Ada sesuatu yang disebut Biomimikri yang diterjemahkan sebagai praktik yang belajar dari dan meniru strategi yang ditemukan di alam untuk memecahkan desain dan tantangan manusia serta menemukan harapan di sepanjang jalan.
Membandingkan dan merenungkan diri kita sendiri dengan orang lain sudah menjadi hal yang lumrah dalam hidup kita. Memang mudah bagi kita untuk memahami perspektif orang lain, tetapi bagaimana jika kita merenungkan hidup kita dari perspektif alam?
"Lobster" Sebagai Perumpamaan Hidup
Dalam bukunya, Jordan Peterson menggunakan lobster sebagai perumpamaan hidup kita. Seperti kebanyakan hewan yang hidup di bumi, lobster membutuhkan rumah sebagai tempat berlindung.
Namun masalahnya, tidak hanya satu lobster yang hidup di dasar laut. Ketika dua lobster bertemu satu sama lain, mereka akan menyemprotkan cairan terlebih dahulu sebelum saling menyerang. Ini berisi jenis kelamin, kesehatan, ukuran, dan suasana hati lobster.
Kita mengalami situasi yang sama dengan 7,9 miliar orang lainnya yang hidup di bumi. Ketika kita mengejar sesuatu, kita akan bertemu dengan orang lain yang mungkin sudah mencapai hal yang sama.
Sebagai contoh, katakanlah Anda ingin menjadi seorang Youtuber. Pasti ada yang punya mimpi yang sama dan sudah memiliki ratusan ribu atau mungkin jutaan subscriber.
Beberapa dari kita belajar di sekolah yang sama, mengejar tujuan yang sama, dan berbagi banyak hal lain yang menyamakan kita dengan orang lain. Sebagai manusia, kita perlu membuat cairan kita untuk menekankan posisi kita di antara yang lain.
Menciptakan cairan Anda yang menekankan posisi Anda di antara yang lain tidak berarti Anda harus pandai dalam segala hal. Seperti yang dikatakan W. Edwards Deming, Tidaklah cukup untuk melakukan yang terbaik; Anda harus tahu apa yang harus dilakukan, dan kemudian melakukan yang terbaik.
Temukan keahlian Anda, ambil langkah ekstra, ambil langkah yang tidak pernah dilakukan siapa pun dan tetap tertarik pada sesuatu.
Benamkan diri Anda dalam prosesnya. Terkadang kita cenderung hanya memikirkan hasil yang kita inginkan tanpa memikirkan apa yang telah kita korbankan untuk saat ini.
Belajar darinya, belajar dari orang lain di sepanjang jalan, dan hargai setiap langkah yang Anda ambil untuk menjadi seperti sekarang ini. Nilai semua hal yang telah Anda lakukan sendiri telah membedakan Anda dari orang lain.
Hari ini adalah hidup-satu-satunya kehidupan yang Anda yakini. Manfaatkan hari ini sebaik mungkin. Tertarik pada sesuatu. Goyangkan dirimu agar terjaga. Kembangkan hobi. Biarkan angin antusiasme menyapu Anda. Jalani hari ini dengan semangat. — Dale Carnegi
Artikel Terkait
-
Selain Lobster & Kepiting, 5 Makanan Ini Juga Pantang Disantap Saat Imlek
-
5 Rekomendasi Film Karya Yorgos Lanthimos dengan Cerita Absurd namun Unik
-
Ulasan Film The Lobster: Dunia Distopia yang Tak Ramah untuk Para Jomblo
-
Cerita Kaesang Pangarep Tegur Erina Gudono usai Beli Roti Rp400 Ribu di Amerika: Gajiku Habis!
-
Resep Roti Lobster Roll Seperti yang Dimakan Erina Gudono, Tak Perlu ke California
Kolom
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?
-
Ngopi Sekarang Bukan Lagi Soal Rasa, Tapi Gaya?
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling