Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi workaholic (pexels)

Pernah mendengar istilah hustle cultureHustle culture merupakan suatu kondisi ketika seseorang terjebak pada keadaan terlalu sibuk bekerja hingga melupakan diri sendiri, seperti lupa makan, lupa istirahat, dan seperti tidak memiliki kehidupan lain selain untuk bekerja.

Jangan-jangan, kamu salah satu orang yang sedang berada di fase hustle culture? Kamu harus segera mencari jalan keluar! Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, karena segala sesuatu yang berlebihan itu pasti akan membawa dampak negatif.

Berikut ini adalah beberapa tips atau cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi hustle culture.

1. Sadar dengan keadaan

Ketika kamu mulai merasa terlalu lama bekerja hingga lupa keadaan diri sendiri, kamu harus segera sadar bahwa kamu mulai berada di fase hustle culuture. Kamu harus bisa mengenali batasan diri dan kemampuan sendiri.

Jangan sampai karena terlalu lelah bekerja, kamu sampai harus mengorbankan waktu beristirahat dan refreshing. Hal ini tidak akan membuat kamu semakin dekat dengan kesuksesan, yang ada malah membuat kamu semakin merasa lelah mental dan fisik. Jadi, sadari batasan diri, ya!

2. Membuat tujuan yang realistis

Tidak ada salahnya jika kita bersikap ambisius dan memiliki banyak daftar atau plan yang ingin dicapai di usia muda. Namun, kamu juga harus bisa membuat goals atau daftar yang realistis dan tidak terkesan berlebihan.

Jangan membuat goals yang terlalu banyak dan rumit, buatlah goals yang tepat dan sesuai dengan keinginan serta kapasitas dirimu sendiri. Jangan terlalu menuntut kesempurnaan, karena tidak ada yang sempurna di dunia ini.

3. Berhenti membandingkan

Salah satu penyebab seseorang tanpa sadar terjebak dalam hustle culture adalah karena kebiasaan terlalu sering membandingkan pencapaian diri dengan pencapaian orang lain. Apalagi, mudahnya berbagi dan mendapat informasi dari media sosial semakin membuat kita mudah melihat pencapaian orang lain.

Ada yang sudah sukses di usia muda, ada yang mampu jalan-jalan minimal ke luar pulau setiap minggu, ada yang sudah mampu membeli mobil dan rumah sendiri. Hal ini terkadang membuat kita merasa terus-menerus kurang, sehingga kita jadi berpikir harus bekerja lebih agar bisa seperti mereka.

4. Bersikap tegas pada diri sendiri

Tegas kepada diri sendiri tidak hanya dalam konteks disiplin bekerja dan belajar. Kita juga harus bisa tegas pada diri sendiri ketika waktunya beristirahat. Jangan sampai karena terlalu ingin mengejar impian dan goals hidup, kita sampai melupakan keperluan lainnya.

Jangan lupa untuk selalu memberi reward kepada diri sendiri. Tegas kepada diri sendiri berarti tahu kapan harus bekerja, kapan harus belajar, dan kapan harus beristirahat.

Itulah 4 tips atau cara untuk menghadapi hustle culture. Ingat, hidup bukan perlombaan. Setiap orang pasti memiliki waktu yang tepat versi dirinya masing-masing. 

Rizky Melinda Sari