Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Krisna Fariz
ilustrasi orang yang sedang merenung.[Pexels/cottonbro]

Menjadi kaya merupakan impian banyak orang. Akan tetapi dalam meraihnya dibutuhkan usaha yang maksimal. Memang tak mudah menjadi kaya dan pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Tetapi dengan usaha dan do'a semua menjadi mungkin. Perlu diketahui bahwa ada beberapa penyebab seseorang susah untuk meraih kekayaan, berikut ulasannya:

1. Boros 

Orang yang memiliki sifat boros pasti akan membelanjakan uang tidak sesuai kebutuhannya saja. Bahkan barang-barang yang tidak penting juga ia beli. Orang boros tidak mempunyai kebiasaan menabung sehingga menghambat ia dalam mencapai kekayaan yang ia impikan. Oleh sebab itu, untuk kamu yang menginginkan sebuah kekayaan hendaknya menjauhi sifat yang satu ini dan mulai menabung untuk masa depan.

2. Mengikuti gaya orang lain 

Kebiasaan orang yang susah untuk mencapai kekayaan yaitu menuruti gaya atau lifestyle seperti orang lain alias mengikuti trend yang sedang ramai. Hal ini berpengaruh pada keuangan karena mereka selalu membeli pakaian atau barang-barang yang sedang trend tanpa memikirkan bahwa dengan uang tersebut kita dalam mengembangkan sebuah usaha atau sebagai modal dalam berbisnis, dan lain sebagainya.

3. Malas investasi

Orang yang malas berinvestasi cenderung susah untuk mencapai sebuah kekayaan. Karena dengan investasi, seseorang memiliki aset yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan yang baik lagi. Investasi tidak harus berupa uang, investasi juga dapat berwujud skill atau bakat kemampuan yang berfungsi menunjang karier di masa depan. Contohnya saja seseorang yang belajar bahasa asing atau bahkan sudah menguasai beberapa bahasa, maka kemungkinan besar ia kelak akan menjadi seorang penerjemah dan mendapatkan gaji yang besar.

4. Malas 

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa sifat malas merupakan momok semua orang. Apabila sifat ini terus-menerus dipelihara maka akan berdampak pada ketidakmampuan untuk meng-upgrade diri sehingga ketika dihadapkan dengan usia yang seharusnya sudah matang untuk bekerja, ia tidak mempunyai keahlian apa-apa. Maka sifat malas ini harus kita lawan sebisa mungkin. 

5. Selalu berpikir negatif

Berpikiran negatif atau negative thinking merupakan sifat yang sudah selayaknya dibuang jauh-jauh dalam diri kita. Orang yang terus berpikiran negatif tidak akan sampai pada tujuannya. Ia tidak akan pernah optimis dengan masa depan, ia kalah dengan pikirannya sendiri serta tidak akan pernah maju. Jangankan maju, bertindak saja ia tidak mau.

6. Tidak memiliki rencana masa depan 

Orang yang tidak memiliki rencana masa depan juga memiliki kemungkinan untuk susah mencapai kekayaan yang dicita-citakan. Sebab ia tidak mempunyai target apa saja yang ingin ia capai dalam hidupnya. Seorang dokter sebelum menjadi seorang dokter pasti menempuh pendidikan terlebih dahulu demi mendapatkan gelar dokter, begitupun dengan seorang pengacara dan profesi-profesi yang lainnya. Mereka punya target dalam hidupnya oleh karenanya bisa mencapai gelar atau cita-cita yang diharapkannya selama ini. Maka rencanakanlah hidupmu mulai saat ini.

7. Menuntut tapi tidak ada prestasi 

Setiap orang pasti memiliki ekspektasi terhadap dirinya sendiri. Akan tetapi jika tidak diimbangi dengan hasil yang maksimal maka akan sia-sia saja. Ini terjadi juga pada orang menuntut akan tetapi tidak memiliki prestasi apapun yang menunjang keberhasilannya. Tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini, semua harus diusahakan dengan tangan kita sendiri.

8. Banyak hutang 

Memiliki banyak hutang juga menjadi batu sandungan bagi mereka yang menginginkan kekayaan. Ketika ia baru saja memiliki penghasilan, maka sisanya harus ia korbankan untuk melunasi hutangnya. Jika hutangnya banyak maka begitu-begitu saja penghasilannya. Berbeda dengan mereka yang bebas dari hutang, ia bisa memanfaatkan hartanya untuk berinvestasi.

Nah, itu tadi ada delapan penyebab orang susah untuk kaya dan mungkin kamu pernah melakukan salah satu hal diatas dan harus segera dirubah kebiasaan seperti contoh diatas karena bila terus dilakukan akan bisa merugikan diri sendiri.

Krisna Fariz