Retno Lestari Priansari Marsudi adalah nama yang bersinar dalam sejarah diplomasi Indonesia. Sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI, ia telah mencetak sejarah dengan dua periode kepemimpinan (2014-2024) di era Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Retno telah membangun fondasi karier yang kuat sebagai diplomat dengan berbagai penugasan penting, termasuk menjadi Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda (2012-2014) dan Norwegia serta Islandia (2005-2008).
Dedikasi dan kerja kerasnya tidak hanya membuatnya dikenal sebagai figur tangguh di dunia internasional tetapi juga sebagai inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk berani mengambil peran besar. Retno membuktikan bahwa gender bukanlah penghalang untuk mencapai puncak kepemimpinan.
Perjalanan Baru: Dari Purnatugas Menlu ke Jabatan Global
"Ada masa mulai dan ada masa berhenti," ujar Retno saat berbincang dengan Najwa Shihab sebelum mengakhiri tugasnya sebagai Menlu, pada (8/3/2024) di kanal Youtube Najwa Shihab. Namun, masa "berhenti" ini justru menjadi awal baru bagi Retno. Kini, ia mengemban sejumlah jabatan bergengsi yang mengukuhkan perannya di kancah internasional.
Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air
Pada November 2024, Retno ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk isu air. Ini adalah prestasi luar biasa, mengingat ia menjadi orang Indonesia pertama yang menduduki posisi tersebut. Dalam tugasnya, Retno menyerukan agar air menjadi prioritas dalam agenda politik global, memastikan akses air yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat. Isu ini menjadi semakin relevan di tengah krisis lingkungan global.
Direktur Non-Eksekutif Independen di Gurin Energy
Perannya di Gurin Energy, perusahaan energi terbarukan berbasis di Singapura, menyoroti komitmennya terhadap keberlanjutan. Dengan arahan strategisnya, Retno diharapkan mampu membantu perusahaan menghadirkan solusi energi yang ramah lingkungan.
Komisaris Independen di PT Bundamedik Tbk
Sebagai Komisaris Independen di PT Bundamedik Tbk, Retno membawa perspektif baru pada layanan kesehatan. Perhatian khususnya terhadap kesejahteraan ibu dan anak memperlihatkan sisi humanis dari seorang diplomat yang selalu berfokus pada isu-isu penting bagi masyarakat.
Paragon Wardah Stewardship: Pendidikan dan Keberlanjutan
Sebagai bagian dari Board of Council Paragon Wardah Stewardship, Retno kembali menunjukkan kepemimpinan visionernya. Fokusnya pada pemberdayaan perempuan, pendidikan, dan keberlanjutan lingkungan menjadi bukti nyata dari upayanya menghadirkan dampak global yang positif.
Komisaris Independen PT Vale Indonesia Tbk
Retno juga dipercaya sebagai Komisaris Independen PT Vale Indonesia Tbk, perusahaan tambang nikel besar di Indonesia. Dengan jabatan ini, ia berperan dalam memastikan tata kelola perusahaan yang transparan dan berkelanjutan hingga 2027.
Retno Marsudi, Idola dan Panutan
Sebagai salah satu tokoh yang menjadi idola dan panutan saya, Retno Marsudi adalah bukti nyata bahwa konsistensi, kerja keras, dan integritas mampu membawa seseorang melampaui batas-batas konvensional. Ia adalah contoh bagaimana seorang perempuan bisa menyeimbangkan peran strategis di tingkat nasional dan global, sekaligus membawa perubahan yang berarti.
Inspirasi yang ia tawarkan tidak hanya datang dari pencapaian kariernya, tetapi juga dari sikap rendah hatinya. Ketika ditanya tentang semua jabatan yang ia emban, ia selalu menekankan pentingnya kerja sama tim dan dedikasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Pelajaran dari Retno Marsudi: Perempuan, Bangkitlah!
Perjalanan Retno Marsudi mengajarkan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk diraih. Dalam setiap posisi yang ia emban, ia membawa semangat perubahan, inovasi, dan keberanian. Bagi perempuan Indonesia, ia adalah bukti bahwa kita tidak hanya bisa bermimpi besar, tetapi juga mewujudkannya.
Dengan segudang pengalaman dan dedikasinya terhadap isu-isu global, Retno Marsudi adalah simbol perempuan Indonesia yang mampu bersaing di panggung dunia. Semoga semangat dan kepemimpinannya terus menginspirasi generasi berikutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Stop Barter Kuno! Permen Bukan Mata Uang Wahai Para Tukang Fotokopi
-
Kesejahteraan atau Keterasingan? Gen Z dan Paradoks di Tengah Badai Digital
-
Dua Sisi Mata Uang Asmara Kampus: Antara Support System dan Pembatal Mimpi
-
Kalau Nggak Upload Instagram, Liburannya Nggak Sah?
-
Gen Z Lebih Pilih Sehat Mental Dibanding IPK Cumlaude, Salahkah?
Artikel Terkait
-
Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Australia: Bulan Maret Paling Penting
-
BI Proyeksi Kinerja Lapangan Usaha Makin Moncer pada Tahun 2025
-
Patrick Kluivert Bakal Dirujak Netizen? Australia Mode Serius Hadapi Indonesia
-
Keributan Ban Kapten Jay Idzes Dicopot, Begini Ceritanya
-
Australia vs Timnas Indonesia, Inilah 5 Pemain dengan Rating Tertinggi di EA FC25
Kolom
-
Ketika Laki-Laki Takut Sama Perempuan Sukses: Fenomena Men Marry Down
-
Menelusuri Jaringan Pasar Gelap Satwa Liar dan Lengahnya Negara
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Stop Barter Kuno! Permen Bukan Mata Uang Wahai Para Tukang Fotokopi
-
Kesejahteraan atau Keterasingan? Gen Z dan Paradoks di Tengah Badai Digital
Terkini
-
4 Shio Ini Ditakdirkan Jadi Orang Kaya Meski Finansial Sempat Goyang
-
Daily OOTD Lee Do Hyun: 4 Ide Style Nyaman Hangout Keliling Kota!
-
Sepatu Terakhir: Jejak Cinta Seorang Ayah yang Tak Pernah Usai
-
Shabrina Leanor: Juara Indonesian Idol yang Rela Berjuang Demi Adik-Adiknya
-
Jangan Lewatkan! Film Weapons Bakal Hadir di HBO Max 24 Oktober Mendatang