Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ina Barina
Ilustrasi Laut Luas (Pixabay)

Apakah kamu suka berlibur ke pantai? Melihat lautan luas dan bermain-main di tepi pantai pastinya akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Akan tetapi, hal tersebut tidak belaku bagi orang yang mengidap thalassophobia. Mereka yang mengidap fobia yang satu ini akan merasa ketakutan, cemas bahkan pingsan jika melihat hamparan laut yang luas.

Thalassophobia ini merupakan salah satu jenis fobia terhadap laut ataupun perairan luas lainnya. Fobia jenis ini memaksa orang-orang yang mengidapnya harus jauh-jauh dari berbagai hal yang bersangkutan dengan pantai, laut, ataupun kapal.

Berbeda dengan aquaphobia yang merasa takut akan air, thalassophobia lebih berpusat pada badan air yang tampak luas, gelap, dalam dan berbahaya. Penderita fobia ini tidak hanya takut pada keluasan atau kedalaman perairan, tetapi juga takut pada apa saja yang mungkin bersembunyi dibawah permukaannya.

Thalassophobia sering digeneralisasi sebagai jenis fobia lingkungan alamiah tertentu. Dimana ketakutan terhadap lingkungan alam memang cenderung menjadi salah satu jenis fobia yang sering dialami oleh beberapa orang.

Gejala Thalassophobia

Berikut adalah gejala fisik yang umum terjadi pada penderita thalassophobia halodoc.

  1. Pusing
  2. Sakit kepala ringan
  3. Mual
  4. Jantung berdebar kencang
  5. Napas cepat
  6. Sesak napas
  7. Berkeringat

Sedangkan gejala emosionalnya adalah :

  1. Menjadi kewalahan
  2. Perasaan cemas
  3. Merasa terpisah dari situasi
  4. Memiliki rasa takut ada malapetaka yang akan terjadi
  5. Merasa perlu segera melarikan diri

Gejala fisik maupun emosional tersebut tidak hanya ada ketika dihadapkan oleh keadaan secara langsung. Gejala-gejala tersebut bisa saja muncul ketika seseorang naik kapal laut ataupun hanya sekedar terbang di atas lautan menggunakan pesawat. Tidak hanya itu, bahkan dengan melihat foto perairan luas ataupun mendengar kata laut pun bisa memicu munculnya gejala-gejala tersebut.

Perairan luas akan secara langsung ditafsirkan sebagai hal yang sangat berbahaya bagi penderita thalassophobia, sehingga mereka akan merasa begitu terancam, dilanda ketakutan dan kecemasan yang luar biasa. Mereka akan jadi orang yang antisipatif saat mengetahui akan dihadapkan oleh objek yang mereka takuti.

Namun, fobia ini juga bisa diobati dengan berbagai jenis terapi. Misalnya dengan terapi perilaku kognitif, terapi pemaparan ataupun mengonsumsi obat-obatan yang akan mengurangi gejala kecemasan mereka.

Itulah tadi pembahasan mengenai thalassophobia. Jadi, jangan anggap remeh ya ketika kalian bertemu dengan orang yang memiliki fobia ini. Jangan malah jadikan mereka bahan lelucon ataupun melakukan hal bodoh dengan menantang mereka berhadapan dengan perairan luas, dampaknya bisa sangat fatal untuk fisik dan mental mereka. Sebaliknya, justru berikan mereka dukungan penuh untuk melakukan pengobatan agar bisa terbebas dari fobianya.

Ina Barina