Beberapa film mungkin datang menghantam seperti gelombang besar yang menghanyutkanmu ke dalam lautan emosi, sampai-sampai membuatmu nggak mau bangkit dari tempat duduk setelah kredit penutup bergulir. ‘The Last Twins’ barangkali bisa jadi salah satunya.
Ini merupakan film dokumenter yang nggak cuma menyentuh, tapi juga membuka mata dan hati tentang pentingnya kemanusiaan, bahkan di tempat tergelap dalam sejarah umat manusia: Kamp Konsentrasi Auschwitz.
Disutradarai Perri Peltz dan Matthew O’Neill, dan diproduksi HBO Documentary Films, The Last Twins mengangkat kisah nyata Erno “Zvi” Spiegel, pria Yahudi-Hungaria yang menjadi tahanan di Auschwitz dan dipilih membantu Josef Mengele, dokter Nazi yang dikenal dengan julukan Malaikat Maut.
Namun alih-alih menjadi bagian dari kebengisan itu, Spiegel menggunakan posisinya untuk melindungi anak-anak kembar yang jadi objek eksperimen Mengele. Spiegel menjadi guru, pelindung, dan bahkan semacam ayah buat anak-anak.
Mau tahu lebih banyak detailnya? Sini kepoin bareng!
Sekilas tentang Film The Last Twins
Film ini berdurasi ±80 menit dan dinarasikan sama aktor Liev Schreiber. Ceritanya dibingkai melalui sudut pandang Dr. Judith Richter, putri Spiegel, yang tumbuh besar tanpa benar-benar mengetahui keberanian ayahnya selama masa Holocaust.
Kisah itu baru muncul ke permukaan pada tahun 1981 ketika suami Dr. Judith Richter secara nggak sengaja membeli majalah LIFE karena tertarik gambar planet di sampulnya, yang kemudian menemukan foto Spiegel dalam sebuah artikel tentang Mengele.
Dari sanalah pintu kenangan terbuka: Kisah tentang bagaimana Spiegel mengubah tanggal lahir anak-anak agar terdaftar sebagai kembar (sehingga terhindar dari eksekusi), bagaimana dia mengajarkan sejarah dan matematika kepada mereka sebagai bentuk perlindungan psikologis, dan bagaimana dia menanamkan nilai solidaritas di antara anak-anak itu.
Spiegel tahu dirinya nggak bisa menyelamatkan semua, tapi dia percaya pada ajaran Talmud: ‘Barangsiapa menyelamatkan satu jiwa, sama dengan menyelamatkan seluruh dunia’.
Para penyintas (anak-anak) yang sudah jadi pria-pria tua mengenang Spiegel dengan penuh air mata. Mereka menyebutnya sebagai ‘ayah’ yang memberi mereka harapan di tengah kematian yang mengintai setiap hari.
Salah satu kisah paling menggetarkan adalah ketika Spiegel melawan perintah seorang dokter Nazi yang hendak mengirim anak-anak itu ke kamar gas. Dia dengan berani meminta bertemu Mengele dan berhasil menggagalkan rencana itu. Tindakan nekat yang bisa saja mengakhiri hidupnya sendiri.
Dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang seharusnya Sobat Yoursay tonton sendiri.
Impresi Selepas Nonton Film The Last Twins
‘The Last Twins’ bukan hanya dokumenter sejarah, menurutku justru lebih ke sebuah pernyataan kuat tentang harapan, keberanian, dan keteguhan moral. Pendekatan yang dipilih para sutradara tuh nggak eksploitatif. Meskipun ada detail tentang kebengisan Mengele, fokus utamanya tetap pada perjuangan Spiegel dan ketabahan para anak-anak itu.
Ada adegan yang begitu menyentuh ketika para penyintas berkumpul kembali, merayakan bar mitzvah yang dulu nggak sempat mereka jalani karena ditawan. Salah satu dari mereka kini berbicara dengan alat bantu suara, karena pita suaranya hancur akibat eksperimen Mengele. Namun meskipun suara mereka kayak patah-patah, tapi apa yang mereka rasakan dan sampaikan tuh, malah terasa sangat utuh dan jujur.
Dan pada akhirnya, hidup para penyintas yang penuh kasih, kontribusi, dan makna adalah jawaban paling keras.
Bila Sobat Yoursay ingin tahu banyak tentang sejarah nyata ini, Film The Last Twins bisa tuh masuk daftar tonton. Selamat nonton ya.
Skor: 4/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Drama Religi yang Menguras Emosi, Film Air Mata Mualaf Wajib Ditonton
-
Prekuel The Conjuring Resmi Digarap! Siap Bongkar Asal Usul Setan?
-
Review Film Shutter: Ada Setan di Foto yang Meneror Lewat Dosa Masa Lalu
-
Review Film She Walks in Darkness: Misi Gelap di Balik Pengkhianatan
-
Tatkala Abadi Nan Jaya Jadi Fenomena Global
Artikel Terkait
-
Apa Artinya Hemat Bila Nggak Bahagia?
-
Bintangi Film Horor Hotel Sakura, Taskya Namya Malah Deg-degan Kendarai Mobil Tua
-
Tayang 10 Juli, Film Hotel Sakura Angkat Kisah Nyata Hotel Seram di Semarang
-
Deretan Fakta dan Sinopsis Film 28 Years Later, Bangkitnya Teror Zombie Mematikan
-
Peran Utama di Film Tak Seindah Bayangan Keanu Angelo: Gila, Udah Kayak Kru Gue
Ulasan
-
Ulasan Novel My Darling Dreadful Thing, Cerita Horor di Rumah Tua Beckman
-
Review Film Maju Serem Mundur Horor: Sajian Tawa dan Horor dalam Satu Paket
-
Novel Stranger, Kisah Emosional Anak dan Ayah dari Dunia Kriminal
-
Reading Slump? 5 Rekomendasi Graphic Book ini Bisa Kembalikan Minat Bacamu
-
Potret Kekerasan Ibu-Anak dalam Novel 'Bunda, Aku Nggak Suka Dipukul'
Terkini
-
7 Rekomendasi Lipstik Lokal dengan Warna Intens untuk Bold Makeup Look
-
Timnas U-17 Dapat Lebih Banyak Dukungan Suporter daripada Senior, Kok Bisa?
-
10 Tahun 'Reply 1988': Ryu Jun Yeol Sempat Absen, Akhirnya Muncul di Acara Spesial
-
Dua Bulan Aman, Aura Kartu Kuning Justin Hubner Akhirnya Muncul Lagi!
-
Demi Mental Health Anak, Masayu Anastasia dan Lembu Kompak Meski Berpisah