jadi Salah Satu Kunci
-
Alasan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang UMKM, Pengamat Soroti Tantangannya
-
Rawan Tak Tepat Sasaran, Kebijakan Hapus Buku Kredit UMKM Butuh Kajian Lagi
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua