Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Tia Antonia
Ilustrasi Toxic Relationship.[Pexels/Designecologist]

Toxic relationship bukan sesuatu yang baru didengar oleh masyarakat khususnya para kaum muda zaman sekarang. Toxic relationship atau yang lebih mudah dipahami sebagai ‘hubungan yang tidak sehat’ belakangan menjadi perbincangan publik. Kaum muda yang sering menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok dan sebagainya, pasti pernah menemukan postingan mengenai toxic relationship atau bahkan mungkin mereka mendengar istilah tersebut dari teman atau sahabat mereka sendiri.

Banyak dari kaum muda yang bahkan tidak menyadari jika mereka sedang berada di dalam hubungan yang tidak sehat ini. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa hal itu terjadi karena rasa cinta yang begitu besar terhadap pasangan sehingga tanpa sadar, mereka menyakiti diri mereka sendiri dengan terus-menerus mempertahankan toxic relationship ini. Lalu apa yang bisa dilakukan agar kita berhenti mempertahankan hubungan yang seperti ini? Yuk simak beberapa tips ini!

1. Sadar jika Hubungan yang Dijalani adalah Toxic Relationship

Ya! Hal pertama yang harus kita lakukan tentu saja menyadari jika hubungan yang sedang kita jalani adalah toxic relationship. Kamu harus mencari tahu lebih banyak tentang apa saja ciri dari toxic relationship atau mungkin meminta pendapat dari sahabat terdekatmu yang tentu mengetahui tentang hubunganmu dengan doi. Yang terpenting di sini, kamu sebagai pasangannya doi harus menggunakan akal sehatmu untuk memikirkan apa yang terjadi di dalam hubungan kalian. Jika kamu merasa kalau doi sudah kelewat batas dan mendekati ciri dari toxic relationship, kamu harus berhati-hati loh!

2. Menyayangi Diri Sendiri

Jika kamu benar-benar sudah menyadari kalau kamu berada di dalam hubungan yang tidak sehat, tentu hal ini membuat kamu merasa lelah. Kamu mungkin bergumul dengan pikiranmu sendiri yang ingin menyudahi semuanya namun hati malah berkata lain karena ‘masih ada rasa cinta’. Memang mentidakhiri hubungan sangatlah tidak mudah, apalagi kalau kamu dan doi sudah sangat lama bersama di mana hari-hari yang kamu jalani mungkin akan terasa ada yang kurang jika doi sudah tidak bersama kamu lagi. Sedih memang! Tapi coba deh kamu pikir-pikir lagi, apa yang terjadi pada dirimu sendiri? Tidak mungkin kamu tidak menangis atau setidaknya kepikiran terus dengan hal ini akibat rasa lelah yang kamu miliki dalam menjalani hubungan. Belum lagi emosi kamu yang naik turun karena semua itu. Hal ini tentu saja membawa pengaruh buruk untuk kesehatan mentalmu yang mungkin dalam kasus tertentu malah mempengaruhi kesehatan fisikmu karena terlalu stres. Please, sayangi diri kamu sendiri ya!

3. Menguatkan Tekad

Sebelum kamu benar-benar mengambil keputusan untuk berhenti dari toxic relationship, kamu harus menguatkan tekadmu dulu. Hal ini terdengar sepele, tapi percayalah bahwa banyak yang tidak menyadarinya. Banyak orang di luar sana yang merasa jika dirinya sudah siap mentidakhiri sebuah hubungan padahal di dalam dirinya masih sangat rapuh. Ini adalah salah satu penyebab seseorang yang awalnya sudah mentidakhiri hubungan, malah ingin kembali kepada mantan. So, kalau tekadmu sudah kuat pasti kamu bisa keluar dari toxic relationship ini!

4. Berdoa dan Mendekatkan Diri kepada Sang Pencipta

Masih ada hubungannya dengan poin sebelumnya, berdoa adalah cara untuk menguatkan tekad. Kamu harus percaya bahwa Tuhan pasti akan menolongmu dan memberikan kamu yang terbaik. Mungkin kamu sudah bosan mendengar kata-kata itu tapi percayalah kalau Tuhan sanggup untuk menolongmu bahkan jika kamu merasa hal itu mustahil sekali pun. Jadi, jangan lupakan poin yang satu ini ya!

5. Kendalikan Rasa Khawatir dan Tetaplah Berpikir Positif

Ketakutan pasti akan terus kamu rasakan. Banyak pertanyaan yang mungkin bermunculan di dalam benak kamu tentang apa yang akan terjadi jika kamu dan doi benar-benar sudah tak lagi melanjutkan hubungan kalian.

“Apa yang harus aku lakukan kalau dia tidak ada?”

“Gimana kalau aku tidak kuat?”

“Gimana kalau nanti aku tidak bisa nemuin orang yang lebih baik dari dia?”

“Kalau dia duluan punya pengganti aku, apa aku bisa menerima kenyataan? Apa aku akan baik-baik aja?”

Masih banyak lagi pertanyaan yang bermunculan lalu membuat kamu semakin takut bahkan menjadi ragu untuk mentidakhiri toxic relationship ini. Maka dari itu, berpikir positif adalah salah satu cara untuk membuat kamu berhenti merasa khawatir. Kamu harus yakin jika kamu bisa, kuat dan akan mendapatkan seseorang yang lebih baik sehingga kelak hubungan yang kamu jalani adalah hubungan yang sehat.

Intinya, menjalani toxic relationship hanya akan menguras emosimu. Jadi, fokuslah untuk mencintai dirimu sendiri yang sudah lelah menahan rasa sakit dalam menjalani hubungan seperti itu. Kamu berhak bahagia dan kamu akan terlihat sangat berharga di mata seseorang yang tepat. Yuk! Kamu pasti bisa!

Tia Antonia