Lembang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Bandung, Jawa Barat. Letaknya di utara Bandung.
Salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan di sana bernama Floating Market Lembang. Floating Market adalah obyek wisata indah dan menarik. Konsep Floating Market berbeda dari obyek wisata lain di daerah tersebut. Mirip-mirip konsep wisata di Bangkok, Thailand.
Kami tiba Floating Market Lembang jam 17.00 Waktu Indonesia Barat. Tiket masuknya seharga Rp20 ribu per orang. Jangan lupa harganya parkir yang Rp30 ribu untuk mobil dan Rp5 ribu untuk sepeda motor.
Sesudah masuk ke pasar kami disambut dengan minuman coklat, kopi atau teh jika menyerahkan tiket.
Banyak kegiatan dapat dilakukan di sana, seperti paddle boat, kano atau kereta air. Kegiatan tersebut harganya tergolong murah. Fasilitas lain termasuk sarana ibadah, tempat kuliner dan area bermain anak-anak.
Untuk membeli makanan, harus menukar uang untuk koin Floating Market. Lalu anda menghabiskan koin-koin tersebut. Hati-hati ya karena aturan dan strategi pemasaran mereka tidak memperbolehkan untuk tukar koin yang telah dibeli dengan uang kembali.
Anda dapat beli makanan tradisional seperti tongseng iga bakar, ayam goreng, pisang goreng, martabak dan bahkan siput-siput yang direbus. Kebanyakan makanan harga murah. Misalnya, saya membeli satu porsi kwetiau goreng ayam, satu porsi kerupuk, satu porsi pisang goreng dan satu botol air mineral yang harganya Rp75 ribu.
Suasana Floating Market nyaman dan santai. Sebetulnya, tidak ada banyak wisatawan jadi tidak sibuk. Ada banyak tempat duduk untuk makan dengan keluarga atau teman. Resto-resto menyajikan makanan.
Setiap Senin sampai Jumat, Floating Market Lembang buka jam 09.00 WIB dan ditutup jam 17.00 WIB. Untuk hari Sabtu dan MInggu, tempat ini dari jam 09.00 WIB sampai jam 20.00 WIB. [Madeleine Quirk]
Baca Juga
-
4 Krim Oil-Control yang Ampuh Kurangi Sebum Berlebih dan Kilap di Wajah
-
Ilmu Perempuan Tak Berhenti di Dirinya, tapi Hidup di Generasi Setelahnya!
-
ILLIT Jadi Pengisi Opening Anime 'Tis Time for "Torture," Princess Season 2
-
Kalahkan Demon Slayer, Film Chainsaw Man Cetak Rekor di Rotten Tomatoes
-
Melalui Film No Other Choise, Park Chan-wook Menelanjangi Kapitalisme
Artikel Terkait
-
PSIM Yogyakarta Melesat Tiga Besar Super League Usai Tundukkan Persik Kediri 2-1 di Bantul
-
Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
-
Anton Fase Comeback! PSIM Yogyakarta Siap Tempur Kontra Persik di Pekan Ke-10 BRI Super League
-
PSIM Yogyakarta Punya Kabar Baik Jelang Lawan Persik Kediri
-
Welas Asih dalam Balutan Keramahan Miss Raminten
Lifestyle
-
4 Krim Oil-Control yang Ampuh Kurangi Sebum Berlebih dan Kilap di Wajah
-
4 Lifting Cream dengan Kandungan Peptide, Bikin Wajah Kencang Tanpa Botox
-
4 Pembersih Wajah Korea dengan Tea Tree, Cocok untuk Rawat Kulit Berjerawat
-
Merespons Anak yang Malas Sekolah Tanpa Marah, Mama Ini Beri Reaksi Cerdas
-
Tips Mengelola Uang dari Purbaya untuk Anak Muda: Tabung dan Investasi
Terkini
-
Ilmu Perempuan Tak Berhenti di Dirinya, tapi Hidup di Generasi Setelahnya!
-
ILLIT Jadi Pengisi Opening Anime 'Tis Time for "Torture," Princess Season 2
-
Kalahkan Demon Slayer, Film Chainsaw Man Cetak Rekor di Rotten Tomatoes
-
Melalui Film No Other Choise, Park Chan-wook Menelanjangi Kapitalisme
-
Review Film Regretting You: Sebuah Kisah Pengkhianatan dan Cinta yang Rapuh