Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Alfino Hatta
Mantan Presiden Jokowi menyapa ratusan ribu warga di ruas Jalan Adi Sucipto, Solo menuju kediaman pribadi kawasan Sumber, Banjarsari, Minggu (20/10/2024). [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

Di tengah hujan dan angin yang kencang, sebuah kapal besar bernama Indonesia berlayar. Nakhoda kapal ini adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi), seorang pemimpin yang memiliki keteguhan dan keberanian seorang pelaut.

Sejak awal masa jabatannya, Jokowi mengadopsi prinsip yang diungkapkan oleh Bung Karno: keberanian untuk menghadapi badai demi mencapai tujuan yang lebih baik.

Dalam perjalanan lebih dari satu dekade, Jokowi tidak pernah ragu untuk mengarungi samudera tantangan, baik domestik maupun internasional, dengan ketenangan dan keyakinan.

Salah satu badai pertama yang harus dihadapi Jokowi adalah pemangkasan subsidi bahan bakar. Keputusan ini, meski sangat kontroversial, mencerminkan keberaniannya untuk mengubah alokasi dana yang lebih menguntungkan orang kaya menuju pembangunan infrastruktur yang lebih adil.

Jokowi melihat subsidi bahan bakar sebagai penghambat utama bagi pertumbuhan yang berkelanjutan, dan pemotongannya memungkinkan dialokasikannya dana untuk proyek-proyek infrastruktur besar yang kini menjadi tulang punggung pembangunan nasional.

Seiring dengan pembangunan jalan raya, pelabuhan, dan bandara, Jokowi tidak hanya mengarahkan kapalnya melalui lautan yang luas tetapi juga berupaya menjangkau setiap pelosok negeri yang sebelumnya terpinggirkan.

Proyek-proyek ini membuka akses ke wilayah-wilayah yang sebelumnya terpencil dan memperkuat konektivitas antarprovinsi, menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat yang selama ini terisolasi.

Namun, kepemimpinan Jokowi bukan hanya sekadar keputusan besar dan kebijakan yang berani. Dia juga memahami pentingnya kedekatan dengan rakyat.

Jokowi sering kali turun ke lapangan, mendengarkan keluhan langsung dari masyarakat, dan bahkan makan di warung-warung kecil bersama mereka.

Kepemimpinannya yang rendah hati dan gaya blusukan yang konsisten telah mengukuhkan dirinya sebagai sosok pemimpin yang dekat dan peduli terhadap rakyatnya.

Di mata rakyat, Jokowi adalah sosok pemimpin yang tidak berjarak, yang merasakan langsung masalah mereka dan berusaha mencari solusi nyata. Rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai suku, agama, dan latar belakang merasakan semangat persatuan yang kuat di bawah kepemimpinannya.

Jokowi selalu menekankan pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi semua warga negara, dari Sabang hingga Merauke. Meskipun seringkali menghadapi kritik, Jokowi tetap teguh pada prinsipnya untuk merangkul semua pihak, baik pendukung maupun pengkritik.

Ketika kita berbicara tentang warisan Jokowi, tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pencapaian terbesarnya. Dalam sepuluh tahun kepemimpinannya, ribuan kilometer jalan tol, rel kereta, dan bendungan telah dibangun.

Namun, proyek infrastruktur ini tidak luput dari kritik. Jalan tol yang dibangun sering kali dipuji sebagai solusi utama bagi masalah transportasi, meskipun masalah kemacetan kadang tetap ada di beberapa ruas jalan tol.

Ia juga menyoroti pembangunan di wilayah-wilayah terluar dan Indonesia bagian timur, proyek strategis nasional seperti bendungan, stadion, dan pembangkit listrik telah selesai atau sedang dalam tahap penyelesaian.

Pembangunan infrastruktur ini, meskipun monumental, sering kali diiringi dengan tantangan seperti kemacetan dan masih terisolasinya beberapa wilayah.

Namun, bagi Jokowi, infrastruktur bukan hanya soal jalan dan jembatan, melainkan tentang menciptakan konektivitas yang lebih luas, baik secara ekonomi, kelembagaan, maupun sosial budaya.

Selain infrastruktur fisik, sektor kesehatan dan kesejahteraan sosial juga mendapatkan perhatian serius. Salah satu pencapaian terbesar Jokowi adalah program jaminan kesehatan sosial yang telah mencakup lebih dari 250 juta penduduk Indonesia.

Program ini memungkinkan masyarakat, terutama yang kurang mampu, untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.

Meskipun masih ada tantangan dalam hal aksesibilitas di daerah-daerah terpencil serta antrean panjang di rumah sakit, program ini dianggap sebagai langkah monumental dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat juga terlihat dari dukungan terhadap sektor UMKM dan pariwisata. Program dana desa, yang dirancang untuk mendukung pembangunan di tingkat desa, telah memberikan dampak positif bagi ekonomi pedesaan, meskipun implementasinya di beberapa daerah masih membutuhkan peningkatan.

Pandemi Covid-19 menjadi ujian terbesar bagi kepemimpinan Jokowi. Dalam situasi darurat ini, dia menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan bertindak responsif.

Dengan kebijakan "Gas dan Rem", Jokowi berusaha menyeimbangkan antara melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga roda ekonomi tetap berputar. Pendekatan ini mungkin menuai kritik, tetapi Indonesia mampu pulih lebih cepat dibandingkan banyak negara lain, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.

Ketika kita melihat kembali sepuluh tahun kepemimpinan Jokowi, jelas bahwa warisan terpentingnya bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga persatuan dan solidaritas nasional yang telah ia bangun.

Jokowi telah berhasil memperkuat rasa kebersamaan di antara rakyat Indonesia, meskipun negara ini dihadapkan pada berbagai tantangan dan perbedaan.

Proyek ambisius pemindahan ibu kota ke Kalimantan tidak hanya menjadi simbol pembangunan fisik, tetapi juga harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih strategis dan merata.

Jokowi berusaha menciptakan pemerataan pembangunan, sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat dari kemajuan ekonomi dan infrastruktur yang telah dibangun.

Dalam hati setiap rakyat Indonesia, ada rasa bangga dan terima kasih yang mendalam kepada Jokowi. Sebuah surat atau artikel tidak akan pernah cukup untuk menyampaikan semua ungkapan rasa syukur tersebut.

Namun, jutaan doa dipanjatkan untuknya setiap hari. Rakyat percaya bahwa Jokowi adalah pemimpin yang rendah hati, dekat dengan masyarakat, dan selalu bekerja tanpa lelah demi kepentingan bangsa.

Kepada Pak Jokowi, kami berharap Bapak terus melangkah maju dengan semangat. Bapak tidak pernah sendirian, karena di setiap sudut negeri ini, selalu ada rakyat yang mendukung dan mencintai Bapak.

Kami senantiasa mendoakan agar Tuhan senantiasa melindungi Bapak dan memberikan kekuatan dalam setiap langkah yang diambil. Terima kasih atas semua pengabdian dan kerja keras Bapak untuk Indonesia.

Dengan kehangatan dan cinta dari kami,

Rakyat Indonesia

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Alfino Hatta