Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Adira Putri Aliffa
Ilustrasi mengetik (Pexels.com/adiraliffa)

Novel adalah jenis tulisan yang disukai oleh kebanyakan orang. Entah itu membaca atau menulis novel, kedua kegiatan itu sama-sama disukai oleh banyak orang. Berbagai macam genre novel sudah sangat melimpah di Indonesia, baik itu romansa, drama, thriller, horror, petualangan, dan lain-lain.

Teruntuk kamu para penulis yang ingin mengawali cerita agar menarik atau bisa dibilang membuat prolog yang menarik, yuk, coba untuk hindari tiga hal ini ya agar naskah kamu dilirik banyak orang!

1. Hindari Beri Awalan Perkenalan Tokoh

Ilustrasi orang sedang berjalan (Pexels.com)

"Hai, namaku Argiyatama Garudabaskara. Aku biasa dipanggil Argi atau enggak Baskara. Aku adalah seorang pecinta cokelat dan pembenci keju. Penggemar sajak dan pembenci jarak."

Barusan adalah contoh awalan cerita yang memperkenalkan tokoh secara langsung. Jika kamu ingin membuat awalan cerita yang menarik, alangkah lebih baiknya jika kamu menghindari perkenalan tokoh secara terbuka seperti pada contoh di atas.

Bukannya dilarang, sebenarya sah-sah saja jika kamu ingin mengawali ceritamu seperti itu. Namun, awalan cerita seperti itu sudah sangat banyak sekali digunakan. Khususnya pada tahun-tahun sebelumnya. Bukankah akan terlihat membosankan jika kamu tetap membeirkan awalan seperti itu?

2. Hindari Beri Awalan Suara Bel atau Alarm

Foto alarm (Pexels.com)

"Kring!!!, terdengar suara alarm yang menusuk tajam telinga Argi. Suara keras itu menghancurkan mimpi indahnya dan membuatnya seketika membuka mata."

Masih terdapat beberapa penulis yang mengawali ceritanya seperti itu. Padahal awalan seperti itu sudah sangat umum dan digunakan berkali-kali. Sehingga membuat pembaca juga merasa bosan bahkan sampai hafal kegiatan sehabis alarm berbunyi seperti itu.

Selain bunyi jam alarm tidur, bunyi bel sekolah juga sebaiknya dihindari untuk mengawali cerita karena sudah terlalu sering digunakan juga.

3. Hindari Beri Awalan Deskripsi Bangun Tidur

Ilustrasi orang bangun tidur (Pexels.com)

"Matahari kembali menunjukkan sinarnya yang mempesona. Suara ayam jago pun juga ikut melengkapinya. Perlahan mata Argi terbuka saat mendengar suara kokokan ayam jago itu dan dirinya langsung meraih handphone yang berada di meja sebelah tempat tidurnya."

Deskripsi seperti itu juga terlalu sering digunakan. Dari pagi, siang, sore, dan malam kenapa harus selau pagi yang menjadi awal latar sebuah cerita? Padahal bisa saja latar waktu dibuka pada malam hari atau sore hari.

Lalu juga kenapa dari banyaknya kegiatan, bangun tidur selalu jadi awal? Padahal bisa juga kamu langsung menyuguhkan percakapan inti yang dapat menarik pembaca, yang membuat pembaca penasaran, dan ingin tahu akhir dari ceritamu bagaimana.

Itu dia tadi 4 hal yang harus dihindari untuk membuat awalan cerita novel yang menarik. Semoga bermanfaat! Terus semangat berkarya! Kamu pasti bisa!

Adira Putri Aliffa