Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Latifah ..
Ilustrasi pasangan bertengkar (freepik/cookie-studio)

Wanita manapun pasti ingin memiliki pernikahan yang langgeng dan bahagia, bukan? Sayangnya, tidak semua wanita bisa mendapatkan hal itu. Alasan yang paling umum akibat dulunya salah memilih pasangan.

Supaya kamu tidak sampai salah memilih suami, ada baiknya kenali apa saja jenis kesalahan berbahaya yang kerap dilakukan wanita ketika memilih pendamping hidup. Let’s check it out!

1. Demi cinta, memilih pria yang punya visi berbeda

Ketika menikah, hendaknya suami istri punya satu visi mengenai kehidupan pernikahan nanti. Kalau berbeda, maka salah satu pihak pasti merasa tidak puas.

Sebagai contoh, kamu punya visi membangun rumah tangga di mana kehadiran semua anggota keluarga lengkap. Akan tetapi, pasangan malah membayangkan kehidupan rumah tangga di mana dia masih bisa bebas pergi ke manapun. Otomatis tidak sesuai dengan visi rumah tangga versimu. Karena kehadirannya sebagai suami sekaligus ayah nantinya pasti akan jarang. Ini bakal jadi masalah di pernikahan nanti.

2. Tidak berpikir panjang memilih suami karena ingin menikah secepatnya

Kesalahan lain yang kerap dilakukan wanita saat hendak menikah, yakni alasan menikah yang keliru. Misalnya saja, karena desakan orangtua atau khawatir dengan usia yang sudah tak lagi muda. Akibatnya, kamu jadi tidak benar-benar mempertimbangkan calon suami.

Tanpa dilihat benar-benar bagaimana perangainya, kamu main terima saja lamarannya. Ternyata, setelah berumah tangga baru sadar kalau suami pilihanmu itu punya banyak sifat buruk yang bikin kehidupan rumah tangga jadi tersiksa.

3. Mengabaikan restu orangtua

Bila orangtuamu selama ini bukan tipe yang toksik, maka jangan abaikan sikap mereka ketika tidak menyetujui hubungan asmara dengan pria yang hendak kamu pilih sebagai suami. Sikap dingin terhadap calon suamimu, bisa jadi sinyal kuat kalau mereka tahu pria yang kamu pilih itu tidak beres.

Kenapa kamu tidak merasakannya? Mungkin bukan tidak merasa, tapi karena terbutakan oleh cinta, kamu menoleransi berbagai sikap buruknya, dan merasa kalau dia pasangan yang baik-baik saja. Sementara orangtua yang bisa melihat dengan objektif, justru sadar pria pilihanmu itu bisa bikin kamu menderita.

4. Menikahi pria yang tidak punya penghasilan

Jangan pernah menikahi pria yang tidak punya penghasilan. Dia tidak mesti kerja kantoran, kok. Namun, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri sudah bisa.

Kalau selama ini apa-apa selalu minta orangtua, gimana kamu bisa berharap kalau dia bakal jadi kepala keluarga yang bertanggung jawab? Dengan dirinya sendiri saja masih belum bisa bertanggung jawab.

Semoga dengan membaca uraian tadi, bisa jadi masukan supaya kamu dapat menghindari kesalahan berbahaya tersebut. Kehidupan pernikahanmu bakal jadi penuh nestapa, lho, kalau salah memilih suami!

Latifah ..