Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sunatus Solikhah
Ilustrasi orang yang menjadi korban julid (Pixabay/Johnhain)

Terhadap kehidupan orang lain, sebaiknya tidak julid. Apalagi kehidupan kita belum tentu lebih baik dari mereka. Julid merupakan istilah untuk seseorang yang gemar mengomentari orang lain. Biasanya atas dasar iri yang membuatnya menjadi suka mengkritik.

Bahkan sibuk mencari-cari kesalahan orang lain. Paling parahnya lagi adalah melebih-lebihkan cerita yang sebenarnya tidak demikian. Bila pihak yang diajak berbicara percaya, tentu merugikan korban.

Apakah kamu juga suka julid terhadap hidup orang lain? Pikirkan bagaimana jika mereka berganti memperlakukanmu demikian? Apakah akan nyaman? Jadi, sebaiknya tidak julid dan jangan dibiasakan. Ini 3 alasan sebaiknya tidak julid terhadap kehidupan orang lain.

1. Tidak disukai lingkungan sekitar

Alasan pertama adalah kamu menjadi tidak disukai lingkungan sekitar. Bagaimana tidak? Kebiasaan tersebut sangat mengganggu kehidupan orang lain. Apalagi jika lingkungan sekitar tahu bahwa apa yang kamu katakan penuh dusta.

Sebagian dari mereka pasti berpikir juga akan diperlakukan serupa ketika melakukan sesuatu hal, apalagi kesalahan. Tentunya ketika luput dari pandangan alias akan diomongin di belakang.

2. Setiap individu mempunyai alasannya tersendiri ketika melakukan sesuatu

Setiap individu memiliki alasannya tersendiri ketika melakukan sesuatu. Inilah alasan sebaiknya tidak julid selanjutnya. Tidak selalu apa yang kamu lihat buruk itu demikian adanya.

Jadi, jangan sedikit-sedikit mengomentari, mengkritik bahkan memperolok orang lain. Kamu tidak tahu apa yang sudah diperjuangkan mereka selama ini dan apa yang sudah dialami.

3. Berkemungkinan melakukan hal yang sama ketika di posisi tersebut

Pelaku julid biasanya suka mengkritik pilihan orang lain. Padahal bila berada di posisi tersebut, berkemungkinan melakukan hal sama atau mungkin malah lebih parah. Memang mengkritik itu lebih mudah daripada menjalani.

Namun, jangan dibiasakan karena belum tentu kamu sebaik mereka ketika dihadapkan hal serupa. Bila ingin memberikan saran, lakukan dengan cara baik. Jangan malah julid yang dapat menyinggung perasaan orang lain.

Biasakan menghargai pilihan dan jalan hidup orang lain. Perluas sudut pandang dalam melihat sesuatu. Cobalah memposisikan ketika menjadi mereka, supaya kamu bisa berpikir kembali sebelum mengomentarinya.

Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Bagaimana jika apa yang mereka alami suatu saat berganti menimpamu? Jadi, sebaiknya tidak julid dan jangan sibuk memikirkan kehidupan orang lain. Ada porsi sejauh mana kita boleh terlibat dalam kehidupan orang lain.

Sunatus Solikhah