Dalam menjalin hubungan, perlu sikap lapang dada untuk berusaha memaklumi kekurangan pasangan, atau kebiasaan buruk yang dilakukannya. Selama, perangai atau kebiasaan tersebut tak berakibat fatal atau tak menyakiti perasaan.
Namun saat kebiasaan buruk yang dilakukannya sudah jelas menyakitimu, dan bahkan dilakukannya berulang kali, maka kamu tak patut lagi untuk memberi maaf. Tanda kalau dia sampai kapan pun tak akan berubah. Seperti kebiasaan pasangan berikut ini!
1. Berkali-kali selingkuh
Selingkuh pertama, mungkin kamu bisa memaafkan, meskipun ini termasuk dalam ‘dosa besar’ dalam hubungan. Tapi, silakan saja kalau kamu ingin memberi kesempatan kedua.
Yang tak boleh kamu lakukan, adalah terus memberinya maaf, meski sudah selingkuh berkali-kali. Itu pertanda, selingkuh sudah jadi tabiatnya. Apakah kamu rela, berpasangan dengan orang yang tak menghargaimu sama sekali? Dan itulah yang dilakukannya, ketika memutuskan untuk berulang kali selingkuh darimu.
2. Miliki kebiasaan berhutang
Masalah keuangan ini tak bisa dianggap remeh. Nanti kamu yang bakal kena batunya. Jika pasangan punya kebiasaan berhutang, ditambah lagi tak jelas tujuannya untuk berhutang itu, maka sebaiknya pilih pisah.
Sudah banyak contohnya orang yang harus terlibat hutang dan dikejar-kejar debt collector, akibat ulah pasangannya yang berhutang di sana-sini tapi gak mau bayar. Dia yang hutang, kamu yang kelimpungan.
3. Kecanduan narkoba
Berhubungan dengan pecandu narkoba tidaklah mudah. Di satu sisi, rasa sayangmu ingin menemani dan mendorongnya untuk berubah. Tapi di sisi lain, berdekatan dengannya, kalau kamu kurang bisa jaga diri, malah bisa menyebabkanmu ikut kebiasaan buruknya, kecanduan juga.
Jika memang dia tak mau berubah, masih begitu juga, maka lebih baik pisah. Status sendiri, tapi bahagia, jauh lebih mending daripada punya pasangan, tapi harus direpotkan serta menelan pil pahit kecewa terus-menerus akibat ulahnya.
4. Pemilih dalam bersikap baik
Ada sebagian orang yang baik hatinya tak pilih-pilih, artinya dilakukan pada siapa pun, tanpa memandang stasus, atau pun harta kekayaan. Tapi ada pula sebagian orang lagi, yang hanya bersikap manis di depan kelompok yang menurutnya selevel.
Jika ada kebiasaan ini pada pasanganmu, dan kamu sudah berusaha menasihati tapi tak digubris, mending minta pisah saja. Karena pertanda, kalau ada masalah attitude dan cara pandang hidup yang keliru dalam dirinya.
Orang seperti itu, umumnya memandang interaksi sosial dari kacamata untung rugi. Khawatirnya, ketika kamu telah dianggap tak memberinya keuntungan lagi, bakal didepak.
Cek kembali, apakah pasanganmu memiliki ciri-ciri di atas. Semoga saja tidak!
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
-
Mulan Jameela Ngaku Diselingkuhi Ahmad Dhani Berkali-kali?
-
Okie Agustina Jawab Pertanyaan soal Calon Istri Gunawan Dwi Cahyo, Selingkuhan yang Dulu?
-
Cerai dari Okie Agustina, Gunawan Dwi Cahyo Dikonfirmasi Segera Menikah: Sama Selingkuhannya?
-
8 Lagu Indonesia Paling Nyesek yang Angkat Isu Perselingkuhan
-
Heboh Eks Dirut PT Taspen Terdakwa Korupsi Rp 1 T Disebut Beli Tanah dan Apartemen untuk Selingkuhan
Lifestyle
-
4 Clay Mask Stick Solusi Praktis Bikin Wajah Cerah, Harga Mulai Rp36 Ribu!
-
Kamera Laptop Nggak Nyala? Ini Cara Gampang Biar Muka Muncul Lagi di Layar!
-
4 Mix and Match Stylish ala J STAYC, Buat yang Mau Tampil Effortless
-
4 Daily Look ala Hyeri yang Modis dan Nyaman, Pas untuk Segala Aktivitas
-
4 Exfoliating Toner Glycolic Acid Atasi Bruntusan dan Tekstur Kulit Kasar
Terkini
-
Ulasan Novel Evermore: Kisah Rumit yang Bikin Nyesek Sekaligus Gregetan!
-
Teaser Rilis, Arisu Bertekad Selamatkan Usagi di Alice in Borderland 3
-
Ulasan Novel Matahari Terbenam, Potret Sunyi dari Dunia Pasca Perang
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18
-
Sampah Mikro di Laut Jawa Mengancam Nelayan dan Ekosistem Pesisir