Kita pasti pernah berada dalam lingkungan pertemanan yang tidak sehat. Pertemanan yang tidak sehat tidak selamanya bermula dari hal-hal yang buruk. Ada banyak alasan mengapa pertemanan bisa memburuk.
Toxic friendship adalah merupakan istilah yang menjelaskan hubungan pertemanan yang tidak memberikan kontribusi dan lingkungan yang positif.
Pertemanan yang tidak sehat bisa berdampak pada kehidupan kita. Pertemanan ini bisa membuat kita stress, kehilangan kebahagiaan, bahkan merusak kesehatan mental.
Hubungan pertemanan yang tidak sehat ini memang sebaiknya ditinggalkan. Selain tidak bermanfaat, berada dalam pertemanan yang tidak sehat bisa merugikan diri kita. Ada beberapa manfaat jika kamu keluar dari pertemanan yang tidak sehat, diantaranya
1. Kesehatan mental terjaga
Berada dalam pertemanan yang toxic dapat membawa dampak bagi kesehatan mental. Ketika kamu bertahan dalam pertemanan yang toxic, kamu bisa saja merasa kesepian, stres, merasa tidak didukung, hilang percaya diri dan harga diri, hingga menyalahkan diri sendiri. Setelah kamu keluar dari pertemanan yang buruk, kamu akan sadar bahwa kamu sudah terbebas dari stres dan kekhawatiran lainnya. Bayangkan jika kamu tetap bertahan, hanya menurunkan kesehatan mentalmu.
2. Bisa lebih berkembang
Keluar dari pertemanan yang tidak sehat memang tidak mudah. Kehilangan teman memang menyakitkan, namun bertahan dalam pertemanan yang tidak membuatmu berkembang bukanlah hal yang tepat. Kamu bisa lebih fokus pada dirimu dengan melakukan berbagai aktivitas yang menyehatkan. Kamu bisa melakukan hobi baru, belajar berbagai keterampilan baru atau refleksi diri.
3. Berpengalaman dalam memilih teman
Setelah keluar dari pertemanan yang buruk, kamu jadi berpengalaman dalam memilih teman. Kamu sudah tahu bagaimana ciri-ciri teman yang tidak baik. Carilah teman yang bisa menghargaimu dan menjadi support system di segala situasi.
4. Berani berkata tidak
Dalam pertemanan toxic, sering kali ada teman yang berlebihan terhadap diri kita. Tak jarang ada diantara mereka yang tidak menghormati ruang pribadi seseorang atau mendesak seseorang. Mungkin kamu merasa tidak enak hati jika menolak permintaan temanmu, tetapi kamu juga harus berani berkata tidak, karena kamu punya hak untuk menolak. Kamu bisa menolak dengan jujur dan lembut.
Setelah kamu mengetahui manfaat keluar dari toxic friendship, apakah kamu siap untuk keluar dari zona tidak sehat itu? Yuk tinggalkan hal yang tidak bermanfaat yang menghambat dirimu untuk maju.
Baca Juga
-
Persiapan Beasiswa Tidak Cukup 1 Bulan Saja, Ini 6 Alasannya
-
5 Rekomendasi Beasiswa Fully Funded untuk Lanjut Studi di Luar Negeri
-
10 Rekomendasi Podcast Spotify untuk Belajar Listening English British, Wajib Dicoba!
-
5 Rekomendasi Podcast Spotify untuk Belajar Listening English
-
5 Tips agar Hubungan Kamu dan Si Doi tetap Langgeng, Hindari Kata Ini
Artikel Terkait
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Ogah Drama, Begini Prinsip Ivan Gunawan Jaga Pertemanan Sesama Artis
-
Aroma Menenangkan dan Efek Relaksasi, Bantu Gen Z Jadi Lebih Percaya Diri
-
Ulasan Novel The Name of The Game: Membongkar Topeng Toxic Masculinity
-
Stres dan Diabetes: Bagaimana Kondisi Mental Memengaruhi Pengelolaan Gula Darah
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans