Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Rizki Putra
Ilustrasi internet. (freestock.com)

Jejak digital memang sangat bias antara batas privasi dan pribadi. Hanya mengecek nama lengkap di mesin pencari, kemungkinan sudah bisa menemukan identitas pribadi seseorang. Era saat ini memang sangat berkembang, kenyataannya ini sangat beresiko untuk penggunanya.

Data pribadi dapat dijual atau menjadi target dari orang yang ingin berniat buruk. Untuk itulah sangat penting menghapus jejak digital diinternet agar terhindar dari kebocoran data pribadi. Meskipun tidak bisa terhapus sepenuhnya. Setidaknya kamu bisa mengurangi jejak digital melalui cara-cara di bawah ini.

1. Cara Memeriksa Data yang Berpotensi Bocor

Sering kita baca berita seputar kebocoran data dari situs-situs ternama misalnya dari Yahoo dan Adobe. Seorang ahli keamanan Troy Hunt pada tanggal 4 Desember 2013, merilis Have I Been Pwned? sebuah layanan gratis untuk membantu orang memeriksa apakah data informasi pribadi mereka telah bocor atau dikompromikan.

Berikut selengkapnya langkah-langkahnya memeriksa data yang berpotensi bocor. 

Pertama, buka situs https://haveibeenpwned.com, Lalu isikan alamat email yang ingin di periksa pada formulir yang disediakan.

Cara Memeriksa Data yang Berpotensi Bocor (haveibeenpwned.com)
Data Email yang Pernah Terjadi Kebocoran  (https://haveibeenpwned.com/)

2. Atur Akun Google

Cara meningkatkan privasi dan mengurangi pengumpulan data pribadi di internet, pastikan mengunjungi akun Google, di mana terdapat pengaturan seputar keamanan akun.

a. Pemeriksaan privasi:

Pada pemeriksaan privasi Google, memungkinkan pengguna dapat mencegah Google melakukan penyimpanan data dan aktivitas Google lainnya. Selain itu, juga dapat menghapus riwayat lokasi.

Pada riwayat penelusuran dan tontonan YouTube yang telah ditonton, pengguna juga dapat memilih agar melarang Google menyimpan riwayat tersebut. Selain itu, informasi perangkat, kontak, aktivitas suara dan audio pada Asisten Google dan data lainnya bisa kita cegah agar Google tidak menyimpan data tersebut.

Pada bagian ini, pengguna juga dapat memilih apakah mengizin Google dapat mengakses informasi untuk menyesuaikan iklan pada selama sesi penjelajahan atau tidak.

b. Pemeriksaan keamanan:

Pada pemeriksaan keamanan Google, salah satunya bisa digunakan untuk mengetahui perangkat mana yang memiliki akses akun Google milik pengguna termasuk pada laptop, PC dan Handphone. Selain itu, juga dapat menemukan daftar aplikasi pada pihak ketiga yang memiliki izin untuk mengakses akun penggunanya.

c. Delete Me:

Layanan Delete Me pada Google dapat digunakan pada semua produk jejaring digital atau menghapus akun seleruhnya yang telah terdaftar.

3. Melalui Google Support

Melalui legal help di situs Google Support, jika melihat konten di produk Google yang melanggar hukum atau hak pengguna, bisa melaporkannya. Google Support akan meninjau materi tersebut dan mempertimbangkan untuk memblokir, membatasi, atau menghapus akses ke materi atau konten tersebut.

"Konten atau perilaku seperti phishing, kekerasan, atau konten eksplisit juga dapat melanggar kebijakan produk Google dan memenuhi syarat untuk dihapus dari produk Google." tulis Google di laman resminya.

Berikut langkah-langkah menghapus jejak digital melalui Google Support. 

Buka legal help di laman Google Support melalui link ini "https://support.google.com/legal/answer/3110420?hl=en".

Klik opsi "create a request".

Pilih produk Google yang kontennya ingin dihapus.

Masukkan alasan permohonan penghapusan konten. Ada enam pilihan yang disediakan, di antaranya adalah "right to be forgotten", pencemaran nama baik, melaporkan phising, masalah hak cipta, hingga masalah hukum lainnya.

Nantinya akan ada tautan yang disertakan untuk setiap konten dari produk Google yang dipilih untuk dihapus.

Kunjungi tautan yang disediakan.

Isi seluruh data dan informasi yang diperlukan.

Lalu kirim formulir permohonan tersebut.

Perlu diketahui bahwa Google perlu meninjau laporan yang masuk secara manual terlebih dahulu. Setelah ada keputusan, pemohon/pelapor akan menerima email yang berisi notifikasi terkait permohonannya.

4. Berhenti Berlangganan Mailing List atau Newsletter

Mailing list adalah suatu layanan yang memungkinkan untuk mengirim email ke banyak audiens dalam sebuah kelompok yang sudah ditentukan. Mailis atau mailing list biasanya berasal dari situs yang menyediakan informasi berlangganan bagi para pembacanya. Isinya berupa informasi update terkait situs tersebut, artikel mingguan atau mungkin info promo.

Berhenti berlangganan dari mailis bisa mengurangi data yang tersedia terkait info pribadi. Untuk menghentikannya, kamu bisa memilih bagian unsubscribe newsletter atau menyetop email berlangganan dibagian terbawah email.

5. Menggunakan VPN

Virtual Private Network (VPN) bisa kamu gunakan untuk mengakses jaringan publik tetapi masuk dengan cara privat. Menggunakan VPN, keamanan data di website akan terjamin karena situs website tidak akan bisa melacak riwayat pencarian selama berselancar di internet.

Tetapi meski terkesan aman, gunakanlah VPN yang terpercaya karena menggunakan pihak ketiga dan beresiko untuk diretas jika membuka hal yang sifatnya privasi seperti perbankan online.

6. Menggunakan Alat Anti Pelacak

Ketika berselancar di dunia maya agar tidak terjadi kebocoran datapribadi, menggunakan alat anti pelacak untuk memudahkan menghapus jejak digital. Beberapa alat anti pelacak itu seperti Disconnect, Abine, dan Ghostery. Layanan tersebut bekerja untuk memblokir pelacakan tersembunyi pada situs atau aplikasi perangkat lunak yang diketahui memantau semua aktivitas pengguna.

Selain itu denga menggunakan alat anti pelacak, dapat melakukan enkripsi semua lalu lintas pengguna untuk mengamankannya dari pengawasan yang tidak diinginkan saat menggunakan Wi-Fi publik, bepergian, atau ingin merahasiakan aktivitas online Anda.

7. Menghapus Jejak Digital di Media Sosial

Awalnya Twitter adalah platform untuk berbagi cuitan saja. Namun saat ini, aplikasi dengan logo burung biru ini tidak hanya memiliki kemampuan berbagi cuitan saja. Twitter mengembangkan fitur yang memberikan kenyamanan kepada penggunanya.

Twitter menawarkan fitur menghapus pesan lama. Fitur ini bisa mengenang status-status yang sudah lama. pengguna bisa mengunduh dan membaca seluruh tweet dari awal hingga akhir melalui format HTML document. Selain itu, bisa melihat berbagai macam status yang pernah Anda buat selama ini.

Cara untuk mengarsipkan atau menghapus status, cukup masuk ke menu 'Setting'. Kemudian pilih 'Account'. Lalu klik 'Request Your Archive'. Setelah itu akan muncul tautan untuk mengunduh semua status pengguna, yang dikirimkan lewat email. Cara ini dapat membantu para pengguna untuk menghapus jejak digital.

Setiap ativitas berselancar di internet, menjadikan seseorang terlarut dalam pemakaiannya sehingga tidak menyadari akan adanya sisi bahaya dari jejak digital. Karena itu, perlu mewaspadai di setiap kegiatan yang berhubungan dengan digital yag sifatnya berbagi data pribadi. Sebaiknya, selalu pertimbangkan dengan matang, mana hal baik yang bisa dilakukan dan hal buruk yang harus ditinggalkan ketika berselancar di internet.

Rizki Putra