Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi perempuan setelah melahirkan.[Pexels/RODNAE]

Mengandung selama sembilan bulan adalah perjalanan panjang bagi seorang perempuan. Perjalanan yang penuh dengan cerita dan suka cita. Tidak mudah membiasakan diri, belum lagi ketika perut sudah mulai membesar dan seringkali merasa terbatas dalam melakukan beberapa hal. Namun, semua itu penuh dengan kebahagiaan, menanti kelahiran sang buah hati. 

Melahirkan adalah kesakitan. Namun ajaibnya sesakit apapun, tetap luruh ketika mendengar bayi menangis kemudian kita bisa mendekapnya di dada. Kesakitan berubah menjadi haru dan bahagia. 

Setelah melewati proses demi proses yang panjang, biasanya setelah melahirkan akan banyak teman, keluarga dan sanak saudara yang menengok. Ingin menjumpai dan memberi doa untuk si bayi. Barangkali, kita memang sudah terlebih dulu dalam hal melahirkan dan mengurus anak. Namun tetap saja kita harus mengontrol perkataan kita agar tidak melukai hati si ibu. Apalagi biasanya selepas melahirkan, seorang perempuan akan merasa lebih sensitif dan mudah tersinggung.

Jadi, hindari berkomentar tentang 6 topik ini kepada perempuan yang baru saja melahirkan.

1. Proses persalinan

Proses persalinan adalah hal yang cukup riskan jika dibicarakan dengan perempuan yang baru saja melahirkan. Sebab, bagi sebagian orang masih melekat bahwa melahirkan normal lebih bagus ketimbang caesar. Bahkan ada perumpamaan bahwa jika melahirkan tidak secara normal, berarti tidak berjuang sebagaimana seorang ibu. 

Padahal, dengan prosedur apapun, seorang perempuan yang telah melahirkan anaknya adalah seorang ibu. Kalau berbicara kemauan, tentu hampir semua perempuan ingin melahirkan secara normal. Tapi, memang ada beberapa kondisi yang mengharuskan dokter menempuh jalan lain, yaitu cesar. Semua itu tidak lain adalah yang terbaik demi keselamatan ibu dan anak. 

Jadi hindari untuk berkomentar, "Kamu lahiran normala atau cesar? Waduh, kalau caesar berarti kamu tidak jadi ibu yang sempurna, dong!" atau "Kamu lahiran cesar sakitnya gak ada apa-apanya ketimbang kita yang lahiran normal"

Kita harus memahami bahwa prosedur apapun yang ditentukan dokter dalam proses persalinan memiliki konsekuensinya sendiri-sendiri. Kita yang tidak mengalami, tidaklah mengerti.

2. Fisik anak

Fisik anak juga merupakan salah satu hal yang harus dihindari untuk diucapkan ketika sedang menjenguk teman yang habis melahirkan. Misalnya, jangan mengatakan "Kok bayimu kurus banget?", "Kok bayimu tidak mirip sama kamu dan suami?", "Kok bayimu kulitnya kotor sekali?","Kok bayimu hidungnya pesek?" Atau yang lainnya. 

Meskipun sebagian orang tua merasa bodo amat dengan komentar orang mengenai anak bayinya, namun sebagian orang lain justru sering merasa risi dan tersinggung. Kamu harus tahu bahwa seperti apapun pandangan dan penilaian kamu terhadap seorang bayi, bagi orang tuanya bayi tersebut tetaplah paling cantik/tampan dan lucu. 

3. Fisik ibu

Fisik ibu juga selalu tidak luput dari perhatian. Apalagi jika yang menengok sudah lama tidak bertemu. Memang, karena memang seringkali selepas hamil dan melahirkan, fisik seorang perempuan seringkali berubah. Entah itu di raut wajah maupun berat badan yang bertambah. 

Apapun itu, jangan pernah menambah pikiran perempuan yang habis melahirkan dengan mengatai fisiknya. Misalnya dengan mengatakan "Kamu kok setelah melahirkan jadi gendut sekali?", "Kulitmu kok sekarang jadi kusam?", Atau "Kok kamu cantikan yang dulu?". Karena hal tersebut bisa melukai perasaan dan memberi kesan tidak sopan.

4. Asi atau susu formula

Masih banyak terkesan di dunia ini, bahwa orang-orang akan menyudutkan perempuan yang tidak memberikan ASI untuk anaknya. Padahal dalam beberapa keadaan, seperti ASI yang tidak keluar, menjadikan si ibu tidak memiliki pilihan lain selain memberi susu formula kepada bayi. 

Memang betul bahwa ASI adalah yang terbaik, namun jika memang sudah mengusahakan namun tetap tidak keluar ASI, mau bagaimana lagi? 

Si ibu sudah pasti terbebani dengan ASI-nya yang tidak keluar. Jadi, kita sebagai orang sekitarnya tidak boleh menambah rasa bersalahnya. Hal demikian tidak baik dilakukan, apalagi sesama perempuan.

5. Melarang ini itu

Meskipun kita sudah terlebih dulu melahirkan dan mengasuh seorang anak, bukan berarti kita dibolehkan menghakimi perempuan lain. Misalnya, dengan melarangnya ini dan itu. Seperti melarang tidur siang, melarang banyak makan, dan yang lainnya. 

Hal tersebut membuat perempuan yang habis melahirkan merasa terkekang dan tidak nyaman. Padahal untuk memberi ASI yang berkualitas, kita harus merasa bahagia dan nyaman dengan lingkungan sekitar. Lingkungan yang positif juga menghindari perempuan yang habis melahirkan dari baby blues. 

6. Menakut-nakuti

Ibu yang baru melahirkan apalagi anak pertama, biasanya masih menjalani sesuatunya dengan meraba-raba. Karena masih minimnya pengalaman mengasuh dan merawat seorang bayi. 

Dengan pengetahuan yang minim tersebut, jangan sampai kita cekoki dengan cerita yang menakut-nakuti. Misalnya, "Bayi itu jangan digendong terus lho, nanti enggak bisa ngapa-ngapain" atau "Rasain kamu, tiap malam bakal begadang ngurus bayi" dan hal lain yang memberi kesan menakut-nakuti. Ubahlah kebiasaan tersebut dengan memberi dukungan yang baik. 

Itu dia enam topik yang sebaiknya tidak kita komentari kepada ibu yang baru melahirkan. Semoga kita selalu menjadi pengaruh yang positif untuk orang-orang disekitar kita. Semangat!

Mutami Matul Istiqomah