Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Dea Nabila Putri
Ilustrasi menunda pekerjaan. (Unsplash.com/AdrianSwancar)

Lisajeffs.com mengatakan bahwa sabotase diri adalah keadaan aktif maupun pasif dari kita untuk mengambil langkah-langkah yang mencegah diri kita dalam mencapai tujuan. Perilaku sabotase dapat memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita, baik itu hubungan, tujuan karir, atau tujuan pribadi seperti penurunan berat badan.

Meskipun sangat umum, siklus perilaku sabotase diri bisa sangat membuat frustrasi bahkan bisa menurunkan kepercayaan diri kita dan membuat kita merasa terjebak. Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih perilaku sabotase diri, tetapi banyak yang berasal dari kurangnya kepercayaan pada diri sendiri.

Lalu, apa saja bentuk dari sabotase diri? Berikut empat di antaranya.

1. Menunda-nunda pekerjaan

Istilah procrastination atau penunda pekerjaan sering disematkan kepada orang-orang yang memilih melakukan hal sepele, seperti berselancar di media sosial dibanding mengerjakan tugas atau pekerjaannya. Hal ini akan membuat banyak pekerjaan menumpuk dan harus diselesaikan dalam satu waktu, sehingga hasil yang didapatkan tidak bisa maksimal karena dikejar oleh waktu. 

2. Menghabiskan sisa uang untuk hal yang tidak perlu

Bentuk sabotase diri lainnya yaitu terlalu banyak menghabiskan uang bahkan ketika sisa uang tinggal sedikit untuk memenuhi keinginan atau gaya hidup. Hal ini biasa disebut hedonisme. Kebiasaan ini akan membuat kita sulit untuk menabung, menyisihkan uang, bahkan mencapai impian kita yang membutuhkan uang seperti melanjutkan pendidikan atau berlibur. 

3. Binge watching

Bentuk sabotase berikutnya, yakni binge watching. Istilah binge atau berlebihan ini sering digunakan kepada orang yang makan terlalu banyak, tapi hal ini juga bisa digunakan untuk orang-orang yang memiliki hobi menonton film atau serial yang menghabiskan banyak waktu.

Di era sekarang, banyak serial yang bisa diakses melalui media sosial. Setidaknya, 1 serial yang memiliki 10 episode bisa membutuhkan waktu 10 jam untuk menghabiskan semua seri. Hal tersebut digandrungi anak muda dan membuat mereka terjebak dalam waktu yang singkat sehingga lupa terhadap kewajiban.

4. Mengejar kesempurnaan

Mengejar kesempurnaan juga bisa menjadi salah satu bentuk sabotase diri. Tak ada hal yang sempurna, begitu kata pepatah. Hal tersebut juga berlaku pada kehidupan kita sehari-hari. Banyak anak muda yang terlalu fokus pada kesempurnaan di tujuan mereka yang malah menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan dan mengejar hal tersebut. Cobalah untuk optimal dalam bekerja dan menghargai setiap proses agar kita tetap puas dengan hasil yang sudah kita capai. 

Itulah empat bentuk sabotase diri yang harus diketahui. Kebiasaan di atas mungkin sering kita lakukan secara sadar ataupun tidak. Mengerjakan hal yang menjadi prioritas utama adalah hal yang sangat diperlukan untuk menjalani step-step selanjutnya. Pantang menyerah dan mau belajar dari kesalahan adalah bentuk dari menghargai diri sendiri, dibandingkan melakukan sabotase terhadap diri sendiri.

Dea Nabila Putri