Kepribadian seseorang tercermin dari sikap dan perilakunya saat berhadapan serta berinteraksi dengan orang lain. Orang yang beretika pasti paham bagaimana membuat orang lain merasa dihargai ketika berinteraksi dengannya.
Ada beberapa etika berbicara dengan orang lain agar kita tidak dianggap sebagai sosok yang seenaknya dan tidak tahu sopan santun. Etika merupakan salah satu hal yang harus dinjunjung tinggi dan dibiasakan agar kita menjadi pribadi yang sopan dan baik.
Berikut ini adalah beberapa etika yang harus kamu perhatikan ketika sedang berbicara dengan orang lain, agar apa yang kita ucapkan bisa tersampaikan dengan baik dan tidak menimbulkan salah paham.
1. Fokus kepada lawan bicara
Ketika sedang berbicara dengan seseorang, usahakan untuk fokus padanya dan apa yang sedang dibicarakannya. Tatap mata lawan bicara dan dengarkan baik-baik perkataannya. Jangan sampai kita hanya mendengarkannya sambil lalu atau sambil melakukan pekerjaan lain.
Kamu pasti kesal, bukan, ketika sedang berbicara tetapi lawan bicara terkesan acuh dan tidak memperhatikan. Apalagi jika kamu disuruh mengulang apa yang sudah kamu katakan. Kamu harus bisa menghargai lawan bicaramu dengan baik.
2. Perhatikan sikap tubuh
Sikap tubuh kita ketika sedang mendengarkan perkataan orang lain juga perlu kita perhatikan. Jangan sampai kita memberi kesan seolah kita menganggap remeh apa yang orang lain katakan. Usahakan untuk tetap bersikap sopan apalagi ketika berbicara dengan orang baru.
Hindari sikap seperti memasukkan tangan ke saku celana, bertolak pinggang, atau sikap tubuh sejenis lainnya agar kita tetap bisa menampilkan sikap menghargai dan sopan.
3. Jangan terlalu mendominasi percakapan
Percakapan yang baik adalah percakapan dengan porsi seimbang. Kamu harus bisa memberi waktu lawan bicara untuk mengungkapkan apa yang ingin diutarakan, serta kamu juga harus bisa menanggapinya dengan tepat dan tidak berlebihan.
Jangan sampai kamu bersikap mendominasi percakapan. Beri waktu bagi lawan bicara terlebih dahulu, baru setelahnya kamu menyampaikan tanggapan atau pendapat kamu terhadap apa yang sedang dibicarakan.
4. Gunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami
Menggunakan kata-kata yang rumit dan terkesan ilmiah agar membuat kita tampak pintar dan terpelajar sama sekali bukan perilaku yang baik. Tidak semua orang paham dengan beberapa istilah tertentu. Jangan sampai hanya agar terlihat pintar dan berkelas, kita berbicara dengan kata-kata yang rumit sehingga lawan bicara tidak paham.
Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami agar kamu juga tidak lelah menjelaskan maksud dari perkataanmu. Orang yang benar-benar cerdas mampu menjelaskan gagasan yang rumit menjadi sesuatu yang sederhana, bukannya sebaliknya.
5. Jangan memotong pembicaraan orang lain
Ketika sedang serius berbicara lalu tiba-tiba dipotong, kamu pasti merasa kesal dan ingin marah, bukan? Begitu pula lawan bicara kamu. Kamu harus bisa mendengarkan dengan seksama dan serius ketika lawan bicara sedang mengungkapkan pandangannya.
Jangan memotong perkataan orang lain. Selain dianggap tidak sopan, hal ini juga akan membuat kamu dianggap sebagai pribadi yang tidak sabaran dan tidak bisa menghargai orang lain. Biarkan lawan bicara menyelesaikan perkataannya terlebih dahulu, baru kita menanggapinya.
Itulah lima etika berbicara dengan orang lain agar tidak terjadi kesalahpamahan. Ingat, kita harus bisa menjaga etika dan bersikap baik, terutama ketika berhadapan dengan orang baru.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Cermin Bangsa: Ketika Jalur Busway Menjadi Ajang Ketidakdisiplinan
-
Fenomena Titip Absen dan Dampaknya: Antara Etika dan Solidaritas
-
Etika Prabowo Dipertanyakan Usai Dukung Cagub Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin: Institusi Negara Dipolitisasi?
-
Buku Broken But Unbroken, Jendela Edukasi Mengenai Kepribadian Narcissistic Personality Disorder
-
Ironi Pelecehan Verbal: Sinyal Krisis Etika Berkomentar di Media Sosial
Lifestyle
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
-
3 Pelembab Panthenol untuk Redness dengan Harga Terjangkau, Cuma Rp48 Ribu
-
Rentan Harapan Palsu, Mengapa Praktik Ghosting Marak di Aplikasi Kencan?
-
Tampil Elegan dan Chic, Yuk Sontek 4 Gaya Mid-Formal ala Honey Lee!
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg