Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Shafira Candra Dewi
Ilustrasi merenung.(Pexels.com/shafiracede)

Setiap orang pasti memiliki kesalahan dan berhak untuk mengintrospeksi diri. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang tidak menyadari dan terus mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali. Tidak pernah jera, seolah telah menjadi kebiasaannya. Misalnya saja kebiasaan berbohong yang ditutupi dengan kebohongan yang lain.

Wajar saja suatu saat pasti akan ketahuan juga. Saat sudah ketahuan seperti itu, ia akan mudah dibenci orang lain dan tidak mendapat kepercayaan dari orang lain juga. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui apa saja langkah-langkah dalam introspeksi diri seperti berikut:

1. Tidak mengulangi kesalahan yang sama

Langkah pertama, seperti yang sudah disinggung diatas yaitu tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ini merupakan suatu langkah yang berat akan tetapi selama memiliki niat yang baik, tiap-tiap orang pasti bisa melakukannya. Tanamkan dalam dirimu bahwa masa lalu adalah masa lalu yang telah berlalu. Segera move on sebesar apapun kesalahanmu di masa lalu. Tentu kamu masih bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Keluar dari lingkungan yang toksik

Lingkungan sering kali menjadi faktor seseorang melakukan suatu hal yang baik maupun buruk. Lingkungan yang baik tidak akan menjerumuskanmu kedalam hal-hal yang tidak sesuai dengan norma, agama, dan lain sebaiknya. Sebaliknya lingkungan yang buruk tentu akan mengajakmu kedalam hal-hal negatif seperti contoh kalau kita berkumpul dengan orang yang suka mengonsumsi narkoba, maka kita akan ikut masuk di dalamnya. Serta hal-hal lain yang mengakibatkan efek tidak baik untukmu.

Kamu harus segera menyadari dan pintar dalam memilih lingkungan, pastinya semua orang dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Tidak terkecuali lingkungan yang toksik, jika kamu merasa bahwa kamu telah terjebak di dalamnya, maka kamu harus segera keluar.

3. Memaafkan diri sendiri dan orang lain

Langkah selanjutnya ketika kamu sudah keluar dari lingkungan yang toksik, maka hendaknya kamu segera memaafkan dirimu sendiri dan juga memaafkan orang lain. Jadikan masa lalu yang kelam sebagai pelajaran di masa depan. Tidak perlu berlarut-larut dimdalamnya, lanjutkan saja hidupmu sesuai dengan keinginanmu.

4. Terus memperbaiki diri menjadi lebih baik

Langkah terakhir, tentunya kamu harus berani untuk menjadi lebih baik lagi. Tidak perlu menghiraukan cemoohan orang lain karena kamu hidup di masa kini bukan masa lalu. Ada yang bilang bahwa tantangan terbesar dalam hidup adalah kamu menjadi lebih baik dari dirimu di masa lalu, bukan berlomba-lomba lebih baik daripada orang lain. Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain menjadi sesuatu yang tidak akan pernah ada habisnya, oleh sebab itu bersyukur adalah jalan yang terbaik.

Sekian empat langkah atau cara introspeksi diri. Semoga setiap orang mampu belajar dari masa lalu dan menjadikannya pelajaran. Dalam hubungan asmara juga sangat diperlukan introspeksi diri ini karena hubungan yang awet adalah ketika kita sama-sama memahami dan saling memaafkan ketika melakukan kesalahan.

Shafira Candra Dewi