Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Juandi Manullang
Ilustrasi gambar Ibu dan Anak. (pixabay/PutuElmira)

Setiap manusia butuh cinta. Cinta mampu merubah segalanya dan cinta bisa mencairkan hati yang beku dan rasa sakit hati yang ada. Tuhan menciptakan semua orang memiliki cinta, sehingga cinta itulah yang menyatukan. Berangkat dari hal tersebut, sudah selayaknya kita mengaplikasikan cinta dalam kehidupan.

Begitu juga mengajarkan cinta kepada anak-anak agar mereka pun mengerti pentingnya cinta dalam kehidupan. Dan, bisa menerapkan cinta untuk kebaikan bersama. Berikut empat cara mengajarkan kepada anak pentingnya cinta.

1. Memberitahu apa itu cinta

Sebelum mengaplikasikan cinta dalam kehidupan anak, penting sekali memberitahu anak apa itu cinta dan gunanya cinta dalam kehidupan. Orang tua dalam hal ini harus berbicara berdua dengan anak tentang cinta.

Bahwasannya cinta adalah sikap dan tindakan yang muncul dari dalam diri yang sifatnya suci dan berdampak baik. Cinta hadir melalui pikiran-pikiran positif untuk membantu orang lain.

2. Bergerak dalam aksi kemanusiaan

Hal kedua ini paling penting dilakukan oleh setiap orang untuk mengajarkan anak pentingnya cinta dalam kehidupan yakni bergerak dalam aksi kemanusiaan.

Ketika orang tua maupun masyarakat bergerak dalam aksi kemanusiaan seperti menjadi relawan dalam memberi bantuan bencana alam maupun gerakan berdonasi untuk fakir miskin, maka anak-anak akan melihat tindakan itu dan perlahan dia akan mengikuti aktivitas tersebut.

Anak-anak sangat gampang mengerti sesuatu hal ketika melihat praktik di lapangan atau kenyataan yang ada.

3. Perhatian penuh orangtua pada anak

Perhatian penuh kepada anak setiap hari dan setiap waktu adalah bagian dari cinta. Anak akan merasakan bagaimana cintanya orangtua terhadapnya ketika setiap waktu selalu hadir dalam setiap keperluan dan kebutuhan si anak. Cinta itu hadir dapat berupa perhatian yang mendalam.

Orang tua yang menyisihkan waktu untuk anak, baik dalam belajar dan bermain adalah orangtua yang mengajarkan cinta pada anaknya.

4. Tidak pemarah

Hal terakhir yang penting diajarkan kepada anak pentingnya cinta adalah tidak pemarah. Dalam hal ini, orangtua harus menjadi orang yang tidak pemarah. Anak kalau sering dimarahi maka dia beranggapan orangtuanya tidak cinta kepadanya. Anak akan merasa dia anak yang tersingkirkan dan jadi beban orangtuanya.

Oleh karena itu, janganlah orangtua menjadi orangtua yang pemarah, karena anak akan merasa cinta itu tidak ada sama sekali.

Ke depannya, alangkah baiknya orang tua menggunakan empat cara tersebut dalam mengajarkan anak pentingnya cinta dalam kehidupan. Semoga bermanfaat untuk kita semua ya.

Juandi Manullang