Pada 14 Agustus 2021, bangsa kita merayakan Hari Pramuka Indonesia. Jika mendengar kata pramuka, kita akan teringat akan seragam bernuansa cokelat di mana tunas kelapa menjadi lambangnya.
Biasanya, seragam tersebut dikenakan pada Jumat dan Sabtu. Di sisi lain, ada juga siswa-siswi yang memilih ekstrakurikuler pramuka sebagai mata pelajaran favoritnya.
Mereka akan berlatih kecakapan, ketangkasan, bertanggung jawab dan tentu moral. Menjadi anak pramuka akan dikenal sebagai sosok yang disiplin, berani, tetapi rendah hati.
Sifat dan sikap ini terbentuk dari didikan pramuka. Apa-apa yang kita pelajari di gerakan kepramukaan, semuanya mengajarkan kebaikan.
Menjadi anak pramuka di sekolah memiliki segudang manfaat. Seperti berlatih mandiri, kerja sama, memupuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama dan lainnya.
BAGAIMANA SEJARAH HARI PRAMUKA DI INDONESIA 14 AGUSTUS?
Sebetulnya, gerakan di Indonesia tidak lepas dari pengaruh Robert Baden Powell. Ia seorang Angkatan Darat Inggris. Dia menulis sebuah buku berjudul Scouting for Boys. Buku ini sangat laris dan diterima seluruh dunia. Tak ayal, ia ditetapkan sebagai Bapak Pandu Dunia.
Apa-apa yang dicetuskan oleh Robert Baden Powell rupanya tersebar ke banyak negara termasuk di Indonesia. Di negara ini, gerakan kepanduan telah ada sejak zaman Hindia-Belanda.
Hal ini bermula pada tahun 1916. Mangkunegara VII di Surakarta mendirikan Javaansche Padvinders Organisatie. Gerakan ini pun merembah ke banyak wilayah.
Banyak organisasi serupa muncul dan menirunya seperti Nationale Padvinderij (Boedi Oetomo) dan Hizbul Wathan (Muhammadiyah).
Setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno melihat banyaknya organisasi kepanduan. Ia pun ingin menyatukan seluruh gerakan agar berada di bawah satu naungan.
Akhirnya, keinginan presiden Soekarno terwujud pada tanggal 14 Agustus 1961 sehingga tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka Indonesia.
Adapun istilah Pramuka sendiri diinisiasi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau terinspirasi dari kata Poromuko yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Namun, kata Pramuka diejawantahkan menjadi Praja Muda Karana yang berarti Jiwa Muda yang Gemar Berkarya. Untuk itu, yang semula menggunakan Kepanduan, kini berubah menjadi Pramuka seperti yang kita kenal sekarang.
Demikian sejarah Hari Pramuka Indonesia 14 Agustus.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Protes Kenaikan Harga, Pedagang Pasar Pramuka Kompak Tutup Kios
-
Usai Protes Pedagang dan Mediasi Gubernur DKI, Tarif Kios Pasar Pramuka Resmi Diturunkan
-
Pedagang Bongkar Praktik Culas Mafia Kuasai Ratusan Kios di Pasar Pramuka, Ini Ceritanya!
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
Kolom
-
Perempuan Hebat, Masyarakat Panik: Drama Abadi Norma Gender
-
Suara Pesisir yang Padam: Hak Perempuan Nelayan yang Masih Terabaikan
-
Mencari yang Dicintai di Antara Lumpur dan Air Mata
-
Cyberbullying Bisa Lebih Kejam daripada Bullying Biasa, Mengapa?
-
Learned Helplessness: Saat Korban Bullying Sulit Melawan, Stop Menghakimi!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Air Putih, 5 Manfaat Infused Water untuk Kesehatan
-
Marselino Absen, Kini Hanya Tersisa 2 Alumni Generasi Emas SEA Games 2023 di Skuat Garuda
-
Jangan Dianggap Sepele, Ini 5 Langkah Penting Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
-
10 Tanaman Hias Pembersih Udara, Bikin Kamar Segar Tanpa Air Purifier
-
5 Alasan Wajib Nonton Yummy Yummy Yummy, Drama China tentang Kuliner