Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Keira
Tenaga Kesehatan Adalah Pahlawan Masa Kini (DocPribadi/keiralaksmana).

Pahlawan adalah sebutan bagi mereka yang berjasa bagi bangsanya. Sosok pahlawan adalah mereka yang berjuang membela kebebasan dan rela berkorban dalam melakukan perjuangannya itu.

Dalam berjuang, mereka melakukannya dengan penuh gagah berani. Contoh-contoh pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan indonesia adalah Jenderal Soedirman, Pangeran Diponegoro, Bung Tomo, Imam Bonjol, dan Dewi Sartika.

Siapapun yang berjuang demi kesejahteraan bangsa dan negara berhak disebut pahlawan. Oleh karena itu, menurut saya, semua tenaga kesehatan berhak disebut pahlawan, karena mereka semua sedang berjuang melawan dan menangani pandemi coronavirus yang sedang terjadi saat ini.

Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, pekerjaan yang paling penting dan sangat dibutuhkan adalah petugas atau kesehatan. Saat ini adalah masa yang sangat sulit bagi mereka yang berprofesi dalam bidang tersebu,  karena setiap hari mereka harus mempertaruhkan nyawa untuk mencoba menyelamatkan nyawa orang lain.

Dari awal pandemi, kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan karena itu jumlah pasien yang butuh bantuan juga bertambah. Rumah sakit pun mulai penuh dan kewalahan dengan jumlah pasien yang terus bertambah.

Dengan terus meningkatnya pasien yang sakit, staf medis pun terpaksa harus bekerja lebih keras untuk menangani masalah. Karena ini, kadang mereka tidak sempat untuk istirahat ataupun tidur. Padahal jika orang kekurangan tidur, bisa menurunkan kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan timbulnya penyakit.

Namun, walaupun lelah, tetapi tenaga kesehatan terus bekerja menangani pasien Covid-19 yang banyak. Mereka berjibaku melawan virus yang mudah menyerang. Walaupun mereka sudah divaksinasi pun, tetap bisa terkena Covid-19. Bahkan, dalam skenario terburuk, ada peluang tinggi mereka meninggal. Sekarang saja sudah banyak petugas kesehatan yang wafat, berguguran saat menjalankan tugasnya tersebut.

Petugas kesehatan mempunyai resiko yang sangat tinggi karena bertemu langsung dan mengurus pasien covid-19. Hal itu mengakibatkan mereka harus isolasi mandiri dan tinggal terpisah dari keluarga, demi menjaga keamanan orang yang mereka cintai.

Setelah seharian bekerja keras, mereka pun akhirnya tidak bisa pulang ke rumah. Sering kita melihat di sosial media atau membaca berita tentang tenaga kesehatan yang rindu berjumpa keluarga, namun hanya bisa melihat dari balik pagar saja.

Betapa sedihnya mereka karena dalam melakukan tugasnya harus terpisah dari orang-orang yang mereka cintai. Tentunya seperti kita semua, mereka merindukan keluarga dan ingin menghabiskan waktu bersama. Akan tetapi, dalam masa bertugas seperti saat ini, tenaga kesehatan adalah ujung tombak yang dibutuhkan di garis depan di dalam perang melawan Covid-19. 

Dalam bekerja pun, profesi ini sangat sulit karena jumlah pasien yang wafat sangat banyak. Pekerjaan petugas kesehatan tidak hanya merawat pasien covid-19, namun juga termasuk mengantarkan pasien yang meninggal dunia ke tempat peristirahatan terakhir.

Bagi yang meninggal karena Covid-19, mereka tidak bisa mendapatkan pemakaman biasa, yang dihadiri keluarga, karena adanya prosedur kesehatan untuk menjaga penularan virus Covid-19 lebih lanjut.

Karena itulah, salah satu pekerjaan petugas kesehatan adalah untuk menggantikan keluarga almarhum. Mereka berusaha sebisa mungkin dan mencoba untuk melakukan pemakaman dengan kemampuan terbaik mereka.

Dalam keadaan sekarang ini, banyak sekali yang meninggal karena Covid-19. Dalam satu hari bisa mencapai 1.000 kematian. Bayangkan berapa banyak mayat pasien Covid-19 yang harus dikubur dalam sehari.

Kehilangan satu orang saja dapat meninggalkan luka yang dalam dan rasa sakit yang luar biasa. Akan tetapi, bagaimana dengan mereka yang setiap hari melihat kematian dan tahu bahwa mereka juga bisa dalam posisi yang sama karena pekerjaannya.

Melihat mayat sebanyak itu dan harus menguburnya, bisa menyebabkan trauma dan kesedihan bagi para petugas kesehatan. Dan jika kesehatan mental mereka tidak kuat, dapat mendorong mereka untuk melakukan hal-hal buruk yang akan disesali. 

Tenaga kesehatan yang juga layak mendapat pujian adalah petugas medis yang memberikan vaksin kepada masyarakat. Sebab mereka harus bekerja seharian untuk memberikan suntikan vaksin kepada ribuan orang di bawah terik matahari yang gerah dan panas.

Tenaga kesehatan yang berada di luar Jakarta juga bekerja ke pelosok desa demi memberikan pelayanan vaksin untuk semua kalangan masyarakat, demi tercapainya Herd Immunity. Selain itu, para sopir ambulans juga patut diberi apresiasi atas kerja keras mereka, mengantar pasien covid-19 ke rumah sakit dan tempat isolasi lainnya. 

Menurut saya, semua pekerjaan petugas kesehatan adalah tindakan heroik di masa kini dan mereka pantas disebut dengan pahlawan. Dari menangani pasien Covid-19 yaitu merawat dan menjaga sampai mereka sembuh di rumah sakit atau tempat isolasi lainnya, memberikan vaksin kepada masyarakat umum, mengemudikan ambulans, dan sampai menguburkan pasien Covid-19 yang wafat.

Pekerjaannya banyak dan rintangannya pun tidak sedikit, tetapi mereka selalu mencoba melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Karena itu mereka semua harus mendapat apresiasi atas kerja kerasnya. Kita semua patut menghargai perjuangan mereka.

Dan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghargai perjuangan tersebut yaitu mengikuti protokol kesehatan agar pandemi ini bisa cepat berakhir. Kita pasti semua ingin untuk bisa kembali lagi hidup normal, kembali bersekolah tatap muka, bekerja di kantor, berbelanja di pasar atau supermarket dengan tenang, naik kendaraan umum serta bisa berkumpul sanak keluarga besar dan handai taulan pada hari raya Idul Fitri atau Natal.

Hal tersebut juga sangat diinginkan oleh petugas kesehatan karena mereka sudah lelah. Mereka mau kembali lagi bekerja normal, hidup tenang dengan keluarga, dan bisa beristirahat.

Jadi agar pandemi ini segera berakhir, marilah kita semua mengikuti protokol kesehatan 5M dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga bangsa kita selalu dalam lindunganNya dalam keadaan aman, sejahtera, dan sehat bebas Covid-19.

Keira

Baca Juga