Timnas Indonesia kembali menuai hasil positif di laga kedua babak play off kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan. Menghadapi tim asal Asia Timur tersebut, anak asuh coach Shin Tae-yong berhasil mengandaskan sang lawan dengan skor mencolok 3-0. Dengan demikian, secara agregat Indonesia memenangi laga dengan skor 4-1, karena di laga pertama lalu Evan Dimas dan kolega berhasil menang tipis 2-1 atas sang lawan.
Meski berhasil lolos ke babak utama kualifikasi Piala Asia, namun timnas Indonesia harus tetap berbenah. Pasalnya, pada dua pertemuan melawan Taiwan, titik-titik lemah skuat Garuda terekspos dengan jelas, sehingga akan sangat berbahaya jika hal ini tak segera dibenahi hingga babak kualifikasi digelar nanti. Hal ini menjadi sebuah hal yang bersifat wajib, karena bisa dipastikan lawan-lawan yang akan mereka hadapi nanti merupakan tim-tim yang secara kualitas berada di atas Taiwan yang mereka kalahkan pada babak play off ini.
Hal pertama yang harus dibenahi adalah antisipasi bola-bola atas. Dalam pertandingan melawan Taiwan, terlihat sekali bahwa Timnas Indonesia hampir selalu kalah ketika terjadi perebutan bola-bola atas, baik itu melalui skema set piece ataupun umpan silang. Seperti yang terjadi pada menit ke 8, 14, 18, 37 dan 48 pada leg kedua melawan Taiwan, para pemain Indonesia keteteran saat harus berjibaku dengan pemain lawan yang menyambut bola-bola atas.
Hal kedua yang masih menjadi sedikit ganjalan adalan distribusi bola. Para pemain Indonesia seringkali kehilangan momen penting dalam pertandingan karena tak mampu mengatur distribusi bola dengan baik. Bola yang seharusnya segera dilepas, terkadang masih ditahan, dan ketika bola seharusnya ditahan, justru terlalu cepat di lepaskan. Akibatnya, banyak momen yang seharusnya menjadi peluang dan membahayakan gawang lawan, justru menjadi terbuang secara percuma.
Permasalahan ketiga yang harus segera dibenahi oleh timnas Indonesia adalah mental dan emosi saat bermain. Terlihat dalam beberapa momen melawan Taiwan, para pemain Indonesia sering terpancing emosinya, meskipun dalam kondisi yang sudah unggul. Tentu saja hal tersebut menjadi sesuatu yang harus dibenahi, karena bisa saja merugikan tim karena jika pemain terpancing emosinya, tak hanya teguran dari sang wasit, tapi kartu kuning hingga kartu merah pun siap melayang kepada yang bersangkutan.
Selain tiga hal tersebut, sejatinya masih banyak hal yang perlu dibenahi dari Timnas Indonesia. Namun, yakin, dengan kualitas dan juga kelas yang dimiliki oleh coach Shin Tae-yong, bisa dipastikan dirinya akan jauh lebih paham dalam menganalisis kelemahan anak asuhnya. Selalu semangat skuat Garuda!
Baca Juga
-
Piala AFF U-23: Bikin Tumbang Malaysia, Bagaimana Strategi Skuat Garuda Kalahkan Filipina U-23?
-
Piala AFF U-23, Gerald Vanenburg dan Pesan Sportifitas untuk Tetap Menjaga Marwah Tim Lawan
-
Kontra Filipina, Timnas U-23 Harusnya Tak Jadikan Pesta Gol Lawan Brunei Patokan Kualitas
-
Meski Berpesta 8 Gol, namun Hasil Laga Indonesia vs Brunei Bisa Jadi Tak Akan Dihitung
-
Catatkan Double Hattrick, Kelebihan Apa yang Tampak dalam Diri Jens Raven di Laga Perdana?
Artikel Terkait
-
Batal Dikontrak, Lyngby Boldklub Bongkar Niat Awal Nathan Tjoe-A-On
-
Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-23 2025? Ini Hitung-hitungannya
-
Nathan Tjoe-A-On Gagal Berlabuh ke Liga Denmark, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Ole Romeny Cedera, PSSI Tambah 2 Pemain Keturunan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Bahaya Timnas Indonesia! Irak Tambah 4 Pemain Diaspora di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kolom
-
Tarif AS Turun, tapi Harus Beli Pesawat dan Pangan: Adilkah Kesepakatan Ini?
-
Kilat 17 Menit, Dampak Bertahun-tahun: Diplomasi Dagang Prabowo-Trump
-
Wacana Ibu Rumah Tangga Produktif Diabaikan dalam Narasi Ekonomi RI?
-
Potensi Wisata Lokal Padukuhan Kunang di Gunungkidul
-
Jadi Ketua RT Bukan Cuma Urusan Bapak-Bapak, Gen Z Siap Pegang Wilayah?
Terkini
-
Mulai 4 Jutaan, Ini 3 iPad Termurah yang Layak Dibeli di Tahun 2025
-
Nathan Tjoe-A-On Gagal Berlabuh ke Liga Denmark, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Peter de Roo Paparkan Rencana Persis Solo dalam Menyambut BRI Super League
-
The Love Hypothesis Resmi Difilmkan, Lili Reinhart Jadi Bintang Utama
-
Review Film Arti Cinta: Kisah Cinta yang Bikin Hati Remuk Redam!