Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizki Putra
Ilustrasi bergosip. (pexels.com/KeiraBurton)

Persaingan mungkin sudah dianggap banyak orang hal yang wajar terjadi. Bagaimanapun juga, persaingan bisa meningkatkan motivasi yang ada dalam diri kita. Namun, bagaimana kalau kondisinya bahwa temanmu sendiri menganggap dirimu sebagai saingannya?

Pastinya kamu jadi tidak tenang dan tidak nyaman bila berinteraksi dengannya. Oleh karena itu, kenali 4 tanda di bawah ini ketika temanmu menganggap dirimu sebagai saingannya.

1. Merasa iri melihatmu memperoleh pencapaian

Ketika seseorang menganggap temannya sebagai saingan, mungkin saja dia akan tidak senang saat melihatnya baru saja berhasil memperoleh pencapaian. Hal ini terjadi karena dia ingin lebih baik dibandingkannya.

Maka dari itu, saat temanmu menganggapmu sebagai saingannya dapat kamu lihat bagaimana dia bersikap. Misalnya saja dia berinteraksi denganmu dengan sikap yang judes, atau bahkan marah-marah tanpa ada alasan yang jelas.

2. Berani membicarakan kejelekanmu di belakangmu

Disaat orang yang seperti ini tidak mampu mencapai keberhasilannya, dia tidak segan untuk membicarakan kejelekanmu di belakangmu, lho. Itu terjadi karena dia merasa iri dan berharap kamu dapat terlihat buruk di hadapan orang lain.

Namun lebih bahaya ketika kamu sudah menaruh kepercayaan padanya tentang aib dalam hidupmu, secara tidak langsung dia bisa saja menyebarkannya lagi ke orang lain.

3. Mencoba mengikuti apa yang kamu lakukan dan berani mencuri idemu

Biasanya persaingan bisa kamu lihat dengan jelas ketika ada teman mencoba mengikuti keputusanmu, dan bahkan dia berani mencuri ide atau gagasan yang kamu miliki.

Bukannya dia mengajakmu berdiskusi atau meminta bimbingan darimu, justru dia berharap kamu dapat merasa kalah atas dirinya. Akhinya pun dia selalu ingin menjatuhkanmu dengan berbagai cara yang tidak sehat.

4. Selalu ingin lebih unggul ketika ngobrol

Memiliki teman yang menganggapmu sebagai saingannya justru akan sulit diajak ngobrol santai. Topik apapun yang sedang dibahas, justru dia mengalihkannya dengan berbagai pencapaiannya biar dianggap lebih hebat dibandingkan dirimu.

Parahnya lagi, dia berani memotong pembicaraanmu dengan cara menyombongkan diri atas semua pencapaiannya tersebut. Alhasil, tentu saja siapa yang tidak kesal kalau diperlakukan seperti itu?

Kenyataannya, persaingan memang memberikan motivasi yang membantu kita memperoleh tujuan yang ingin dicapai. Namun, persaingan yang tidak sehat dengan teman sendiri justru sebaiknya tidak kamu lakukan.

Rizki Putra