Scroll untuk membaca artikel
Tomi Tresnady | Tomi Tresnady
Ojek berbasis aplikasi online yang hadir di Indonesia.

Bagi yang tinggal di kota-kota besar dan super macet seperti Jakarta, keberadaan ojek memang dirasa amat membantu. Bayangkan saja, biasanya mereka yang berangkat ke kantor rela menghabiskan waktu berjam-jam berjibaku dengan kemacetan. Namun kini warga bisa lebih menghemat waktu karena mulai menjamur kehadiran ojek yang berbasis aplikasi seiring dengan perkembangan internet yang semakin mutakhir.

Selain lebih aman dan jelas, naik ojek modern ini memang dirasakan lebih nyaman daripada ojek konvensional. Yup, naik ojek konvensional ribet nawar harga sama abang-abangnya sih, jadi rada ikhlas gak iklas pas waktu bayarnya.

Nah, biar kamu punya rencana cadangan kalau misalnya ojek 'x' gak mau ngangkut kamu pas pulang kerja, ini macam-macam ojek modern lainnya yang bisa kamu coba agar kamu bisa cepet sampai rumah.

1.Go-Jek

Gojek bisa dianggap sebagai pioner bisnis transportasi berbasis aplikasi telepon pintar. Sebelum pesaing-pesaingnya muncul, Go- Jek sudah meluncur duluan di jalanan Jakarta, jadi tak heran orang familiar banget dengan ojek online yang digagas Nadiem Makarim ini. Saking suksesnya nge-branding, apapun ojek online yang dinaiki, orang pasti nyebutnya "naik Gojek".

Fokus Go-Jek saat ini selain mengantarkan pelanggan ke tempat tujuan adalah penyedia jasa kurir pengiriman barang, layanan antar makanan, dan yang terbaru adalah layanan belanja. Jadi enak kan? Mau makan, nganterin barang, atau belanja gak perlu repot-repot keluar rumah. Tinggal tungguin abang Gojek aja di rumah nganterin pesananmu sambil ngopi-ngopi. Ya, kalau beruntung sih sekalian ketemu abang Go-Jek yang ganteng kinyis-kinyis itu.

Soal promo, sekarang Go-Jek memberlakukan tarif datar ke mana saja hanya dengan Rp15.000, tapi saat rush hour dari jam 4-7 malam Gojek mengenakan tarif Rp10.000 untuk di awal dan per kilometer selanjutnya ditambahkan Rp2.500.

Klik berikutnya

2. Grab Bike

Grab Bike bisa dibilang pesaing terberat Go-Jek di bisnis ini. Sadisnya lagi, demi menggaet pelangganya, Grab Bike pernah membuat promo tarif datar kemana saja hanya dengan Rp.5000 saja lho! Tapi sayang sih promo 'goceng' ini sudah tidak lagi ada. Hiks..

Jika Gojek memang asli bikinan anak negeri, Grab Bike adalah layanan ojek online yang berada di bawah naungan perusahaan besar asal Malaysia yang kini menggurita di kawasan Asia Tenggara.

Selain Grab Bike, ada juga layanan Grab Taxi, Grab Car dan Premium untuk pelanggan yang ingin menggunakan jasa transportasi roda empat. Aplikasinya juga tergolong memuaskan karena menyertakan fitur melacak driver dan munculnya kolom nilai rupiah yang harus dibayarkan pengguna jika ingin naik Grab Bike.

Klik berikutnya

3. Jeger Taksi

Sedikit berbeda dengan Go-Jek dan Grab Bike, Jeger Taksi merupakan penyedia jasa ojek yang menggunakan argo. Cara kerjanya mirip-mirip argo taksi gitu, jadi saat awal naik, argo dimulai dengan angka Rp4.800. Selanjutnya per kilometer dikenakan Rp2.800. Kemudian ketika turun kamu pun dikasih struk fisik tanda bukti sudah naik ojek ini.

Kalau Go-Jek dan Grab Bike kompakan menggunakan warna hijau dan hitam untuk atribut armadanya. Jeger Taksi mendesain warna kuning dan hitam mulai dari motor, helm, jaket, dan bagasinya mirip-mirip taksi di New York. Dengan pemilihan warna yang nge-jreng itu, tak heran Jeger Taksi memang terlihat mencolok di jalanan.

Nah, satu lagi yang berbeda dari penyedia jasa ojek ini. Jeger Taksi memang tidak memakai aplikasi untuk pemesanannya, tetapi seperti ojek dan taksi pada umumnya yang bisa dipanggil dan dinaiki saat itu juga, atau kalau kamu memang pengen ngerasain naik ojek ini hubungi saja Hotline yang terpampang di Instagramnya @jegertaksi.

Klik berikutnya

4. Blu-Jek

Mengekor kesuksesan Go-Jek dan Grab Bike, Blu-Jek juga ikut hadir meramaikan persaingan di bidang jasa transportasi ini. Bulan lalu, layanan ojek online yang punya ciri memakai atribut warna biru ini membuka daftar lowongan untuk driver-nya yang langsung diserbu oleh masyarakat.

Walaupun tergolong masih baru, aplikasi Blu-jek ternyata sudah bisa kamu download di iOS dan Android. Cara registrasi biar pesan Blu-Jek juga cukup gampang, cuma isi email dan nomer telepon kamu sudah terdaftar di aplikasi Blu-Jek.

Dari kabar yang beredar, Blu-Jek mencoba merayu calon pelanggannya dengan memberikan naik gratis selama 30 hari. Wow, bayangin deh uang jajan kamu jadi nambah deh gara-gara sebulan pulang-pergi ke kampus gratisan naik Blu-Jek, guys!

Klik berikutnya

5. Ojek Syari Indonesia

Unik! Ya, Ojek Syari Indonesia memang tidak seperti kebanyakan ojek lainnya karena para driver-nya semuanya adalah kaum perempuan. Selain itu para driver ini diwajibkan memakai hijab dan berpakaian tidak ketat.

Sekarang untuk meningkatkan eksistensinya, selain mengangkut penumpang biasa, Ojek Syari melebarkan sayapnya dengan menyediakan jasa langganan antar jemput untuk anak sekolah.

Eh, tapi asal kamu tahu ya, ojek Syari pertama kali digagas muda-mudi bernama Evilia Adriani (19 tahun) dan Reza Zamir (21 tahun) di Surabaya. Akhirnya ojek ini semakin berkembang dengan bantuan Agus Edi (32 tahun) dan berubah nama menjadi PT. Ojek Syari Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2015. Gile, masih muda sudah bikin usaha beginian, keren kan?

Klik berikutnya

6. TopJek

Tak sekedar mencari keuntungan, ternyata pengelola TopJek mempunyai tujuan mulia lainnya yaitu memperhatikan kesejahteraan para drivernya. Jadi mereka punya prinsip buat apa driver banyak-banyak kalau ternyata mereka tidak dapat penumpang. Oleh karena itu, TopJek tidak terlalu banyak menampung jumlah driver, cukup sekitar 10.000 pengemudi saja kata direktur TopJek.

Saat ini TopJek memang dalam tahap mencari driver yang berkualitas demi memuaskan penumpang. Ojek online ini juga masih membatasi layanannya hanya untuk wilayah Jakarta saja. Sayangnya lagi, TopJek tidak memberikan masker dan hair cap gratis seperti yang dilakukan layanan ojek online lainnya.

Klik berikutnya

7. LadyJek

Namanya cewek kan memang rada cerewet ya? Biasanya mereka naik ojek tapi masih ngeluh abangnya bau lah, nyetirnya awut-awutan lah, takut kena pelecehan lah dan segudang alesan yang gak masuk akal lainnya. Nah, daripada ribet, mending naik LadyJek saja deh! Kan driver dan penumpang sesama muhrim, jadi enak deh kalau boncengan agak nempel dikit ya gak masalah. Masalah bau badan juga teratasi karena se-bau-baunya cewek sih paling cuma bau bedak kadaluarsa.

Eitss, tapi kamu musti bersabar karena aplikasi LadyJek ini sebenernya belum diluncurkan. Ya, setidaknya kabar adanya LadyJek ini jadi angin segar buat kaum hawa yang suka parno-an kalau naik ojek biasa. Oh iya, karena dikhususkan untuk perempuan, buat kalau kamu yang suka 'nyamar' jadi perempuan, mendingan kamu cari ojek merk lain aja ya.

Array

Tag