Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sunatus Solikhah
Ilustrasi terlalu ikut campur urusan orang lain (Pexels/Liza Summer)

Terlalu ikut campur urusan orang lain adalah tindakan sangat mengganggu. Apalagi jika urusan pribadi yang diikut campuri. Bukankah begitu? Untuk itulah alangkah lebih baiknya kita bisa mengontrol diri untuk tidak terlalu ikut campur masalah tersebut.

Kecuali jika memang orang tersebut yang meminta karena situasinya sangat membutuhkan bantuan dan kamu menyanggupinya, maka tidak menjadi masalah.  Terlalu ikut campur urusan orang lain menimbulkan 3 akibat buruk. Apa sajakah? Inilah penjelasannya.

1. Sulit Merasa Bahagia

Terlalu ikut campur masalah orang lain akan membuatmu sulit merasa bahagia. Bagaimana bisa? Karena yang ada dalam otak hanyalah urusan orang lain. Bahkan urusan sendiri saja tidak mampu diselesaikan dengan baik.

2. Terlalu Mudah Menilai

Akibat buruk selanjutnya yang bisa menimpamu adalah menjadi pribadi yang terlalu mudah menilai orang lain. Ingatlah, bahwa apa yang ada dalam pikiranmu itu tidak selalu benar. Kurang-kurangi berpikiran negatif terhadap orang lain.

Jangan terbiasa menilai dan mengatakan mengenai urusan orang lain berdasarkan asumsimu semata. Tidak selalu apa yang kamu lihat itu seperti yang terlihat. Jadi, saring terlebih dahulu apa yang hendak kamu ucapkan, jangan sampai menimbulkan fitnah.

3. Sulit Dipercaya

Terlalu ikut campur bisa menimbulkan dampak buruk yaitu menjadi sulit dipercaya. Apalagi jika kamu terlalu sering menyampaikan hal-hal menyangkut pihak lain yang ternyata tidak benar.

Hal ini akan membuatmu berada dalam situasi menjadi sulit dipercaya oleh lingkungan sekitar. Meskipun di momen tertentu yang kamu sampaikan adalah kebenaran, bisa membuat mereka tetap tidak percaya karena kebiasaan burukmu.

Setiap individu memiliki urusannya masing-masing yang tidak semuanya nyaman untuk dicampuri. Coba saja kamu di posisi mereka, apakah nyaman jika masalah pribadimu diusik? Apakah nyaman jika urusanmu menjadi bahan gunjingan? Tentu tidak kan?

Bahkan tidak jarang kita menemui orang yang menyampaikan sesuatu berdasarkan opini saja, namun disampaikan seolah-olah itu benar terjadi. Perilaku ini akan membuat subjeknya menjadi sangat terganggu.

Apalagi jika sampai lingkungan sekitarnya percaya, tentu akan menjadi fitnah. Selalu ingat bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Jadi, sebaiknya fokus saja dengan urusan sendiri, jangan terlalu ikut campur urusan orang lain, hargai privasi mereka.

Sunatus Solikhah