Ketika menginginkan sesuatu, kita sering rela menyisihkan sebagian uang jajan atau uang gaji untuk membeli hal tersebut. Bahkan terkadang, kita lupa bahwa ada hak bahagia yang bisa kita dapatkan lewat uang yang kita kumpulkan. Banyak dari orang yang berlomba-lomba mengumpulkan tabungan hingga terkumpul cukup banyak, namun sering merasa bersalah ketika menggunakan hal tersebut.
Mungkin, kamu harus bertanya kepada diri sendiri apa tujuan kamu mengumpulkan uang tersebut. Empat tips ini bisa kamu lakukan agar tidak selalu merasa bersalah ketika menghabiskan uang yang sudah dikumpulkan.
1. Buat target
Coba kamu pikirkan, apa yang ingin kamu capai dari uang yang sudah kamu kumpulkan? Misalnya ingin menabung untuk biaya liburan akhir tahun, membeli mobil baru, atau sebagainya. Buat berapa target uang yang harus kamu kumpulkan sehingga ketika uang yang sudah kamu targetkan tercapai, kamu bisa membeli apa yang kamu inginkan.
2. Identifikasi value
Selain target, kamu juga harus mengidentifikasi value atau nilai barang yang kamu inginkan. Misalnya kamu menginginkan sebuah motor, coba refleksikan nilai dari motor itu sendiri. Apa tujuanmu untuk membeli motor tersebut, apakah motor tersebut bisa membantu aktivitas sehari-hari atau sekadar "pride" yang kamu miliki? Jika sudah terjawab, maka kamu bisa menargetkan untuk membeli hal tersebut.
3. Waktu mencapai target
Jika kamu sudah tahu tujuan dan nominal dari barang yang kamu inginkan, waktunya untuk menentukan target waktu. Misalnya, kamu menginginkan motor dalam waktu 6 bulan, kamu bisa mulai menentukan nominal berapa yang harus kamu kumpulkan per hari atau per minggu untuk mencapainya.
4. Buat pos untuk tabungan
Rasa bersalah sering kita alami karena kita tidak menyisihkan uang untuk tabungan selanjutnya. Oleh karena itu, penting untuk tetap membuat pos tabungan yang dialokasikan untuk tabungan darurat lain atau investasi agar kita tidak terlalu bablas dalam menggunakan uang.
Apapun yang kita inginkan, ada baiknya untuk mempertimbangkan terlebih dahulu apakah hal tersebut patut untuk kita perjuangkan dalam waktu atau nominal tertentu. Karena jika tidak, hal tersebut hanya akan menjadi penyesalan dan hal yang sia-sia kedepannya.
Baca Juga
-
Jangan Bingung, 9 Langkah Ini Bisa Kamu Lakukan saat Merasa Stuck
-
Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah atas 6 Hal ini, Bentuk Cinta Diri Sendiri!
-
Bukan Hanya Soal Gaji, Ini 6 Alasan Karyawan Mau Bertahan di Perusahaan
-
7 Cara yang Bisa Kamu Terapkan Agar Pengeluaran Tidak Membengkak
-
7 Tanda Kamu Termasuk Orang yang Fast Learner, Salah Satunya Tidak Takut Salah!
Artikel Terkait
-
Additiv Gandeng Syailendra Capital Perbarui Distribusi Keuangan Digital di Indonesia, Dorong Inklusi Finansial
-
"Gali Lubang Tutup Lubang", Cara Sri Mulyani Bayar Utang Jatuh Tempo Rp800 T di 2025
-
PPN Naik 12 Persen Bikin Rakyat Kian Terjepit
-
Masih Banyak Gen-Z yang Belum Paham Produk Jasa Keuangan
-
Gapai Kebebasan Finansial di Masa Depan Lewat Investasi dan Trading Saham di BRIGHTS
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Serum Lokal yang Mengandung Mugwort, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
3 Produk Eksfoliasi dari Cleora Beauty untuk Kulit Sensitif hingga Jerawat
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
Terkini
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Belum Pernah Menang?