Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Mikail Muhammad
Ilustrasi Revolusi Industri (Pixabay)

Beberapa tahun belakangan ini, kita sering disuguhkan dengan kalimat revolusi industri 4.0. Revolusi industri sendiri merupakan suatu tingkatan pada perkembangan teknologi. Contohnya teknologi digital seperti saat ini yang termasuk ke revolusi industri 4.0. Bahkan, pada saat ini sudah mulai muncul topik - topik yang membahas perubahan revolusi industri 5.0. Namun sebelum mengetahui lebih jauh tentang revolusi industri 5.0, alangkah baiknya kita mengetahui sejarah perkembangan revolusi industri 1.0 hingga 4.0.

Definisi Revolusi Industri

Revolusi industri merupakan perubahan dari ekonomi agraris ke ekonomi industri yang dalam pelaksanaanya menggunakan mesin untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Singkatnya, revolusi ini berhasil merubah sistem kerja manusia dari tenaga otot menjadi tenaga mesin. Peristiwa ini dinamakan revolusi industri oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada abad ke-19.

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi Industri ditandai oleh dampak - dampaknya yang revolusioner pada sektor ekonomi dan sosial politik. Pada abad pertengahan, Eropa menerapkan sistem kekuasaan terbesarnya kepada golongan bangsawan yang disebut feodalisme. Sehingga, hanya para bangsawan atau keturunan kerajaan saja yang dapat membuka aktivitas ekonomi. Pada saat itu, keadaan ekonomi di Inggris juga mengandalkan sektor pertanian tertutup atau latifundia. Hal ini terjadi dikarenakan oleh sistem dari feodalisme itu sendiri.

Perkembangan Revolusi Industri

Seperti yang Anda ketahui, revolusi industri memiliki 4 tahapan perubahan. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada tahun 1750, hingga revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang kita alami. Pada setiap tahapan tersebut, terdapat peristiwa - peristiwa sejarah penanda revolusi tersebut telah di mulai. Untuk mengetahui hal tersebut, mari kita simak penjelasan berikut:

Revolusi Industri 1.0

Ilustrasi Mesin Uap | Pixabay

Pada abad ke-18, sumber tenaga utama dalam melakukan proses produksi, masih mengandalkan tenaga tradisional. Seperti tenaga manusia, hewan, air, dan angin. Namun pada akhirnya, masa ini menemukan titik terangnya dengan penemuan mesin uap oleh James Watt. Penemuan tersebut sekaligus menjadi penanda munculnya revolusi industri 1.0.

Dengan dijadikannya mesin uap sebagai alat memproduksi barang, produktivitas pada masa ini meningkat dengan pesat. Sektor ekonomi pun turut melonjak akibat dari tingginya produktivitas. Selain itu, masyarakat sudah terlepas dari feodalisme dan dapat melakukan proses produksi tanpa harus memikirkan lahan yang luas.

Revolusi Industri 2.0

Ilustrasi Revolusi Industri | pixabay

Pada awal abad ke-20, revolusi Industri yang kedua ini ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik. Pada masa ini, mobil - mobil sudah mulai diproduksi secara massal. Namun proses produksi tersebut terkendala dengan waktu produksi. Setiap mobil harus dirakit secara bergantian di titik yang sama oleh satu orang perakit mobil. Sebagai jalan keluarnya, muncul sistem lini produksi atau assembly line.

Pernahkah Anda melihat sebuah produk berjalan dengan sendirinya pada sebuah mesin pabrik? Jika pernah, hal tersebut merupakan salah satu contoh dari assembly line. Pada tahun 1913, proses produksi mobil sudah mulai menggunakan lini produksi ini untuk memudahkan proses pembuatan. Assembly line beroperasi menggunakan ban berjalan atau conveyor belt.

Dengan adanya sistem lini produksi ini, sistem proses produksi berubah menjadi spesialisasi. Jadi setiap pegawai akan mengerjakan bagian yang dirasa merupakan keahliannya dari pelatihan yang didapatkan.

Tidak hanya sektor transportasi, revolusi industri 2.0 juga memberikan pengaruh yang kuat pada perang dunia II. Masa - masa perang dunia diisi dengan mass production (produksi massal) untuk pembuatan tank, pesawat tempur, dan senjata.

Revolusi Industri 3.0

Ilustrasi teknologi masa revolusi industri 3.0 | Pixabay

Masih pada abad ke-20, partisipasi manusia pada abad ini mulai berkurang dengan dimulainya era digital. Banyak teknologi mesin analog yang sudah beralih menjadi teknologi - teknologi canggih secara digital. Seperti menghitung rumus formula, mengirim dokumen jarak jauh, hingga mengatur manajemen keuangan dapat dilakukan oleh komputer.

Setelah adanya revolusi 3.0 ini, masa industri perlahan bertransisi menjadi masa informasi. Untuk sektor manufaktur, revolusi ketiga ini merupakan revolusi paling penting dikarenakan manufaktur sangat sulit dilakukan oleh manusia dan membutuhkan tingkat tinggi dalam ketelitian juga ketepatan. Dalam upaya pemanfaatan teknologi informasi, kini proses produksi sudah di komputerisasi untuk menghasilkan produksi yang besar dalam waktu yang cepat.

Revolusi Industri 4.0

Ilustrasi Teknologi 4.0 | Pixabay

Beralih ke masa sekarang, revolusi industri dimulai dari tahun 2000 hingga saat ini. Bisa dikatakan, revolusi industri 4.0 merupakan upgrade besar - besaran dari teknologi revolusi industri 3.0. Pada 4.0 ini, revolusi terfokuskan pada perkembangan dunia digital seperti IOT (Internet of Things), pertukaran data seperti cyber-physical, cloud computing,  dan cognitive computing, tenaga manufaktur, dan banyak lagi.

Perubahan revolusi ini memberikan perubahan yang sangat signifikan dalam seluruh aspek. Tidak lagi terfokus pada sektor industri, kini semua bidang seperti pekerjaan, pendidikan, hingga pola hidup masyarakat sehari - hari. Intinya, revolusi industri 4.0 menerapkan digitalisasi untuk seluruh aspek dalam kehidupan.

Hal - hal yang mungkin tidak kita duga sebelumnya seperti munculnya lapangan pekerjaan baru sebagai graphic designer, content creator, ojek online, dan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara langsung (analog) kini dapat dilakukan hanya dengan sentuhan jari. 

Kesimpulan

Perubahan tidak selamanya memberikan artian yang buruk. Dengan adanya revolusi industri 1.0 hingga 4.0 ini, teknologi telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat pada masa yang dialaminya. Jika dahulu ruang gerak manusia terbatas pada kemampuan alam, kekuasaan, dan tenaganya. Kini revolusi industri memberikan kita ruang gerak yang bebas dan adil dalam menjalankan roda perekonomian.

Karena sejatinya, perubahan akan selalu terjadi seiring berjalannya waktu. Perubahan juga memberikan kita masalah - masalah baru yang harus dihadapi. Namun dari masalah tersebutlah tercipta solusi yang bermanfaat bagi kemajuan teknologi dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi manusia.

Mikail Muhammad

Baca Juga