Namanya pacaran, pasti akan ada risiko hubungan asmara kandas di tengah jalan. Apapun yang jadi penyebabnya, terkadang ada pihak ngotot pengin putus. Namun, ada pula yang masih ingin bertahan.
Kalau seperti ini, biasanya si dia yang merasa mantap mengakhiri hubungan, akan terus berusaha pisah dengan berbagai cara. Salah satunya adalah sengaja memainkan peran jahat saat ingin bilang putus.
Alasannya bisa sangat beragam. Berikut ini beberapa alasan pasangan sengaja memainkan peran jahat saat akan putus cinta.
1. Menyakiti dianggap jurus ampuh cepat putus
Pemikiran semacam ini memang kerap jadi alasan utama seseorang jadi jahat saat ingin putus. Entah lewat ucapan, pengabaian, atau malah sikap kasar, semua hal akan diusahakan agar kamu merasa tersakiti.
Akhirnya, putus hanya tinggal urusan siapa yang lebih dulu meminta untuk menyudahi hubungan sampai di sini. Meski bisa lebih cepat putus, tapi sayangnya hal ini akan menimbulkan luka bagi yang ditinggalkan, sekaligus perasaan bersalah karena sudah menyakiti.
2. Berharap kamu akan membencinya
Dengan jadi jahat karena dianggap telah menyakiti hati, muncul harapan kalau kamu akan membencinya. Kumpulan sakit hati dan perasaan kecewa yang sengaja dia ciptakan, dianggap dapat menumbuhkan kebencian dalam hatimu.
Makin benci, dia beranggapan jadi akan nakin cepat putus. Bukan hanya bisa cepat putus, dia pasti sudah mengira bahwa kamu nggak akan mau mengenalnya lagi. Kebencianmu pun akan semakin memuluskan jalannya untuk segera putus dan pergi dari kehidupanmu.
3. Biar sama-sama cepat move on
Berperan jadi sosok jahat agar bisa putus sebenarnya bisa dianggap juga sebagai langkah terencana, yang berimbas pada kecepatan move on. Semakin jahat dan dibenci, maka kamu akan semakin cepat move on dari dirinya saat sudah putus.
Bukan hanya itu, hal ini pun akan berimbas pada hidupnya. Melihatmu move on, seolah ada perasaan lega hingga dia juga bisa ikut move on tanpa merasa terbebani dengan perasaanmu. Baginya, meski menyakitkan di awal, tapi kalau sama-sama bisa lebih cepat move on, nggak jadi masalah.
4. Agar tidak dijadikan kriteria saat kamu cari pacar baru
Tidak menutup kemungkinan kalau sosok mantan kerap dijadikan kriteria saat cari pacar baru. Mulai dari fisik sampai sifat, tanpa sadar sosok mantan masih mendiami hati terdalam.
Hal inilah yang kemudian mungkin dijadikan pertimbangan si dia saat berperan jadi pacar jahat saat ingin putus. Dia cuma ingin kamu melupakannya setelah putus. Jangan sampai apa-apa dalam dirinya dijadikan kriteria pacar masa depanmu.
5. Agar gak muncul harapan buat balikan
Saat sudah berstatus mantan, terkadang masih saja ada yang berharap buat balikan. Harapan semacam inilah yang diantisipasi olehnya saat memainkan peran jahat demi bisa putus.
Dengan jadi jahat, kamu akan membencinya hingga keinginan untuk balikan nggak akan pernah terbesit dalam pikiranmu. Baginya, saat kamu semakin benci, justru akan semakin baik. Kesannya jahat, sih, tapi demi move on, apapun seolah sah untuk dijalankan.
Meski si dia sengaja jadi jahat saat ingin putus, tapi kamu tetap bisa mengambil sisi positifnya, kok. Anggap saja semua alasannya tadi jadi cambuk untuk cepat move on dan pelajaran agar gak meniru sikapnya.
Baca Juga
-
Rekap Semifinal Indonesia Open 2025: Dominasi Wakil China Terputus
-
Jadwal Laga Semifinal Indonesia Open 2025, Wakil Timnas China Mendominasi
-
Rekap Perempat Final Indonesia Open 2025: Dua Wakil Indonesia ke Semifinal
-
Kejutan dari PBSI: Fajar Rekan Tandem Fikri, Langkah Penyegaran Positif
-
Jadwal Laga 5 Wakil Indonesia di Babak Perempat Final Indonesia Open 2025
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Tampil Kece Seharian dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Al Ghazali
-
Terbaru 2025! Ini 10 Cara Memperkecil Ukuran File di Ponsel iPhone
-
5 Outfit dan Hairdo ala Moon Ga Young, Tampil Kece di Segala Suasana!
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Simpel! 4 Inspirasi Outfit Chic ala Kim Da Mi untuk Segala Momen
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?