Program Merdeka Belajar adalah inisiatif revolusioner yang bertujuan untuk mengubah paradigma pendidikan di Indonesia. Dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), program ini memiliki landasan filosofis yang kuat yang mencakup aspek yuridis, historis, filosofis, dan sosiologis, serta memiliki tujuan yang jelas untuk memajukan pendidikan di tanah air.
Secara yuridis, Merdeka Belajar diatur oleh peraturan perundang-undangan yang relevan, termasuk Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan nasional, dan Merdeka Belajar menjadi bagian integral dari upaya mereka untuk melaksanakan amanat konstitusi ini secara optimal.
Secara historis, Merdeka Belajar merupakan respons terhadap dinamika global dan lokal dalam dunia pendidikan. Perubahan cepat dalam teknologi informasi dan komunikasi, serta tuntutan akan keterampilan abad ke-21, mendorong Indonesia untuk memperbarui pendekatan dalam pembelajaran. Pengalaman dari kebijakan pendidikan sebelumnya juga menjadi landasan untuk menyempurnakan Merdeka Belajar, dengan memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan yang telah terjadi.
Filosofi Merdeka Belajar menggarisbawahi pentingnya memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk mengeksplorasi potensi mereka secara penuh. Konsep ini tidak hanya tentang memberikan kelonggaran dalam memilih mata pelajaran atau metode pembelajaran, tetapi juga tentang mendorong kreativitas, inovasi, dan penguatan karakter yang holistik pada setiap peserta didik. Merdeka Belajar mendasarkan diri pada keyakinan bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda, sehingga pendidikan harus bersifat inklusif dan adaptif.
Secara sosiologis, Merdeka Belajar mengakui pentingnya memperkuat hubungan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mendukung proses pendidikan. Program ini tidak hanya mengubah paradigma di dalam kelas, tetapi juga menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di luar kelas. Kolaborasi dengan lembaga-lembaga non-pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil menjadi krusial dalam menjaga keberlanjutan dan kesuksesan program ini.
Ciptakan Generasi Indonesia Cerdas
Tujuan utama dari Merdeka Belajar adalah menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing global. Melalui pendekatan ini, Kemendikbudristek berupaya untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki soft skills yang kuat seperti keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif. Selain itu, program ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antarwilayah, sehingga manfaatnya dirasakan secara merata di seluruh nusantara.
Implementasi Merdeka Belajar di lapangan menunjukkan berbagai inisiatif yang menginspirasi. Platform Merdeka Mengajar (PMM) memberikan akses luas terhadap sumber belajar yang beragam bagi guru dan siswa, sementara Program Guru Penggerak (PGP) dan Sekolah Penggerak (SP) melatih para pendidik untuk menjadi agen perubahan di masing-masing sekolah. Peningkatan infrastruktur teknologi, seperti Awan Penggerak, juga mendukung akses pendidikan di daerah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau.
Keberlanjutan program ini tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait. Pemerintah perlu terus mengalokasikan sumber daya dan menyesuaikan kebijakan agar relevan dengan dinamika pendidikan yang terus berkembang. Guru-guru perlu terus dilatih dan didukung untuk menerapkan praktik terbaik Merdeka Belajar di kelas mereka. Masyarakat juga harus terus mendukung dan terlibat aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan mereka.
Program Merdeka Belajar bukanlah sekadar sebuah inisiatif pendidikan, tetapi sebuah visi untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik dan inklusif bagi generasi mendatang. Dengan landasan filosofis yang kuat, dukungan multidimensi dari berbagai sektor, dan komitmen yang berkelanjutan, Indonesia dapat melangkah maju menuju pendidikan yang merata, relevan, dan bermakna bagi setiap anak bangsa. Mari bersama-sama mewujudkan visi Merdeka Belajar untuk Indonesia yang lebih baik.
*Havidz Cahya Pratama, M.Pd. (Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Warisan Politik Bapak Pendidikan Indonesia dalam Menjawab Tantangan Zaman
-
Surat Ki Hadjar Dewantara untuk Generasi Z: Jangan Jadi Penonton Perubahan
-
Pendidikan Susana Darmawan CEO Clairmont, Perusahaannya Merugi Imbas Review Bohong Codeblu
-
Membedah Perjuangan Politik Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Bangsa
-
Jejak Politika Ki Hajar Dewantara dalam Menyongsong Kemerdekaan Bangsa
Kolom
-
Lebaran Lebih Berwarna dengan Arisan Keluarga, Ada yang Setuju?
-
Menghadapi Mental Down setelah Lebaran, Mengapa Itu Bisa Terjadi?
-
Menyusun Kembali Peta Kehidup setelah Lebaran sebagai Refleksi Diri
-
Apa yang Ditinggalkan Pemudik di Kampung Halaman?
-
Viral Beli Emas usai Lebaran: Kecemasan Kolektif Tanpa Solusi?
Terkini
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'