Dampak negatif minder akan sangat membahayakan jika berlebihan dan kamu tidak bisa mengeksekusinya dengan baik. Apa kamu pernah atau sedang mengalami minder? Berada pada situasi tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki.
Merasa tidak ada apa-apannya dibandingkan orang lain. Merasa kemampuanmu tidak layak dijadikan pertimbangan. Tentu perasaan seperti itu sangat tidak mengenakkan dan akan menimbulkan dampak negatif jika cara eksekusimu tidak tepat.
Bagaimana maksudnya? Minder adalah hal yang wajar terjadi. Tinggal bagaimana kita menghadapinya, menjadi termotivasi untuk lebih baik lagi atau malah kehilangan hasrat, hingga berujung pada menyalahkan orang lain.
Berikut ini 4 dampak negatif minder yang bisa membahayakan jika salah eksekusi, jangan dibiasakan!
1. Merasa Kesepian
Minder cenderung membuat pelakunya merasa kesepian. Hal ini karena ia sengaja menjauh dari lingkungan yang memicunya memiliki perasaan tersebut. Mungkin awalnya merasa nyaman berhasil menjauh, tapi lama-lama bisa membuat terpuruk.
2. Mudah Stres
Dampak selanjutnya yaitu mudah stres. Minder berlebihan akan membuat pelakunya menjadi rentan mengalami frustasi, bahkan depresi. Mengapa? Karena mereka cenderung tertutup, mengurung diri, enggan bercerita dan berkomunikasi dengan orang lain.
3. Sulit Memiliki Teman
Minder bisa membuat pelakunya sulit memiliki teman. Biasanya karena mereka yang memutuskan untuk menarik diri dari lingkungan. Mereka sengaja melakukannya karena tidak nyaman jika bergabung dengan orang lain. Apalagi bersama orang yang dirasa lebih unggul darinya.
4. Menghambat Pencapaian
Dampak membahayakan terakhir yaitu menghambat pencapaian. Pencapaian yang dimaksud meliputi berbagai aspek, bisa karir, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Pelaku minder biasanya mengalami demotivasi.
Situasi ini akan membuatnya menjadi merasa tidak memiliki value sehingga rentan berputus asa. Padahal, rasa putus asa berlebihan tidak akan membawa kita ke jalan perubahan, hanya akan stuck di satu tempat itu saja.
Nah, untuk mengatasinya ada banyak hal yang bisa kamu coba lakukan. Kurangi membandingkan diri dengan orang lain. Ingat, setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing dan tidak luput dari yang namanya kekurangan.
Berusaha untuk melihat sisi positif dari setiap hal buruk yang menimpa. Yakinlah! Setiap hal buruk yang terjadi, akan selalu ada hal baik yang menyertai. Ubah cara berpikir untuk tidak selalu membayangkan keburukan.
Mempunyai lingkungan pertemanan supportif, saling menghargai dan tidak mudah menjatuhkan juga akan membuat kamu terhindar dari minder berlebihan. Karena biasanya yang membuat kita semakin merasa minder adalah tidak adanya dukungan dari lingkungan sekitar.
Terakhir, hal paling penting agar terhindar dari dampak negatif minder adalah perbanyak syukur atas apa yang sudah kamu capai selama ini. Kamu hebat dengan caramu sendiri. Tidak apa-apa jika menjadi berbeda. Sebab, berbeda bukan berarti tidak bisa menjadi istimewa. Semangat ya!
Baca Juga
-
Perhatikan! 8 Tips Memilih Timbangan Badan Digital Berkualitas
-
Catat! 4 Tips Membeli Keyboard di Shopee agar Mendapatkan yang Berkualitas
-
3 Daya Tarik Rumah Jaksa Agung Malang sebagai Tempat Penginapan
-
Sebelum Pesan Kamar di Rumah Jaksa Agung Malang, Perhatikan 4 Hal Berikut
-
Tata Cara Kompres Foto Tanpa Software Tambahan Lewat Situs 11zon
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Fenomena Auroreg di Malang, Aurora Finlandia dengan Kearifan Lokal?
-
Di Korea, Bantuan Uang Tunai Gak Bisa Bikin Anak Muda Jadi Mau Menikah dan Punya Anak
-
4 Serum Heartleaf untuk Lawan Jerawat dan Kemerahan, Harga Mulai Rp45 Ribu
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
LDR Anti Bosan: 6 Kencan Virtual Kreatif yang Bikin Hubungan 'On Fire'
Terkini
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu