Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Latifah
Ilustrasi stres kerja (pexels/@shvetsa)

Keseimbangan antara waktu kerja dan pribadi (work life balance) selalu menjadi isu vital di kalangan para karyawan. Di era modern saat ini, ketika semua dituntut serba cepat, banyak para pekerja harus merelakan waktu luang mereka untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Dampaknya, waktu untuk pribadi, termasuk dengan keluarga pun akhirnya berkurang.

Waktu kerja yang sudah tidak seimbang bisa membuat karyawan mengalami burn out, atau stres kronis akibat kelelahan dalam bekerja. Melansir Forbes, ketidakseimbangan waktu kerja ini selain menurunkan produktivitas, juga dapat memengaruhi kehidupan pribadi pekerjanya.

Sebuah penelitian yang terbit dalam Journal of Southeast Asian Research menunjukkan bahwa, para wanita yang pasangannya bekerja sebanyak 50 jam atau lebih dalam seminggu, jauh lebih stres dan tingkat kepuasan terhadap hubungannya lebih rendah. Dibandingkan, para wanita yang pasangannya bekerja selama lebih dari 35 jam per minggu.

Supaya waktu kerjamu tidak mengganggu kehidupan pribadi serta kondisi kesehatan mental maupun fisik, sebaiknya kenali tanda-tanda waktu kerja dan pribadimu sudah tidak seimbang.

1. Bekerja sepanjang waktu

Bekerja itu penting, tapi bukan berarti seluruh hidupmu hanya dihabiskan untuk bekerja saja. Jadi, perhatikan, apakah akhir-akhir ini kamu tidak pernah punya waktu untuk bersantai atau meluangkan waktu bersama keluarga. Jika demikian, maka sudah saatnya kamu memotong waktu kerjamu.

Coba bicarakan dengan atasan bahwa tugas kerjamu sudah terlampau banyak. Sehingga bisa didelegasikan pada kolegamu yang lain.

Tugas kerjaan penting, tapi kesehatan mental dan fisikmu harus jadi prioritas.

2. Kurang tidur

Tidur yang cukup sangat perlu, agar tubuh bisa memulihkan dirinya sehingga kamu pun berenergi saat esok hari. Sering kurang tidur tak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik, tapi juga mental. Kamu jadi sulit berkonsentrasi dan mudah emosi. Dengan begitu, performa kerjamu pun jadi menurun.

3. Badan sakit

Stres akibat pekerjaan bisa menyebabkan pusing dan sakit di area leher maupun bahu. Jika kamu sering mengalami hal ini, tanda-tandanya kamu butuh rileks.

Cobalah sediakan waktu di akhir pekan untuk melakukan hal yang kamu sukai. Jalan-jalan, membaca buku, atau nonton bareng teman dan keluarga.

4. Selalu merasa lelah

Efek samping lain dari stres adalah, kamu jadi sulit tidur. Akibatnya, kamu konstan merasa lelah. Ini merupakan sinyal tubuh bahwa waktu kerjamu sudah tidak seimbang. Tubuh kamu punya hak juga lho untuk beristirahat.

5. Gampang marah

Hal lain yang bisa menunjukkan keseimbangan kerjamu udah gak sehat adalah, kamu jadi gampang ngegas. Sedikit-sedikit marah. Baik terhadap teman kerjamu, maupun keluarga di rumah.

Jangan sampai deh, kerja yang harusnya jadi bentuk tanggung jawab serta wujud kasih sayangmu terhadap keluarga, malah membuat mereka jadi menjauh.

6. Kamu lupa kapan terakhir kali bersenang-senang

Kerja wajib, tapi jangan sampai lupa bahagia. Coba deh pikirkan lagi, kapan terakhir kali kamu bersenang-senang atau bisa tertawa lepas? Kalau sampai kamu lupa, dan sehari-hari selalu serius, kode keras tuh. Kalau kamu butuh istirahat.

Nah, jika mengalami tanda-tanda di atas, jangan diabaikan. Kamu harus segera ambil tindakan nyata, meluangkan waktu untuk kehidupan pribadimu. Kamu gak perlu merasa bersalah. Dengan kamu sehat secara fisik dan mental, kamu pun bisa lebih produktif di tempat kerja.

Latifah