Siapa yang nggak suka street food? Dari nasi goreng gerobak sampai cilok pinggir jalan, street food adalah bagian dari budaya kita yang selalu ngangenin.
Tapi, di tahun 2025 nanti, makan di kaki lima bukan cuma soal rasa dan harga murah. Teknologi modern sudah mulai menyusup ke dalam pengalaman jajanan pinggir jalan, membuat semuanya terasa lebih praktis dan kekinian.
Dulu, beli makanan di pinggir jalan identik dengan bayar pakai uang tunai yang terkadang bikin ribet. Tapi sekarang? Banyak penjual street food yang sudah mulai pakai pembayaran digital, dari QR code sampai e-wallet.
Hal ini bukan cuma bikin transaksi lebih cepat, tapi juga lebih higienis. Nggak ada lagi drama uang kembalian yang kurang atau sobek!
Nggak cuma soal pembayaran, teknologi juga merambah ke cara penjual memasarkan dagangannya. Di era media sosial, siapa sih yang nggak pernah melihat video viral tentang sate dengan bumbu spesial atau bakso lava meletup?
Platform seperti TikTok dan Instagram jadi ajang promosi gratis buat para penjual, menarik pelanggan dari berbagai daerah untuk datang frontal.
Bahkan beberapa street food legendaris sudah mulai masuk aplikasi pengantaran makanan. Tidak perlu lagi panjang di cuaca panas, cukup klik-klik di smartphone, makanan favoritmu langsung diantar ke rumah.
Meski praktis, pengalaman makan langsung di tempat tetap punya sensasi tersendiri yang sulit tergantikan.
Teknologi juga membuat pedagang kecil lebih melek digital. Dengan aplikasi POS (Point of Sale), mereka bisa melacak penjualan harian, mengetahui menu apa yang paling laku, bahkan merancang promo yang lebih menarik.
Ini bukan sekadar soal modernisasi, tapi juga langkah untuk memperkuat bisnis mereka di tengah persaingan yang semakin ketat.
Meski begitu, tidak semua orang langsung setuju dengan perubahan ini. Ada yang merasa jajanan kaki lima harus tetap sederhana, tanpa terlalu banyak hiasan-hiasan teknologi.
Tapi, perpaduan tradisional dan modern justru bisa jadi peluang untuk melestarikan kuliner khas sambil menjawab kebutuhan zaman.
Jadi, harapan untuk street food di tahun 2025 bukan sekadar tentang rasa, tapi juga pengalaman baru yang lebih canggih.
Tradisi tetap menjadi jiwa dari kuliner jalanan, sementara teknologi adalah alat untuk dibawa ke level berikutnya. Yuk, kita dukung street food lokal agar tetap relevan di tengah era digital!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Membedah Perjuangan Politik Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Bangsa
-
Jejak Politika Ki Hajar Dewantara dalam Menyongsong Kemerdekaan Bangsa
-
Mengasah Kesabaran dan Kontrol Diri melalui Ibadah Puasa Ramadan
-
Lagu 'Like JENNIE' sebagai Manifesto Kepercayaan Diri Seorang Superstar
-
Transformasi Ramadan: Mengalahkan Diri Sendiri untuk Hidup yang Lebih Baik
Artikel Terkait
-
BRI Bangun Posko BUMN saat Arus Balik Lebaran 2025 untuk Kemudahan Pemudik
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Profil Halfrotten yang Manggung di JLF 2025, Alter Ego Ibnu Barahumim di Dunia Musik
-
Nova Arianto Bisa Tersenyum, Pelatih Yaman Tak Tahu Pakai Strategi Buat Kalahkan Timnas Indonesia
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Kolom
Terkini
-
Geger! PSSI Incar Trio Liga Inggris, Media Vietnam Ketar-ketir Kekuatan Timnas Indonesia Meroket
-
Ulasan Film 'Banger': Ketika DJ Tua Kembali Beraksi demi Relevansi
-
Baru 6 Hari Tayang, Film 'Pabrik Gula' Tembus 2 Juta Penonton!
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
Review Anime My Stepmoms Daughter Is My Ex: Ketika Mantan Jadi Saudara Tiri