Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Hayuning Ratri
Ilustrasi perilaku impulsif. (Pexels.com/Alexandra Maria)

Siapa yang sering berkunjung ke toko hingga berakhir membeli suatu barang di luar rencana? Kebiasaan membeli sesuatu yang sebenarnya tidak tercatat dalam daftar kebutuhan ini dapat dikategorikan sebagai perilaku impulsif saat berbelanja.

Perilaku impulsif ini jika tak kunjung disadari dapat membuatmu semakin boros dan berdampak terhadap keuanganmu. Berikut ini sejumlah hal yang menjadi penyebab sering bertindak impulsif, dilansir Hellosehat.

1. Gengsi

Gengsi bisa menjadi penyebab kamu menjadi bertindak impulsif. Contohnya saat kamu memiliki keinginan menjadi orang yang terpandang, lalu memutuskan untuk membeli pakaian dengan harga mahal di luar batas kemampuanmu. Sementara itu, sebenarnya hal ini tidak terlalu kamu butuhkan karena pakaian di lemari masih banyak yang layak.

2. Ingin bahagia

Belanja tanpa pikir panjang asal dimasukkan dalam keranjang bisa membuat kebahagiaan tersendiri. Mengutip dari Psychology Today, membeli sesuatu yang diinginkan dapat melepaskan dopamin yang membuat kamu merasa bahagia. Padahal, kebahagiaan ini hanya bersifat sementara. Jika kamu terus-menerus melakukan berbelanja tanpa mengingat kebutuhan yang sesungguhnya, uangmu bisa ludes seketika.

3. Gampang tergoda

Adanya diskon dan promo pada periode tertentu membuatmu mudah tergoda. Kamu yang sulit untuk menahan diri akhirnya memutuskan untuk membeli tanpa berpikir dengan matang. Padahal, barang tersebut bisa jadi tidak terlalu kamu butuhkan.

4. Menginginkan barang baru

Melihat HP keluaran baru yang menggiurkan membuatmu ingin segera membelinya. Padahal, kamu sudah memiliki HP dan masih dalam keadaan baik-baik saja. Kamu mudah bosan dan ingin mengikuti trend. Keinginan seperti inilah yang menjadi penyebab munculnya perilaku impulsif.

Nah, itulah beberapa penyebab timbulnya sifat impulsif yang sulit untuk dikendalikan. Usahakan untuk selalu berpikir dengan matang sebelum membeli suatu barang. Apakah benar kamu membutuhkannya atau hanya menginginkannya?

Hayuning Ratri