Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Budi Prathama
Foto saat mengakses kanal Yoursay di tempat saya krisis jaringan internet. (Dok.pribadi/@budi.prathama).

Mengenal suara.com karena ambisi saya ingin berusaha belajar menulis dan berharap bisa menerbitkan tulisan di kanal media online. Awalnya saya searching di Google media-media yang bisa menerima tulisan para kontributor, hingga deretan kanal media online pun dimunculkan, dan ternyata suara.com ada di dalamnya.

Meski bukan suara.com yang pertama saya tempati kirim tulisan, tetapi suara.com telah memantik pikiran saya untuk mengulik media tersebut dan diarahkan untuk login ke arkadia.me. Di arkadia.me, di sini saya memberanikan diri untuk membuat akun dan mengisi biodata yang diminta, sampai saya pun mencoba kirim artikel.

Mulanya saya tidak menilai positif suara.com karena tulisan saya dipending. Namun, saat saya cek, ternyata saya tidak memenuhi persyaratan mengambil gambar atau foto pada sumber yang gratis. Hingga akhirnya tulisan pertama saya bisa terbit, lalu saya membuka dan diarahkan di kanal berikutnya, bernama Yoursay.id.

Pikirku suara.com hanya memuat berita-berita dari jurnalis resmi suara.com, arkadia.me tempat mempublish tulisan dari kontributor, dan kanal Yoursay.id tempat orang-orang bisa membaca tulisan dari kontributor. Nah itulah pengantar singkat dari saya hingga kenal dengan Yoursay.

Sebenarnya ada momen berkesan semenjak  bersama Yoursay, yakni kendala saya pada jaringan internet dan menjadi tantangan tersendiri dari sekian banyak tantangan saat menulis di Yoursay. Saya ingin sedikit bercerita bahwa saya salah satu dari sekian banyak anak bangsa, yang tempat tinggalnya tidak ada koneksi jaringan internet.

Tempat tinggal saya berada di pelosok, tepatnya di desa Todang-Todang, kecamatan Limboro, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Saat saya di rumah, jaringan internet tidak ada sama sekali, saya tidak bisa mengakses untuk membaca tulisan di Yoursay, begitu pun apabila ingin kirim tulisan, jelas tidak bisa.

Bukan hanya itu, tentu saya minim ide untuk menulis isu-isu terkini yang hangat di media sosial, alhasil saya tak ada pilihan lain kecuali harus kreatif bisa menulis berdasarkan apa yang saya lihat di lingkungan sekitar meskipun tidak ada jaringan internet. Hingga akhirnya pun, saya bisa membuat tulisan yang siap untuk dikirim, dengan begitu saya mengambil langkah untuk mencari tempat yang ada koneksi internet.

Di daerah saya, ada salah satu tempat yang sering saya tempati apabila mengakses internet, tepatnya di kebun kakao yang ditemani nyamuk dan tidak ada tempat berteduh saat hujan datang. Kondisi demikian juga saya alami saat menjalani kuliah online, belajar berada di bawah rimba pohon kakao yang tidak se-empuk dengan tempat anak-anak kota.

Kanal Yoursay akan menjadi saksi, saya pernah menulis dan berhasil diterbitkan tulisan saya itu. Melalui tulisan itu saya bercerita pengalaman saya saat ingin mengakses jaringan internet di tempat yang krisis koneksi, tetapi tulisan itu sebenarnya lebih fokus pada cerita pribadi saya yang tinggal di tempat tidak ada jaringan untuk mengikuti kuliah online. Tulisan itu saya beri judul "Kuliah di Masa Pandemi, Ini Pengalaman dan Tantangan yang Saya Alami" dan Yoursay mempublikasikannya.

Seandainya Yoursay bisa berbicara langsung pada saya, mungkin ia akan memberikan rasa simpati pada saya. Mengapa? Yoursay telah menjadi wadah menampung dan mempublikasikan aspirasi saya itu kepada khalayak umum. Melalui tulisan itu, saya menyampaikan bahwa daerah saya krisis internet dan keluh kesah saya pun saya ada di dalam tulisan. Saya percaya Yoursay hadir dan menjadi saksi apa yang saya rasakan melalui tulisan itu.

Tentu saya sangat bangga, karena melalui Yoursay tulisan dan aspirasi saya bisa diterbitkan untuk dilihat orang banyak. Bukan hanya itu, bersama Yoursay telah memberikan wadah kepada saya untuk bisa belajar menulis, terlebih bisa konsisten dan produktif menulis. Hingga tulisan-tulisan saya pun sudah banyak yang berhasil diterbitkan.

Bersama Yoursay, engkau telah menjadi saksi apa yang saya rasakan, sosok saya yang tinggal di daerah krisis jaringan internet, dan mengenal pribadi saya tidak bisa luput tanpa internet. Semoga pada ulang tahun yang ke-8 suara.com, makin maju dan selalu memberikan sajian informasi yang bermutu, terlebih lagi Yoursay sebagai kanal para kontributor, tetap setia menjadi wadah penampung aspirasi dari orang-orang yang dalam keadaan sedih maupun senang, duka dan luka. Yoursay hadir membersamai kita, menampung aspirasi semua orang untuk disampaikan kepada khalayak dalam bentuk tulisan. 

Budi Prathama