Seorang anak kecil sering takut akan sesuatu, seperti takut gelap, tidur sendiri, suara petir dan lain sebagainya. Kekhawatiran sang anak itu bisa mengakibatkan kecemasan kalau tidak bisa diatasi.
Kecemasan pada anak berbeda dengan orang dewasa, kecemasan mereka seperti cenderung mudah marah sama orang lain. Berikut ini adalah jenis-jenis kecemasan pada anak yang harus diketahui orang tua.
1. Kecemasan perpisahan
Kecemasan perpisahan adalah rasa takut anak akan berpisah sama orangtua ataupun pengasuhnya. Biasanya jenis kecemasan ini dialami pada anak kecil, namun ketika berumur sekitar tiga atau empat tahun mulai menghilang.
Kecemasan ini biasanya ditandai dengan penolakan dari anak untuk pergi tanpa orangtua, tidak mau tidur sendiri, atau tidak mau pergi sekolah. Memang susah sebagai orangtua untuk mengatasinya, tapi cobalah untuk tenang ketika merawat anak sehingga dia merasa aman di sisimu.
2. Fobia spesifik
Pada masa kecil, anak-anak juga dapat mengalami fobia spesifik, yaitu kecemasan terhadap suatu hal yang spesifik, seperti anjing, petir saat hujan, dan juga air. Contohnya, seorang anak yang takut dengan anjing, mungkin dia pernah dikejar atau digigit oleh anjing. Itu merupakan sebuah hubungan sebab-akibat dari peristiwa trauma di masa kecil.
3. Gangguan kecemasan umum
Gangguan kecemasan umum seorang anak bisa didiagnosis dari ketakutan atau kecemasan yang berlebihan padanya sejak enam bulan terakhir ataupun lebih. Mereka juga harus disebabkan oleh beberapa hal, semacam cemas dengan orangtuanya, teman, atau sekolah.
Seorang anak yang mempunyai gangguan kecemasan umum bisa sampai tertekan karena susah untuk mengendalikan perasaan khawatirnya. Contohnya, dia akan marah saat nilainya turun lantaran tidak bisa fokus. Mereka yang menderita gangguan kecemasan umum ini mungkin juga punya gejala somatik, seperti nyeri pada otot, sakit kepala, atau sakit perut.
4. Gangguan obsesif kompulsif
Gangguan obsesif kompulsif yang dimiliki anak-anak menyebabkan gangguan pikiran yang berulang terkait suatu hal. Biasanya terjadi secara bersamaan terhadap perbuatan yang berulang dilakukan, contohnya seperti sering memeriksa sesuatu beberapa kali, berulang kali mencuci tangan, atau mengulangi kata-kata yang sama.
Hal itu terjadi pada dirinya sebagai tanggapan atas obsesi. Penting sebagai orangtua untuk selalu memperhatikan sikap anaknya.
Itulah empat jenis kecemasan pada anak yang harus diketahui orang tua. Jika kecemasan pada anak sudah semakin memburuk, bawalah dia berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
-
Mengenal Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Tunggal RA Kartini yang Jarang Diketahui
-
Sambil Tahan Tangis, Lisa Mariana Minta Ingin Dilihat Sebagai Seorang Ibu
-
Adu Serpak Terjang Anak Hotma Sitompul dan Hotman Paris, Dua Rival Bebuyutan
-
Ditangkap! Pria Misterius di Kelapa Gading Jakut Teror Warga Pakai Panah, Apa Motifnya?
-
5 Top Sunscreen di Indomaret, Ekonomis Cocok buat Anak Sekolahan
Lifestyle
-
Nyaman dan Catchy! Ini 4 Ide Look OOTD Buat Traveling ala Jihyo TWICE
-
Manis dan Modis! 4 Outfit Feminin ala Choi Yujin Kep1er yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Ide OOTD Youth Look ala Ella MEOVV, Dari Kasual hingga Formal!
-
4 Rekomendasi Brand Kebaya Lokal untuk Tampil Stand Out di Hari Kartini
-
Belajar Hangeul Saja Tak Cukup! Kenali Pola Rangkaian Bahasa Korea
Terkini
-
BRI Liga 1: Persebaya Menangi Derbi Suramadu, Sukses Jaga Harga Diri di GBT
-
5 Pembunuh Berantai Paling Berbahaya di Anime, Tampilan Luar Bisa Menipu!
-
Pengepungan di Bukit Duri: Bukan Film Biasa, Tapi Tamparan dan Peringatan
-
Rilis 2027, Ryan Gosling Dikonfirmasi Main dalam Star Wars: Starfighter
-
Vadesta Meminta Doa Restu Untuk Cinta Masa Depan dalam Single Terbaru Anagata