Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Ani Roisatul
Ilustrasi anak kecanduan gadget. (Pixabay)

Pandemi Covid-19 membuat pengguna internet semakin banyak. Tak hanya pada orang dewasa, penggunaan internet telah meningkat juga pada anak-anak. Untuk alasan ini, beberapa ahli mengungkapkan bahwa orang tua tidak boleh mengabaikan teknologi. Dengan begitu, apapun aktivitas anak di dunia maya yang menggunakan internet dapat terpantau dengan baik.

Untuk menghindari efek buruk akibat sering menggunakan ponsel, penting untuk melakukan detoks gadget. Berikut alasan-alasan mengapa kamu harus melakukan detox gadget. Check it out!

1. Sering mengalami stres

Munculnya stres bisa terjadi ketika smartphone sangat sepi atau ramai. Tidak hanya itu, saat jaringan tidak stabil, baterai hp mau habis, kamu juga akan merasa pusing akan hal itu.

Di era pandemi Covid-19 ini telah membuat orang-orang untuk sering berinteraksi dengan gadget mereka masing-masing, hingga waktu untuk istirahat mereka akan terganggu. Orang yang sering bermain gadget maka, efek yang akan ditimbulkan seperti terganggunya indera penglihatan, timbulnya sakit kepala, sakit leher, text claw atau rasa sakit kram.

2. Merasa kehilangan kedamaian diri

Untuk menemukan kedamaian pada batin, maka seseorang perlu untuk melakukan me time. Sebab, me time merupakan waktu yang sangat tepat untuk merefleksi diri, memperoleh jiwa yang tenang, memberi kesempatan istirahat pada otak, mengurangi stres, sekaligus me-revitalisasi tubuh. Maka dari itu, kamu harus bisa menghindari gadget sedikit demi sedikit, agar me time yang kamu lakukan itu dapat berjalan optimal.

3. Membuat orang semakin malas untuk berinteraksi sosial

Dikutip dari jurnal 'Pengaruh Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial dan Komunikasi Siswa' karya Dindin Syahyudin dari hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa dampak negatif penggunaan gadget yang dialami siswa seperti  malas melakukan kegiatan, lelah fisik, menambah pengeluaran uang untuk membeli pulsa, berkurangnya konsentrasi belajar serta bentuk kenakalan yang lain.

Dampak negatif yang paling tinggi yaitu kemalasan siswa dalam kegiatan sosial sebesar 81,81% dan daya konsentrasi siswa berkurang hingga mencapai 100% dari total siswa yang menggunakan gadget yang diberikan kuesioner. Terkait dengan hal itu, dari diri kita sendiri harus memiliki kesadaran untuk menggunakan gadget dan sejenisnya dengan cerdas agar terhindar dari bahaya penggunaan gadget.

Hal ini juga bisa dilakukan melalui bantuan orang tua terhadap anak-anaknya yaitu dengan mengawasi dan mengarahkan anak saat menggunakan gadget hanya bisa dilakukan untuk mengakses hal-hal yang baik.

Ani Roisatul