Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada anak yang memang supel, mudah sekali bergaul dengan teman-temannya serta tidak takut dengan orang yang masih asing. Namun, ada pula anak yang butuh waktu lama sampai ia benar-benar bisa bersosialisasi dengan orang yang baru saja dikenal.
Walaupun tak ada yang salah dengan karakter tersebut, orang tua sering kali khawatir jika sifat pemalunya ini akan membuat ia kesulitan bersosialisasi di masa depan.
Supaya si kecil tumbuh menjadi anak pemberani, beberapa cara dapat ayah bunda lakukan.
1. Jangan melabeli anak
Hindari melabeli anak dengan kata “pemalu”. Label tersebut akan melekat, membuat anak merasa ada yang salah dalam dirinya sehingga bisa semakin menurunkan rasa percaya diri.
Sama halnya saat orang-orang di sekelilingnya menyebut si kecil pemalu. Ayah bunda harus proaktif membuat anak memiliki pandangan positif terkait dirinya, misalnya dengan mengatakan “adik harus pemanasan dulu, nanti juga dia akan ikutan main dengan gembira bersama teman-temannya”.
Jika si kecil merasa gugup atau takut, sebaiknya berikan ia perhatian misalnya dengan mengatakan “bunda ngerti kok adik merasa gugup, karena ini kan hari pertama ya”. Lambat laun, dengan semakin banyak masukan positif kepada dirinya, ia pun akan tumbuh menjadi anak yang lebih berani.
2. Hindari mengabaikan perasaan anak
Maksudnya mungkin baik, ingin mendorong anak jadi pemberani. Misalnya dengan mengatakan “Kamu kan anak lelaki, berani dong. Masa pemalu”. Cara demikian membuat anak merasa bahwa apa yang ia rasakan hanya halusinasinya semata. Ini membuat anak jadi bingung dan cemas.
Saat orang tua mengakui apa yang dirasakan anak dan tetap mendukungnya, akan tumbuh rasa aman dalam dirinya, membuatnya lebih bisa mengontrol emosi dan jadi lebih percaya diri.
3. Melakukan persiapan lebih matang
Cara lain agar anak tidak takut dan gugup adalah dengan memberinya kesempatan untuk mengenali lingkungannya terlebih dahulu. Misalnya saat hari pertama sekolah, datanglah lebih awal sehingga si kecil sudah familiar dengan sekolahnya, sebelum ia bertemu orang-orang yang baru dikenal.
Atau saat hendak menghadiri acara keluarga. Sebelum datang, ayah bunda sudah berikan gambaran kepada si kecil, di sana akan ada siapa aja. Misalnya, “Nanti dek, di sana ada tante Evy yang waktu itu kasih mobil-mobilan ke adek, terus ada lagi Maryam dan Liam, yang waktu itu seru banget main sama adek. Adek senang kan bertemu dengan mereka?”.
4. Hindari membandingkan anak
Meski maksudnya baik untuk memotivasi anak, membanding-bandingkan anak bukanlah cara yang benar. Alih-alih anak termotivasi, malah membuat rasa percaya dirinya semakin turun.
5. Berikan contoh langsung
Anak-anak akan belajar dari mencontoh perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua. Karena itu, berikan teladan bagaimana ayah bunda bersikap terhadap orang lain supaya si kecil bisa menirunya.
Misalnya, bersikap ramah terhadap orang lain saat berpapasan, memperkenalkan diri kepada orang baru, memberikan pujian kepada teman, atau berterima kasih atas waktu atau bantuan yang sudah diberikan orang sekitar.
6. Berikan si kecil pujian
Saat si kecil berhasil menunjukkan sikap beraninya, beri ia pujian. Misalnya, “Ayah bangga dengan adek. Walaupun adek gugup, tapi adek tadi berani menyapa teman baru”. Pujian seperti ini akan semakin memotivasi dirinya untuk bersikap berani.
Melaksanakan langkah-langkah di atas memang membutuhkan kesabaran. Tapi dengan konsistensi, si kecil kesayangan pun akan tumbuh jadi pribadi pemberani. Selamat mencoba.
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Bagaimana Memahami Anak Dengan Benar?
-
Hadapi Anak Rewel Tak Mau Swab, Sikap Tegas Nia Ramadhani Dipuji Warganet
-
Tegas Banget, Cara Nia Ramadhani Didik Anak Dapat Acungan Jempol
-
Menkeu Sri Mulyani Curhat, Begini Caranya Rebut Perhatian Anak dari TV
-
Jarang Terekspos, Cara Nia Ramadhani Didik Anaknya Bikin Warganet Kagum
Lifestyle
-
Cara Bikin Stiker WhatsApp Sendiri Paling Gampang di 2025, Tanpa Ribet!
-
4 Masker Gel Berbahan Dasar Mugwort, Solusi Efektif Redakan Kemerahan
-
4 OOTD Harian ala Yujin IVE yang Simpel dan Anti Ribet
-
4 Exfoliating Toner Ukuran Besar untuk Kulit Lebih Glowing, Dijamin Awet!
-
4 Rekomendasi Cleanser di Bawah Rp70 Ribuan untuk Kulit Sensitif dan Kering
Terkini
-
Interpretasi Film Sore, Istri dari Masa Depan: Bagiku, Seperti Interaksi Tuhan dan Makhluk-Nya
-
Bersuara itu Hak, Doxing itu Ancaman
-
Novel Before Your Memory Fades: Menyelami Luka Lama Lewat Secangkir Kopi
-
Novel I Who Have Never Known Men: Perjuangan Para Wanita Lepas dari Penjara
-
Persis Solo Taklukkan PSIM Yogyakarta, Peter de Roo Ungkap Hasil Evaluasi