Ada banyak dampak negatif berada di dalam hubungan asmara beracun atau toksik, di antaranya kamu jadi rendah diri, kesehatan fisikmu terganggu akibat sering stres, dan banyak dampak buruk lainnya.
Jika saat ini kebetulan kamu sedang berada di dalam hubungan yang toksik, ada beberapa tips menyikapinya. Seperti apa? Mari kita simak lebih lanjut, yuk!
1. Periksa apakah hubungan kamu kira-kira masih bisa diperbaiki
Mengingat dampak buruk dari hubungan asmara yang toksik, memang menjadi langkah wajar untuk tak berlama-lama di dalamnya. Hanya saja, kamu perlu memeriksa dulu apakah kira-kira hubungan kalian masih bisa diperbaiki.
Bagaimana cara mengetahuinya? Cobalah bicarakan dengan pasangan. Jika kalian berkomitmen untuk mengubah sikap menjadi lebih baik, sehingga hubungan asmara bisa sehat, maka gak perlu mengambil langkah pisah. Kalian masih bisa memperbaikinya.
2. Berikan tenggat waktu
Ada banyak orang yang kemudian terjebak dalam hubungan yang toksik hingga tahunan lamanya. Hal itu disebabkan kamu menyimpan harap kalau pasangan yang toksik akan berubah.
Sayangnya, karena tak diberi tenggat waktu, kamu terjebak dalam siklus yang sama. Hari ini dia kasar, besoknya minta maaf dan kembali mesra. Begitu aja terus.
Supaya kamu gak berlama-lama terjebak di dalam hubungan yang toksik, pastikan beri batas waktu toleransi, ya!
3. Bicarakan dengan teman atau orang yang ahli
Terkadang disebabkan rasa cinta kamu jadi gak bisa menilai objektif bagaimana kondisi hubunganmu. Kamu bisa meminta bantuan teman atau keluarga untuk mendengarkan masukannya.
Berada sebagai pihak luar di hubungan kalian, membuat mereka lebih mampu menilai dengan objektif apakah hubungan kamu sehat atau tidak.
Bisa pula meminta bantuan profesional, misalnya konselor hubungan untuk membuat hubungan asmara kalian bisa seperti dulu.
4. Persiapkan mental untuk berpisah
Bila segala upaya sudah dilakukan untuk mempertahankan hubungan dan memperbaikinya. Tapi, ternyata enggak bisa juga. Misalnya, pasangan tidak mau merubah sikapnya, maka kamu mesti persiapkan mental untuk berpisah.
Ingat, lho, kamu berhak bahagia. Sehingga, enggak masuk akal jika terus berada di dalam hubungan asmara yang merusak mental atau toksik. Buat apa?
Nah, semoga uraian tadi bisa membantumu bagaimana menyikapi hubungan asmara yang toksik. Ingat, kamu berhak bahagia, merasa aman, nyaman, dan tidak sendirian!
Baca Juga
-
Episode 2 'Love Your Enemy': Rating Melonjak, Cinta & Rivalitas Makin Seru!
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
Bingung Pilih OOTD? Ini 5 Aplikasi Terbaik untuk Inspirasi Gaya Anda
-
Mulai dari Retinol hingga Diamond, Ini 3 Pilihan Serum Anti-Aging Somethinc
-
Cari Laptop Baru? Model Core i5 Ini Wajib Masuk Wishlist!
-
Panduan Belanja Laptop Akhir 2025: 5 Pilihan CPU Ryzen 7 dengan Harga Miring
Terkini
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan